Sukses

Tips BMKG Kala Angin Puting Beliung Melanda

BMKG mengungkapkan sejumlah indikasi jika angin puting beliung akan melanda.

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena alam berupa angin puting beliung terjadi Kepulauan Seribu, pukul 09.00 WIB. Tidak ada korban jiwa dan kerusakan bangunan dalam kejadian tersebut. Ekor puting beliung berputar di sekitar perairan sehingga menimbulkan gelombang kecil di laut.

Menurut Kabag Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Hary T Djatmiko, puting beliung itu merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi. Durasi angin puting beliung ini tidak berlangsung lama.

"Kejadian hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang atau puting beliung berdurasi singkat, lebih banyak terjadi pada masa transisi/pancaroba, baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya," ujar Hary di Jakarta, Senin (23/10/2017).

Dia menjelaskan, indikasi akan adanya angin puting beliung dapat diketahui melalui beragam kondisi. Di antaranya satu hari sebelumnya, udara pada malam hingga pagi terasa panas dan gerah. Selain itu, udara terasa panas dan gerah yang ditunjukkan nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 WIB dan 07.00 WIB.

"Mulai pukul 10.00 WIB terlihat tumbuh awan Cumulus di antara awan itu ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu–abu menjulang tinggi seperti bunga kol," kata dia.

Selanjutnya, jika 1-3 hari berturut–turut tidak ada hujan pada musim transisi, ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tips Hadapi Puting Beliung

Hary memberikan tips jika terjadi puting beliung. Warga diminta dapat berlindung dengan cara merapatkan tubuh ke dinding bangunan yang kokoh.

"Tidak disarankan berlindung di dalam mobil," kata dia.

Sebagai antisipasi dampak puting beliung itu, ada sejumlah tindakan yang bisa dilakukan warga. Yaitu hendaknya merapikan pohon besar, rimbun, dan tinggi serta rapuh untuk mengurangi beban pada pohon tersebut.

Kemudian mengecek dan memperkuat bagunan nonpermanen maupun semipermanen seperti atap rumah yang sudah rapuh. Juga mengecek dan memperkuat bagunan konstruksi seperti papan reklame, dan baliho.

"Menjauh dari lokasi kejadian apabila mengetahui adanya indikasi akan terjadi puting beliung," ujar dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.