Sukses

KPK Gandeng MA Beberkan OTT Hakim Pengadilan Manado Malam Ini

Jubir KPK menyatakan, lima orang yang ditangkap saat ini masih menjalani pemeriksaan 1 x 24 jam pasca-penangkapan pada Jumat 6 Oktober 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Mahkamah Agung (MA) siap membeberkan hasil temuan indikasi korupsi dari operasi tangkap tangan (OTT) Ketua Pengadilan Tinggi Manado, Sulawesi Utara dan anggota DPR diduga dari Fraksi Golkar, AAM.

"Malam ini, pimpinan KPK bersama pejabat di Bidang Pengawasan dan dari Humas Mahkamah Agung akan diumumkan hasil OTT indikasi transaksi penerimaan sejumlah uang pada hakim terkait dengan penanganan kasus korupsi di daerah Sulut," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Sabtu (7/10/2017).

Dia menjelaskan, kelima orang yang ditangkap saat ini masih menjalani pemeriksaan 1 x 24 jam pasca-penangkapan pada Jumat, 6 Oktober 2017.

"(Status) masih pendalaman," singkat dia.

Saat OTT, sejumlah barang bukti seperti uang puluhan ribu dolar Singapura diamankan KPK. OTT tersebut terjadi di Jakarta. Saat didesak besaran uang tersebut dan lokasi OTT, Febri masih enggan membeberkan lebih jauh.

"Malam ini akan kita umumkan," Febri menandaskan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

OTT KPK

KPK menggelar operasi tangkap tangan (OTT), Jumat tengah malam tadi di Jakarta. Dalam OTT itu, KPK menangkap Ketua Pengadilan Tinggi Manado dan seorang anggota DPR.

Menurut Wakil Ketua KPK Laode M Syarif, OTT itu adalah hasil dari kerja sama antara KPK dan Mahkamah Agung (MA).

"Ini adalah salah satu hasil kerja sama KPK dengan MA," ujar Laode, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (7/10/2017).

Laode menegaskan, pihaknya telah menangkap Ketua Pengadilan Tinggi Manado bersama seorang politikus.

"Kami konfirmasi pada hari Jumat (6/10/2017) tengah malam KPK melakukan OTT di Jakarta terkait dengan kasus hukum di Sulawesi Utara. Ada penegak hukum dan politikus yang diamankan," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.