Sukses

Melirik Kain Sambu

Kain sambu memang belum sepopuler batik atau ulos yang sudah mendapat pengakuan dunia. Namun, potensi kerajinan kain tradisional asal Mamasa, Sulbar, ini cukup menjanjikan.

Liputan6.com, Mamasa: Meski kain sambu belum sepopuler batik atau ulos yang sudah mendapat pengakuan dunia, potensi kerajinan kain tradisional asal Mamasa, Sulawesi Barat, ini cukup menjanjikan. Setidaknya usaha ini dilakukan Lasarus bersama istrinya.

Bermodalkan alat tenun trandisional peninggalan orangtuanya, ia mencoba mempopulerkan kain sambu melalui galerinya di Mamasa. Kini, usaha yang dirintisnya sejak 20 tahun silam itu mulai berbuah manis. Puluhan pengrajin di sejumlah kecamatan di Mamasa ia pekerjakan. "Sudah punya 80 pekerja dan pengrajin," kata Lasarus, baru-baru ini.

Dalam sebulan, mampu menghasilkan 200 hingga 300 lembar kain sambu. Satu lembar kain sambu dijual seharga Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu, tergantung motif serta ukuran. Meski masih mengandalkan peralatan tradisional, omzetnya mencapai Rp 20 juta per bulan.

Berkat kerja keras dan kesabaran Lasarus, potensi kain sambu mulai dilirik pengrajin-pengrajin lain. Sayang, usaha kerajinan ini belum mendapat perhatian sepenuhnya dari pemerintah daerah setempat. Saat ini sambu masih dipasarkan di wilayah Sulawesi Barat saja.(BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.