Sukses

Ferry Tinggogoy: PKB Kuningan Demokratis dan Terbuka

PKB Kuningan versi Alwi Shihab berasas terbuka untuk segenap warga Indonesia, termasuk kalangan nonmuslim. PKB Kuningan diyakini sebagai partai berkonstitusi ketimbang PKB Batutulis pimpinan Matori.

Liputan6.com, Jakarta: Partai Kebangkitan Bangsa identik dengan sebutan partainya kiai atau umat Nahdlatul Ulama. Namun, perkembangan demokrasi di Tanah Air telah mengubah pandangan tersebut. Buktinya, partai yang kini tengah dilanda konflik internal sehingga terpecah menjadi dua kubu --Alwi Shihab dan Matori Abdul Djalil-- terbuka luas buat seluruh warga Indonesia, termasuk dari kalangan nonmuslim. Dasar itu membuat Ferry Tinggogoy yang beragama Katolik ikut bergabung dengan PKB Kuningan --pimpinan Alwi. Bahkan, sekarang ini, Ferry menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Sulawesi Utara. Alasannya, mengacu Pasal 5 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PKB yang menyebutkan partai berasas Demokrasi, Kebangsaan, dan Terbuka. Artinya, tataran partai tersebut mencakup warga yang berada di Negara Kesatuan RI. Demikian disampaikan Ferry Tinggogoy di sela-sela Muktamar Luar Biasa PKB Kuningan, di Yogyakarta, saat telewicara dengan Indy Rahmawati di SCTV, Jakarta, Jumat (18/1) siang.

Ferry yang kini masih menjabat sebagai wakil ketua DPR dari fraksi TNI/Polri membantah, bergabungnya ke partai politik karena sudah tak diperlukan di fraksi asal. "Saya tengah menjalani masa pensiun," kata Ferry. Jadi, dia tak mau kalau kemampuan berpolitiknya "tidur" begitu saja, setelah tak aktif lagi. "Target besar saya turut membangun Nusa dan Bangsa," kata Ferry, diplomatis.

Bagi Ferry, parpol ibarat sebuah negara mini yang juga mesti mempunyai konstitusi. Naik turunnya pimpinan dalam partai harus berdasarkan konstitusi tadi. Ferry menganggap, PKB Alwi-lah yang mempunyai dasar konstitusi. Buktinya, hampir semua deklarator PKB bercokol di situ. "Karena itu, saya memilih PKB Kuningan," kata Ferry menambahkan. Kendati begitu, dia mengaku tak mempunyai target dalam MLB yang sekarang ini sedang digelar. Jadi, dia menyerahkan sepenuhnya kepada keputusan muktamar, jika memang menghendaki dia duduk di dewan pimpinan pusat.

Unsur non-Islam juga terjadi di kubu PKB Matori yang selesai menggelar MLB di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu pekan ini [baca: Matori Kembali Menjadi Ketua Umum PKB]. Satu dari sejumlah keputusan yang dihasilkan dalam MLB itu adalah menempatkan Miko Chriswanto, seorang nonmuslim sebagai bendahara partai.(DEN)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini