Sukses

Kaleidoskop News November 2016: Kakak Angkat Muslim Dukung Ahok

Kasus dugaan penistaan agama membuat sejumlah pihak terus mendatangi Mabes Polri, termasuk kakak angkat Ahok yang beragama Muslim.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus dugaan penistaan agama yang menjerat gubernur DKI nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menimbulkan berbagai reaksi dari warga Muslim. Kasus ini pun telah menempuh meja hijau dan masih dalam proses hukum hingga saat ini.

Kasus ini membuat sejumlah pihak terus mendatangi Mabes Polri, termasuk kakak angkat calon gubernur petahana Ahok, Andi Analta, yang beragama Islam. Andi sengaja mendatangi mantan Bupati Belitung Timur itu untuk memberikan dukungan agar kasus tersebut diselesaikan dengan semestinya. Dan berita ini paling banyak disorot pembaca Liputan6.com sepanjang November 2016.

Tak kalah menarik, di tengah riuhnya aksi damai 4 November 2016 di pusat Ibu Kota untuk menyikapi kasus dugaan penistaan agama, Presiden Joko Widodo memilih blusukan ke Bandara Soekarno-Hatta. Blusukannya saat itu memperlihatkan Presiden Jokowi tidak terpengaruh dengan situasi di sekitar Istana Merdeka.

Sementara itu, reaksi dan aksi damai ini kemudian ditanggapi Bareskrim Polri, awal November 2016 lalu, dan segera menggelar perkara kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan Ahok, yang juga menarik perhatian pembaca.

Berikut 6 berita yang paling banyak menarik perhatian pembaca Liputan6.com selama November 2016:


1. Kakak Angkat Ahok yang Muslim Datangi Mabes Polri

Ahok dipeluk kakak angkat muslim, Alsadad Rudi Andi Analta Amir. (Ist)

Sejumlah pihak terus berdatangan di Mabes Polri guna menunggu hasil gelar perkara kasus dugaan penistaan agama di pertengahan November 2016. Tak terkecuali kakak angkat Ahok, Andi Analta.

Ia mengaku sengaja datang untuk memberikan dukungan agar kasus tersebut diselesaikan dengan semestinya. "Saya datang karena prihatin adik saya dizalimi. Adik saya dipersalahkan," kata Andi di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa 15 November 2016.

Menurut Andi, pihak keluarganya sudah memberikan dukungan kepada Ahok, terutama terkait dengan kasus dugaan penistaan agama. Ahok, kata Andi, sempat bercerita terkait kasus hukum yang tengah melilitnya.

Selengkapnya...

 

2. Di Sini Jokowi Berada Saat Demonstran Riuh Dekat Istana

Jokowi menyambangi Bandara Soekarno-Hatta untuk melihat langsung perkembangan pembangunan kereta bandara. (Biro Pers Setpres)

Di tengah riuhnya suara lantang demonstran dalam aksi damai 4 November 2016, untuk menyampaikan aspirasi mereka di jantung Ibu Kota, Presiden Joko Widodo memilih blusukan ke Bandara Soekarno-Hatta. Jokowi menyambangi bandara untuk melihat langsung perkembangan pembangunan kereta bandara.

Jokowi senang melihat perkembangan kereta bandara. Dia yakin kereta sudah bisa dioperasikan pada Juli 2017.

Blusukannya saat itu memperlihatkan Presiden Jokowi tidak terpengaruh dengan situasi di sekitar Istana Merdeka. Puluhan ribu massa dari berbagai ormas keagamaan saat ini berunjuk rasa terkait kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubenur DKI nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Selengkapnya...

 

3. Kapolri Sebut Ahok Bisa Jadi Tersangka, Asalkan...

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) | foto : Liputan6.com

Bareskrim Polri segera menggelar perkara kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, di awal November 2016 lalu.

Jika hasil gelar perkara menyimpulkan kasus pidana, maka status hukum penyelidikan naik menjadi penyidikan.

Tito menjelaskan polisi akan memberikan kesempatan yang sama, baik pihak pelapor atau terlapor, untuk menghadirkan saksi atau ahli.

Selengkapnya...

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Motif Buni Yani Unggah Video Pidato Ahok

4. Motif Tersangka Buni Yani Unggah Penggalan Video Pidato Ahok

Buni Yani memberikan keterangan sebelum memasuki kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (10/11). Buni Yani akan dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Buni Yani mengunggah penggalan video pidato Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Berdasarkan pengakuannya ke penyidik, postingan itu bertujuan untuk diskusi antar-netizen atau pengguna internet.

"Yang bersangkutan ingin mengajak diskusi ke netizen dan sengaja memposting itu. Kalimat memang diambil dari video, namun ditambahkan sendiri yang di dalam kurung," ujar Awi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis 24 November 2016.

Buni Yani telah ditetapkan sebagai tersangka akibat postingan tersebut. Namun, polisi tak mempermasalahkan video yang diunggah Buni Yani, melainkan caption atau keterangan pada postingan tersebut.

Selengkapnya...

 

5. Ahok, Buni Yani, dan Penjara

Ahok mengunjungi kawasan Muara Karang, Penjaringan, Jakarta.

Tepat pukul 10.00 WIB, Senin 7 November 2016, Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri Jakarta. Pemeriksaan pada Senin pagi itu, terkait dugaan penistaan agama.

Pemanggilan terhadap Ahok merupakan bagian dari pengumpulan alat bukti, untuk menentukan status hukum calon gubernur petahana Ahok.

Bila semua alat bukti sudah terkumpul, pelaksanaan gelar perkara dalam kasus dugaan penistaan agama tersebut segera digelar.

Selengkapnya...

 

6. Siapnya Ahok Jadi Tersangka Meski Percaya Tidak Bersalah

Ekspresi Gubernur DKI Ahok usai diperiksa Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (7/11). Ahok diperiksa 9 jam dan diberi 22 pertanyaan terkait kasus dugaan penistaan Agama. (Liputan6.com/Johan Tallo)

"Saya percaya saya tidak bersalah," itulah ucapan yang dikatakan Ahok di hadapan warga yang mendatangi Rumah Lembang, tempat para warga Jakarta mengadu kepada pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu.

Meski demikian, dia mengaku siap jika polisi menjadikannya tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama.

"Kalau dijadikan tersangka pun saya percaya polisi memutuskan yang terbaik. Ini pasti secara profesional, jadi saya akan terima," ujar Ahok, Selasa 15 November 2016.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini