Sukses

Musnahkan Pasar Narkoba, BNN Siap Tembak Mati Pengedar

Menurut Buwas, BNN telah menggandeng Polri dan TNI guna memusnahkan pasar narkoba.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso akan menambak mati pengedar narkoba, terkait pertimbangan jumlah tidak imbang antara 15 ribu generasi muda Indonesia yang mati tiap tahun dengan bandar narkoba.

"Seperti yang dibicarakan bapak Presiden Joko Widodo saat di Monas ini menjadi perhatian BNN, untuk lebih serius dalam menangani masalah narkoba," ujar pria yang akrab disapa Buwas, di BNN, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (13/12/2016).

Buwas menjelaskan pihaknya telah memiliki persenjataan lengkap. Terlebih, adanya Kaliber khusus, jadi dapat menunjang jajarannya dalam operasi tembak mati para pengedar.

"Tembak di tempat itu mungkin, karena ada undang-undang yang mengatur soal itu," kata dia.

Menurut Buwas, BNN akan menghilangkan pasar narkoba dengan menembak mati pengedar narkoba sebagai fungsi pencegahan.

"Yang penting bagaimana menghilangkan pasarnya yang dimaksud Bapak Presiden, ketika di Monas. Sehingga kalau bangsa pasarnya hilang, yang lain juga akan hilang," ujar dia.

BNN, lanjut Buwas, telah menggandeng Polri dan TNI guna merealisasikan keinginan tersebut.

"Kita harus bertindak tegas, saya sudah berkomitmen kepada Pak Kapolri, bahkan Panglima TNI, agar siap backup BNN dan Polri untuk kepentingan bangsa dan negara ini," Buwas menandaskan.

Perang Narkoba

Presiden Joko Widodo kembali menyatakan perang terhadap narkoba. Hal tersebut disampaikan dalam pemusnahan narkoba yang diselenggarakan Badan Narkotika Nasional (BNN) di Silang Monas, Jakarta.

"Kalau lihat barang seperti ini kita harus nyatakan perang besar terhadap narkoba," tegas Jokowi di Silang Monas, Jakarta, Selasa 6 Desember 2016.

BNN memang telah menyita 445 kg sabu, 422 kg ganja, 190.840 butir ekstasi, dan 323.000 butir happy five yang siap untuk dimusnahkan. Barang bukti ini berhasil dikumpulkan hanya dalam waktu dua bulan.

Jokowi geram mengetahui hal itu. Terlebih, ada 15 ribu generasi muda Indonesia mati setiap tahunnya. Jumlah ini sangat jauh, jika dibanding dengan jumlah bandar dan pengedar narkoba yang mati setiap tahunnya.

"Pertanyaan ini untuk Kepala BNN, supaya dibandingkan dengan 15 ribu yang mati karena narkoba biar jelas. Tolong ini diberikan garis bawah," Jokowi menegaskan. (Cynthia Lova)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini