Sukses

Bahan Makanan di Pasar Klender Masih Berformalin

Mi kuning positif formalin, kerupuk kulit positif boraks, dan kue mangkok mengandung rhodamin.

Liputan6.com, Jakarta - Bahan makanan mengandung bahan kimia berbahaya jenis formalin kembali ditemukan di Pasar Klender, Cakung, Jakarta Timur.

Dalam operasi yang digelar pada Kamis 1 September 2016, tim Jejaring Pangan Jakarta Timur mengambil sampel olahan dari sejumlah pedagang di Pasar Klender. Setelah diambil, petugas kemudian melakukan uji laboratorium untuk mengetahui kandungan yang ada di dalamnya.

Hasilnya, sejumlah makanan dinyatakan positif mengandung bahan berbahaya. Di antaranya mi kuning yang positif formalin, kerupuk kulit positif boraks, kerupuk merah, berondong merah, dan kue mangkok positif rhodamin.

"Kami melakukan penyitaan barang bukti yang terbukti menggunakan zat berbahaya," tutur Asisten Perekonomian Jakarta Timur Erick Pahlevi Zakaria Lumbun di Pasar Klender, Cakung, Jakarta Timur, Kamis 1 September 2016.

Saat disinggung mengenai tidak adanya tindakan tegas kepada para pedagang nakal, Erick mengaku pihaknya memiliki standar tertentu. Dia baru akan mengambil tindakan tegas apabila pedagang tersebut kedapatan melakukan hal serupa sebanyak tiga kali.

"Tindak lanjut tunggu lebih dari tiga kali. Nanti polisi yang ambil. Ini kan baru sekali (kedapatan jual pangan berbahaya). Makanya cuma penyitaan," jelas dia.

Selain itu, Erick juga beralasan, pihaknya tidak serta merta memberikan sanksi. Ada tugas lain yang tidak kalah penting untuk dilakukan terhadap para pedagang.

"Kesulitan kami kan ada juga unsur pembinaan. Enggak serta merta sanksi hukum. Kita ingin ada pembinaan. Kerja sama dengan PD Pasar Jaya," kata dia.

Manajer Area Timur I PD Pasar Jaya Sion Purba menambahkan, sebagai pengelola, pihaknya hanya bisa memberikan peringatan. Alasannya, pemberian sanksi merupakan tugas aparat kepolisian.

"Sanksinya peringatan karena yang berhak aparat kepolisian. Kita peringatkan para pedagang, nanti selanjutnya baru dipanggil," ujar Sion.

Dia menegaskan, pihaknya akan menyiapkan sebuah alat khusus di sejumlah pasar di bawah naungan PD Pasar Jaya. Alat tersebut untuk mengantisipasi pangan yang dijual pedagang mengandung bahan berbahaya.

"Sudah disiapkan di beberapa pasar untuk tes sendiri bahan pangan yang ada formalin, sebagai tahap awal antisipasi bahan pangan berformalin. Ke depan, masing-masing kepala pasar bisa tes sendiri bahan pangan yang ada di pasarnya apakah berformalin atau tidak," beber dia.

Sementara, seorang pembeli, yakni Ikem (47) mengaku sangat khawatir dengan beredarnya pangan yang mengandung bahan kimia berbahaya.

Dia berharap, pihak berwajib menindak tegas pedagang yang kedapatan menjual makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya.

"Polisi harus memberikan tindakan tegas dong. Jangan dibiarkan begitu saja. Ini kan berbahaya buat kesehatan masyarakat. Kalau sudah begini kita juga was-was mau beli, takutnya ada formalin lagi di dalamnya," keluh Ikem.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.