Sukses

Polisi: Keluarga Bantu Sembunyikan Anwar di Kampungnya

Rizal alias Anwar bersembunyi di toilet gubuk rumah kakeknya saat polisi hendak menjemput paksa dirinya.

Liputan6.com, Jakarta - Penghuni Rumah Tahanan (Rutan) Salemba yang berstatus buron, Rizal alias Anwar (26) berhasil ditangkap kembali polisi gabungan dari Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Pusat dan Polsek Cempaka Putih di kampung halamannya, Kampung Barengkok, Desa Batok, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor.

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Budi Hermanto mengatakan, keluarga Anwar turut andil dalam pelariannya dari Rutan Salemba selama sepekan ini. Bahkan keluarganya memberi uang kepada Anwar untuk menghilangkan jejak dari kejaran polisi.

"Keluarga tidak melaporkan Anwar, tidak menyerahkan Anwar ke kami. Kalau dari awal diserahkan, kami tidak perlu mencari-cari dia sampai seminggu," kata Budi saat perjalanan pulang dari menangkap Anwar, Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/7/2016).

Budi menjelaskan, Anwar kabur ke rumah keluarganya yang berada di beberapa kota Jawa Barat seperti Garut, Tasikmalaya, Bandung dan Kota Bogor. Anwar pun diketahui sempat ke Kabupaten Tangerang dan mengunjungi rumah istrinya di Tanah Abang Jakarta Pusat. Meminta bekal uang untuk kabur.

"Anwar ini ke rumah-rumah kerabatnya untuk meminta uang dan mencari persembunyian karena fotonya kan sudah kita sebar di mana-mana," timpal Kanit V Subdit Resmob Polda Metro Jaya Komisaris Handik Zusen.

Sementara itu, Kanit IV Subdit Resmob Polda Metro Jaya Komisaris Teuku Arsya Khadafi berujar ketika polisi mendatangi rumah keluarga Anwar di Kampung Barengkok, tidak ada yang memberikan informasi kepada polisi bahwa Anwar berada di sana.

"Saat kami ke rumah keluarganya malah dibilang Anwar tidak ada. Jadi tidak benar kalau keluarganya mengatakan membantu polisi tangkap si Anwar. Keluarganya takut juga lah berurusan dengan polisi makanya bilang bantu kami," ucap Arsya.

Saat wartawan mewawancarai kakak ipar Anwar, Nining (33) mengaku penangkapan Anwar berkat bantuan dari suaminya yang juga kakak kandung Anwar, Andri. Nining berkata suaminya memberitahu kerabat mereka yang memiliki nomor ponsel polisi bahwa Anwar ada di kampung mereka.

"Saya takut Anwar diamuk massa kan soalnya polisi sudah pasang foto di sana-sini. Takutnya (Anwar) pulang tanpa nyawa. Di sini kan juga masih ada keluarga ya," jelas Nining.

Versi Nining, suaminya sudah menasehati Anwar untuk menyerahkan diri ke pihak berwajib. Namun Anwar tak menanggapi saran sang kakak dan memilih diam seribu bahasa.

"Suami saya udah bilang 'Wang (panggilan Anwar), serahin diri aja', tapi dia diam saja tidak bicara apapun," ucap Nining.

Sembunyi di Kamar Mandi

Petugas menangkap narapidana kasus pemerkosaan terhadap bocah AAP (12), yakni Rizal alias Anwar bin Kiman (26) di hutan kawasan Jasinga, Bogor, Jawa Barat usai kabur dari Rutan Salemba, Jakarta, Kamis (14/7). (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Terpidana seumur hidup kasus pembunuhan dan pemerkosaan bocah AAP (12), Rizal alias Anwar bersembunyi di toilet gubuk rumah kakeknya saat polisi hendak menjemput paksa dirinya di Kampung Barengkok, Desa Batok, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis sore tadi.

Anwar bergegas lari ke toilet yang berada di belakang gubuk saat polisi mendekat. Ia pasrah tapi berusaha sembunyi di pojok kanan toilet yang gelap tanpa lampu. Saat merangsek ke dalam gubuk, polisi dengan mudah menemukan sosok narapidana Rumah Tahanan (Rutan) Salemba yang melarikan diri sepekan lalu tersebut.

"Dia jadi pantau-pantau kedatangan polisi dari celah bilik bambu. Kemudian lari ke wc di belakang. Anggota kami sudah mengepung dia, jadi dia pasti tidak bisa keluar dari situ," ujar Kasubdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya AKBP Budi Hermanto.

Budi menjelaskan, tim pemburu Anwar yang terdiri dari polisi reserse Resmob Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Pusat dan Polsek Cempaka Putih sudah memprediksi Anwar akan mengunjungi kampung halamannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.