Sukses

Ayam Penyet dan Es Batu Akan Sambut Kehadiran Boediono

Para pedagang di di kantin Gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta berencana menambah porsi dagangannya.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pedagang yang biasa berjualan di kantin Gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta mengaku mendapat untung besar dalam beberapa hari belakangan ini. Hal itu lantaran banyaknya pengunjung sidang yang hadir untuk menyaksikan secara langsung sejumlah perkara korupsi yang disidangkan di tempat ini.

Menurut salah satu pedagang, Elis Nur Hayati, kehadiran tokoh-tokoh penting di Pengadilan Tipikor sangat berdampak bagi hasil dagangan para penjual di kantin yang terletak di halaman belakang gedung.

Pedagang soto dan ayam penyet ini bahkan mengaku hanya butuh waktu 3 jam untuk menghabiskan dagangan yang dijajakannya. Dan itu terjadi saat Menteri Keuangan Sri Mulyani hadir sebagai saksi kasus Bank Century pada Jumat, 2 Mei lalu.

"Kemarin saja pas Sri Mulyani jadi saksi, jam 11 siang makanannya sudah habis semua. Bawa 50 potong ayam habis, soto juga. Biasanya habisnya sore, kadang malah nggak habis," kata Elis saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Jumat (9/5/2014).

"Pengunjungnya banyak banget. Banyak yang dateng, tapi udah habis semua di makanan belakang," lanjut Elis sambil menunjuk ke arah gerobak penjual ketoprak dan tongseng yang ada berjualan di sebelahnya.

Dan untuk mengantisipasi pengunjung yang diprediksi bakal membludak saat Wakil Presiden Boediono menjadi saksi kasus Bank Century pada Jumat hari ini, Elis dan para pedagang di sana berencana menambah porsi dagangannya.

"Katanya ada Wakil Presiden (Boediono)? Rencananya sih bawa ayam 100 potong, soto juga dtambah porsinya. Saya juga sudah minta dibantuin sama 2 orang lagi, takut nggak kepegang kalau yang beli banyak," katanya.

Sementara itu pedagang lainnya, Asep juga mengaku akan menambah jumlah dagangannya saat Boediono dihadirkan jaksa untuk bersaksi pada kasus Bank Century. Pedagang minuman dan rokok itu juga tidak ingin pembeli yang datang kecewa lantaran dagangannya sudah kehabisan.

"Yang penting es batunya mau dibanyakin. Di sini kan panas, kasian kalau ada yang mau beli es tapi sudah habis," kata Asep yang sudah hampir 5 tahun berjualan di kantin tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.