Sukses

PKB Memecat Matori Abdul Djalil

Matori Abdul Djalil dan Abdul Khaliq Ahmad dipecat dari keanggotaan Partai Kebangkitan Bangsa. Kedua anggota lembaga legislatif itu dinilai telah melakukan tindakan indisipliner yang dikhawatirkan akan merusak dan memecah belah partai.

Liputan6.com, Jakarta: Usai menggelar rapat internal selama empat jam, Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa secara resmi memecat Matori Abdul Djalil dan Abdul Khaliq Ahmad dari keanggotaan partai. "Mereka dipecat bukan karena sikap politiknya," kata Ketua Dewan Syuro Abdurrahman Wahid seusai pertemuan yang berlangsung di Kantor Pusat PKB di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (4/8) petang. Rapat yang dipimpin langsung oleh Gus Dur itu dihadiri oleh seluruh fungsionaris DPP termasuk anggota fraksi di DPR dan MPR.

Wakil Ketua MPR dan Sekretaris Fraksi PKB di DPR yang dipecat itu tidak tampak hadir hingga rapat berakhir. Semula, kedua anggota lembaga legislatif itu juga diundang untuk mengikuti rapat. Abdurrahman Wahid juga menyanggah kabar yang mengatakan ia telah mengundurkan diri sebagai Ketua Dewan Syuro. "Kabar saya akan keluar dari DPP PKB itu hanya kabar angin. Saya akan tetap menjadi pengurus PKB," kata Gus Dur yang mengenakan peci berwarna coklat muda.

Pengurus PKB menilai pelanggaran berat yang dilakukan Matori bukan hanya hadir dalam pelaksanaan Sidang Istimewa MPR. Matori dan Abdul Khaliq juga membuat kesalahan berat dengan mengirimkan surat ke 28 Dewan Pimpinan Wilayah dan 300 Dewan Pimpinan Cabang PKB se-Indonesia. Surat itu meminta penegasan pengurus daerah bahwa Matori tetap sebagai Ketua Umum PKB yang sah. Tindakan keduanya dinilai bisa memecah belah partai.

Hingga saat ini komentar Matori dan Abdul Khaliq mengenai pemecatan itu belum bisa didapatkan. Seorang penjaga rumah Matori di Tanjung Barat, Lenteng Agung, Jakarta Selatan mengatakan pemilik rumah dan Abdul Khaliq terlihat pergi bersama-sama pukul 16.00 WIB. Tidak diketahui kemana mereka pergi.(COK/Donny Kurniawan dan Gatot Setiawan)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini