Sukses

Stasiun Senen Mulai Ramai

Memasuki H+2, jumlah pemudik yang kembali ke Ibu Kota melalui Stasiun Pasar Senen terus meningkat. Diperkirakan, puncak arus balik melalui stasiun kereta api itu berlangsung Senin besok.

Liputan6.com, Jakarta: Para pemudik mulai berdatangan ke Jakarta, setelah berlebaran di kampung halaman masing-masing. Berdasarkan pemantauan SCTV, sejak Ahad (6/11) pagi hingga siang ini, sepuluh kereta telah tiba di Stasiun Pasar Senen. Kereta itu umumnya berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Dibandingkan kemarin atau H+1, jumlah pemudik yang datang ke Ibu Kota diduga meningkat hingga dua kali lipat. Diperkirakan hingga kedatangan kereta terakhir petang nanti, penumpang yang turun di Stasiun Senen bakal mencapai 10 ribu orang.

Mengantisipasi lonjakan arus balik itu, Pihak PT Kereta Api Indonesia akan memberangkatkan delapan kereta tambahan dalam keadaan kosong. Di antaranya ke Kutoarjo (Jawa Tengah), Semarang (Jateng), Cirebon (Jawa Barat), dan Surabaya (Jawa Timur). Delapan kereta tambahan itu untuk mengangkut penumpang arus balik yang diperkirakan terus meningkat.

Sementara di pertigaan jalan menuju Kota Cirebon, Jawa Barat, arus balik kendaraan para pemudik mulai ramai. Di luar Kota Cirebon, tepatnya Tol Kanci, arus kendaraan juga mulai dipadati kendaraan menuju Jakarta. Di dua jalur itu, kendaraan roda dua tampak mendominasi. Para pengendara sepeda motor itu umumnya berkelompok atau berombongan.

Kepadatan juga terlihat di Stasiun Cirebon. Ribuan penumpang kereta terpaksa berdiri dalam perjalanan dari Cirebon menuju Jakarta karena tidak kebagian kursi. Sebelumnya, para penumpang yang mengantongi karcis tanpa nomor bangku itu memaksa masuk kereta yang baru tiba. Padahal para penumpang di kereta tersebut belum turun.

Kepala Stasiun Cirebon Gatot Hamka juga kembali mengingatkan agar para calon penumpang tak menggunakan jasa calo. Walau begitu, para penumpang baik yang mendapat karcis dengan nomor kursi maupun tidak dikenai tarif serupa. Yakni, sebesar Rp 50 ribu per orang. Menurut Gatot, harga tiket tidak dinaikkan agar tak membebani masyarakat.

Adapun para penumpang itu memaksakan diri untuk naik kereta menuju Ibu Kota pada hari ini. Soalnya besok sebagian besar pemudik harus kembali bekerja. Kepada SCTV, seorang pemudik menyatakan kecewa lantaran tak mendapatkan kursi. Kendati kecewa, ia tetap harus segera kembali ke Jakarta. "Karena saya punya urusan di Jakarta," ucap seorang pemudik.

Pada H+2 ini, jumlah pengguna jasa kereta dari Cirebon menuju Jakarta diperkirakan mencapai 8.000 orang. Buat mengantisipasi keadaan itu, pihak Stasiun Cirebon telah menyiapkan satu kereta tambahan dengan sepuluh gerbong. Jadwal keberangkatan kereta yang menuju Ibu Kota juga bakal ditambah. Dari enam menjadi delapan kali per hari.

Puncak arus balik di Pelabuhan Merak, Banten, terjadi pada hari ini. Tercatat, hingga pukul 12.00 WIB, sekitar 12 ribu orang telah menyeberang ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Jumlah penumpang ini berarti hampir sembilan kali lipat lebih banyak ketimbang kemarin di jam yang sama.

Kendati jumlah penumpang melonjak, para penumpang diminta tidak cemas. Soalnya pihak Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Pelabuhan Bakauheni menjamin keberangkatan feri sesuai jadwal. Satu jam sekali satu kapal berangkat dari Bakauheni menuju Pelabuhan Merak, Banten. Apalagi, setiap feri yang berangkat hanya terisi sepertiga atau setengah dari kapasitas maksimum.

Sesampai di Merak, para pemudik pun bisa beristirahat sejenak. Mereka bisa pula mengunjungi sejumlah lokasi wisata di Banten. Tepatnya di kawasan Banten Lama, Kabupaten Serang. Salah satu tempat favorit adalah makam Sultan Maulana Hasanuddin dan permasurinya. Setiap hari ada sekitar lima ribu peziarah yang memadati areal bekas Kasultanan Banten tersebut.

Para peziarah secara bergiliran memasuki makam tersebut. Di depan pusara, mereka melantunkan doa dipimpin kaum atau pengurus makam. Beragam maksud pun diungkapkan para peziarah. "Kepingin menengok kuburan [raja] Banten," ungkap seorang perempuan.

Namun menjamurnya pedagang kaki lima dan pengemis membuat suasana objek wisata sejarah itu semrawut. Pemerintah Kabupaten Serang pun terkesan tak tegas terhadap kehadiran para pedagang dan pengemis tersebut. Sementara pengurus Makam Kasultanan Banten disibukkan mengumpulkan sumbangan dari para peziarah.

Sementara di jalur selatan, sejak pagi hingga siang ini dipadati kendaraan. Di Garut dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat, misalnya. Antrean kendaraan dari arah Garut tampak memadati kawasan Nagrek, jalur penuh tanjakan di Kabupaten Bandung. Kepadatan arus kendaraan juga tampak di kawasan Limbangan, Garut. Bahkan, antrean kendaraan di sana mencapai tujuh kilometer. Kondisi itu diperparah adanya pasar tumpah yang biasanya muncul pada hari minggu.

Di Nagrek, beberapa kendaraan mogok karena tak kuat menanjak. Tepatnya sekitar 300 meter dari Pos Cagak, Nagrek. Untuk mengatasi kemacetan, polisi lalu lintas lantas memberlakukan sistem buka-tutup. Sistem ini diberlakukan terutama untuk menghindari kemacetan kendaraan dari tiga arah sekaligus. Yakni, dari Tasikmalaya, Garut, dan Bandung. Namun, sistem buka-tutup itu bakal disesuaikan dengan keadaan.

Sedangkan pada arah sebaliknya, yaitu dari barat menuju timur, arus kendaraan juga masih tampak padat. Terutama kendaraan yang menuju Garut dan Tasikmalaya. Kepadatan terparah terjadi di kawasan Nagrok, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Di sana antrean kendaraan mencapai tiga kilometer, tepatnya arah Nagrok menuju Pos Pamungkasan. Ini terjadi lantaran adanya penyempitan jalan. Hanya dua dari tiga jalur yang dipergunakan.

Kondisi macet saat perjalanan mudik memang menjengkelkan. Terlebih, jarak yang jauh dari kampung halaman ke Ibu Kota adalah perjalanan cukup melelahkan. Lantaran itulah, banyak pemudik yang memanfaatkan waktu untuk beristirahat.

Dan, bagi pemudik bersepeda motor ada sejumlah alternatif tempat untuk melepas penat di sepanjang jalur perjalanan di Pulau Jawa. Sebagian bahkan memberikan suguhan cuma-cuma. Misalnya di kawasan Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Di peristirahatan yang dirancang seperti model lesehan Yogyakarta itulah para pemudik yang hendak balik ke Jakarta dapat beristirahat sejenak. Selain menyediakan tempat untuk melepas lelah, pemudik juga disuguhi makanan dan minuman gratis plus layanan pijat cuma-cuma.

Sejumlah pemudik tentu senang merasakan kenyamanan bebas biaya itu. Mereka pun berharap lokasi mengaso seperti itu tidak hanya berlangsung saat Lebaran. Tempat istirahat serupa dapat pula ditemui di jalur Pantai Utara (Pantura) lainnya. Contohnya di Cirebon dan Indramayu, Jabar. Tempat-tempat singgah itu akan dibuka hingga Selasa mendatang.(ANS/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini