Perjalanan Tyas Mirasih dari Dog Person Menjadi Ibu 23 Kucing di Rumahnya

Dari 23 kucing peliharaan, empat di antaranya selalu menemani Tyas dan suami di kamar tidur, yaitu Lontong, Pare, Emping, dan Nutella. Nutella tergolong kucing alfa yang tidak bisa digabung dengan kucing lain karena sering meneror sesama kucing, meskipun sangat baik hati pada manusia.

Mengurus 23 kucing di satu rumah menantangnya secara logistik dan finansial. Karena itu, ia berusaha cermat dalam mengelola keuangan agar tidak sampai boncos. Ia membiasakan diri menyusun proposal bila akan membeli kebutuhan kucing-kucingnya, terutama saat hendak mengganti makanan.

"Aku kasih tahu dulu yang ini gini gini gini, bagus, bebas harus ada proposal dulu biar benar aja gitu kan," ungkap Tyas. 

Soal pemberian makanan, Tyas menekankan pentingnya food transitioning (peralihan makanan) saat mengganti merek pakan. Itu penting agar kucing-kucingnya tidak mengalami masalah kesehatan.

Keputusan Tyas didukung drh. Ernita Widyasari. Ia menyarankan proses transisi antara ke makanan baru bertahap selama seminggu penuh untuk meminimalisir risiko muntah atau diare pada kucing dengan pencernaan sensitif.

drh. Ernita menerangkan proses transisi dimulai dari 25 persen makanan baru di hari 1--2, 50 persen di hari 3--5, hingga 75 persen di hari 6--7. Barulah kucing diberikan 100 persen makanan baru pada hari kedelapan.

Tyas mengaku kucing-kucingnya rata-rata mudah kenyang walau makan sedikit. Itu terjadi setelah ia mengganti makanan kucingnya dengan Taste of The Wild sekitar setahun terakhir.

Salah satu pemicunya adalah karena kandungan protein yang tinggi, berkisar 32--42 persen. Protein yang terdapat dapat makanan itu adalah novel protein, protein-protein unik yang tidak umum ditemukan pada pakan biasa, seperti daging rusa dan salmon.

Menurut drh. Ernita, novel protein itu diklaim bagus untuk kucing dengan pencernaan atau kulit yang sensitif dan sering gatal-gatal jika mengonsumsi protein mainstream.

"Karena dia itu kan proteinnya sangat-sangat tinggi. Jadi dia itu walaupun makannya dikit tapi mudah kenyang," jelas Tyas. 

Manfaat lain dari makanan kucing tersebut adalah kucing-kucing Tyas kini jarang sakit. "Itu paling penting menurut aku tuh, karena punya 23 kucing itu sangat pusing kalau sakit," katanya.

Ia menyadari bahwa biaya pengobatan anabul tanpa 'BPJS Kucing' bisa sangat mahal, sehingga ia lebih memilih untuk memaksimalkan asupan nutrisi untuk mencegah risiko sakit. Dengan begitu, Tyas bisa menghemat biaya makanan per porsi untuk kucing-kucingnya, meski harganya tergolong premium.

Fokus utamanya, yaitu makanan, kebersihan, dan grooming yang rajin. Bulu-bulu si anak bulu juga lebih bersih. "Beratnya di dompet, ya. Lumayan berat. Cuma happy sih, happy karena rumah jadi ramai, terus punya hiburan, ada yang nungguin tiap pulang," lanjutnya.