Sukses

Kesal Banyak yang Tidak Hadir saat Acara Pernikahan, Seorang Pengantin Berniat Menagih Uang pada Tamu Undangan

Seorang pengantin perempuan asal Australia, mempertimbangkan untuk meminta uang kepada para tamu undangan yang tidak hadir saat pernikahannya. Hal itu disebabkan karena uang pembayaran ke tempat pernikahan tersebut tidak dapat dikembalikan.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pengantin perempuan asal Australia, mempertimbangkan untuk meminta uang kepada para tamu undangan yang tidak hadir saat pernikahannya. Dilansir dari New York Post, Senin, 18 Desember 2023, pengantin itu menceritakan dilemanya di podcast berjudul "She’s on the Money," dan secara tidak sengaja membuat internet heboh.

Dalam podcast tersebut, ia mengungkapkan bahwa dirinya mengaku kesal kepada para tamu undangan yang tidak datang, walaupun mereka sudah melakukan RSVP lebih dari enam bulan sebelumnya. Hal itu disebabkan karena uang pembayaran ke tempat pernikahan tersebut tidak dapat dikembalikan.

"Sekarang tinggal satu minggu lagi dari pernikahan, dan saya telah memberikan jumlah yang dikonfirmasi ke tempat tersebut dan membayar jumlah terutang, yaitu 18.600 dollar (sekitar Rp288,5 juta)," kata pengantin wanita itu.

Wanita tersebut kemudian mengatakan, bahwa dia telah berusaha menutupi kursi mereka karena jika tidak, dia akan didenda sebesar 2.000 dollar AS atau sekitar Rp31 juta. "Apakah masuk akal untuk meminta mereka menanggung sendiri biaya-biaya ini?" tambah pengantin itu.

"Dalam seminggu terakhir, sepuluh tamu yang sebelumnya telah melakukan RSVP, mengatakan bahwa mereka akan datang dan kini membatalkannya dengan alasan terlalu mahal bagi mereka untuk melakukan perjalanan antar negara bagian," lanjutnya.

Wanita tersebut juga menjelaskan, bahwa para tamu diberikan pemberitahuan mengenai tanggal pernikahannya, satu setengah tahun yang lalu. Undangan resmi juga telah dikirimkan pada Januari tahun ini, dengan sebagian besar tamu melakukan RSVP pada bulan Juli 2023.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tamu Batal Datang Karena Ongkos Mahal

Mengenai pembatalan kedatangan, para tamu undangan beralasan bahwa perjalanan antar negara bagian terlalu mahal. "Maaf, saya tahu kami sudah melakukan RSVP ya, dan pernikahannya akan diadakan minggu depan, tetapi kami tidak mampu melakukan perjalanan antar negara bagian saat ini," bunyi pesan teks dari salah satu tamu. "Kuharap kamu mengerti, aku ingin sekali berada di sana," tambah tamu tersebut.

Menanggapi ucapan wanita itu, para pendengar podcast terbelah menjadi dua. Lima puluh satu persen pendengar mengatakan para tamu harus membayar keterlambatan pembatalan mereka, sementara 49 persen mengatakan pengantin wanita harus menundanya.

"Tidak ada yang memesan penerbangan untuk pernikahan antar negara bagian pada minggu sebelumnya. Tamu ini 100% bersalah dan bukan teman yang baik karena melakukan hal ini," ujar salah satu pendengar.

Seorang pendengar podcast lainnya juga menyuarakan sentimen serupa, dan menambahkan:  "Dalam situasi ini, tamu pasti sudah mengetahuinya dan harus mengganti biaya pasangan tersebut."

3 dari 4 halaman

Anggaran Pernikahan

"Mengingat mereka mengatakan YA pada bulan Juli,  mereka memiliki waktu hampir enam bulan untuk memastikan bahwa mereka dapat menabung untuk hal tersebut. Sangat mengecewakan mereka berkomitmen untuk datang tetapi kemudian tidak berencana untuk mampu membayarnya," ungkap pengguna lainnya.

Kemudian, pendengar lainnya juga menyampaikan: "Investasi apa pun selain hubungan memiliki kebijakan pembatalan haha, jadi masuk akal bagi saya jika Anda berhutang uang pada pasangan tersebut atau setidaknya itu adalah hal yang benar untuk dilakukan… jika Anda terlambat membatalkan (kehadiran)."

Mantan pengantin lainnya berkata, "Ketidakhadiran adalah hal biasa. Masukkan ke dalam anggaran pernikahan Anda."

"Ini acara calon pengantin, jadi terserah mereka yang menanggung biayanya dan BUKAN orang yang mereka pilih untuk diundang," jawab orang lain.

Lalu yang terakhir, seseorang berkomentar, "Rasanya aneh (meminta) seseorang untuk menutupi kursi. Bahkan mengundang mereka tampak seperti sebuah transaksi. Ini bukan acara dengan tiket berbayar, ini adalah acara yang diselenggarakan oleh mereka yang mengundang."

4 dari 4 halaman

Undangan Pernikahan Unik dengan Format Makalah

Sementara itu, beberapa waktu lalu sempat viral di media sosial sebuah undangan pernikahan unik berbentuk halaman awal makalah penelitian. Dikutip dari kanal Hot, Liputan6.com, Sabtu, 7 Desember 2023, jika tak jeli bakal membuat orang yang melihatnya terkecoh. Undangan pernikahan viral ini berasal dari Dhaka, Bangladesh, di mana pasangan Sanjana dan Imon dengan kreativitas tinggi sukses menghebohkan jagat maya.

Dalam undangan pernikahan yang viral, nama kedua mempelai tertera merupakan seorang akademis yang mengesankan. Mereka tidak mengikuti tren undangan nikah konvensional. Undangan nikah tersebut penempatan tulisannya sangat mirip dengan makalah penelitian lengkap dengan judul dan tabel data penelitian.

Dilansir Liputan6.com dari news18.com, Kamis, 7 Desember 2023, pasangan pengantin itu juga mencantumkan latar belakang berupa abstrak lengkap menjadi alasan keduanya menggelar pernikahan. 

Bagian-bagian yang dirancang dengan judul akademis, seperti judul, abstrak, pendahuluan, metode, hasil, diskusi, dan referensi, disajikan dengan begitu mulus. Seperti menguraikan teka-teki, setiap bagian terintegrasi dengan apik ke dalam pengumuman tanggal pernikahan yang dinanti-nantikan.

Dalam "Abstrak," pasangan tersebut menggambarkan pentingnya Nikkah, kontrak pernikahan Islam, yang menjadi dasar perayaan persatuan mereka. "Pendahuluan" mengajak pembaca menelusuri narasi mengharukan tentang pertemuan awal yang penuh kebetulan. Bahkan dalam bagian "Metodologi," detail proses pernikahan mereka diuraikan dengan cermat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini