Sukses

Apa Kabar Distro dan Factory Outlet?

Geliat deretan brand lokal yang merajai distribution store atau distro begitu terasa di era 2000-an. Lebih dua dekade terlewati, apa kabar distro kini?

Liputan6.com, Jakarta - Geliat deretan brand lokal yang merajai distribution store atau distro begitu terasa di era 2000-an. Lebih dua dekade terlewati, apa kabar distro kini?

Salah satu distro yang mampu mempertahankan eksistensinya hingga kini, yakni Bloop. Berdiri pada 2003, Bloop tetap setia bermarkas di selatan Jakarta, tepatnya Jalan Tebet Dalam Utara.

"Alhamdulillah kita masih bisa bertahan di sini karena Bloop enggak berdiri sendiri. Jadi banyak dari beberapa supplier yang bantu, kita bukan single store, tapi sistemnya consignment," kata Store Manager Bloop Eno Joe kepada Tim Lifestyle saat ditemui di Bloop, Tebet, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Selain brand Bloop, Joe menjelaskan, bahwa ada sekitar 87 brand lokal lain yang produk-produknya hadir di distro ini. "Mayoritas 80 persen dari Bandung, mereka juga besar di sini, sampai mereka punya toko dan mereka sekarang sudah bisa mandiri punya toko online yang lebih besar dari kita," tambahnya.

Tak dipungkiri, hantaman pandemi Covid-19 turut berdampak pada perjalanan bisnis karena mengharuskan adanya pembatasan aktivitas dan jaga jarak. Di tengah "badai" itu, pihaknya pun tak berdiam diri.

"Karena customer tidak bisa datang karena ada social distancing, kita pelajari dan strateginya dengan live dan (pemesanan lewat) WhatsApp. Payment melalui transfer atau COD, mereka tanpa perlu ke toko kita antar barangnya," tambahnya.

Seiring berjalannya waktu, ada banyak perubahan yang turut dirasakan. Salah satu yang cukup mencuri atensi Bloop adalah ingin menggaet pasar dari Generasi Z atau Gen Z.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gaet Gen Z

"Merambah online untuk Gen Z, mereka yang belum tahun toko kita, mungkin orangtuanya tahu, jadi itu yang belum menyambung karena putus di pandemi, jadi kita enggak bisa regenerasi customer, kita masih meraba juga," ungkap Joe.

Dikatakannya, walau pembelian secara offline sudah besar, namun secara online dirasa pihaknya masih kurang. "Kita beradaptasi dengan live Instagram, Shopee, itu di sela-sela waktu yang mungkin masih bisa kita produktif," tambahnya.

"Ada waktu yang bisa learning by doing kita kerjain, buat beradaptasi sama perbedaan produk belanja sekarang," katanya lagi.

Joe mengaku perlahan pihaknya merangkul Gen Z. "Kita memperkenalkan jati diri kita juga terus dibantu sama sejarah," tuturnya.

Ditambahkan Joe, "Apalagi Tebet Utara Dalam ini adalah salah satu tempat yang paling ramai, selain di Kemang, kita mengikuti dan beradaptasi. Mungkin kalau dulu kita menunggu bola kalau sekarang menjemput bola." Selain itu, ada beragam produk dari puluhan brand lokal yang dihadirkan di Bloop. 

3 dari 4 halaman

Penjualan Offline Masih Merajai

"Produk mereka beraneka ragam karena Bloop ini heterogen, kita menyediakan dari kawula muda sampai kawula tua, formal dan kasual kita mencoba melengkapi dari anak kecil, toddler, remaja, dan dewasa juga ada," jelas Joe.

Kurasi brand dikatakannya dilakukan secara selektif. Mereka yang dipilih adalah yang memiliki karakter, ikonis, punya pangsa pasar beda, hingga memiliki unique selling product.

"Produk yang dicari dari tahun ke tahun pasti t-shirt, untuk outer dan jaket sebagai pelengkap. Ada sempat fenomena flanel, celana chino, oversized yang kemarin booming, kita ikutin terus," terangnya.

Joe melihat bahwa brand lokal kini mampu bersaing dengan brand luar. "Di distro, harganya lebih murah dari pada di mal, karena di mal dapat satu, di sini dapat dua, produk lokal sudah bisa bersaing," lanjutnya.

Walau sudah terjun dalam penjualan secara online, Joe menyebut bahwa Bloop berdiri dari konvensional offline yang paling tinggi. "Onlinenya enggak kepegang. Pas pandemi orang dibuat nyaman belanja di rumah, kita ikutin, tapi masih penjualan terbesar di offline," jelas Joe.

4 dari 4 halaman

Episode Factory Outlet

Bukan hanya distro, tujuan wisata belanja tak jarang tertuju pada factory outlet atau FO. Bandung yang dikenal sebagai salah satu destinasi belanja, menjadi "rumah" bagi banyak FO, salah satunya Episode Factory Outlet.

Clothing store ini berlokasi di Jalan Ir. H Juanda No. 125, Kota Bandung, Jawa Barat. Pihaknya pun melancarkan strategi untuk tetap eksis di tengah gencarnya persaingan saat ini.

"Episode Factory Outlet sendiri selalu melakukan pemasaran produk secara digital untuk produk baru guna menjangkau pangsa pasar yang lebih luas," jelas Febry, Marketing Episode Factory Outlet dalam keterangan tertulis kepada Tim Lifestyle, Jumat, 8 Desember 2023.

Pihaknya juga memberi diskon 50 persen, baik untuk penjualan offline dan juga online. Walau gencar berjualan secara online, Febry menyebut bahwa mayoritas pelanggan datang langsung ke toko.

Di sisi lain, ada beragam produk yang ditawarkan pihaknya kepada pelanggan. "Berbagai macam pakaian atau produk sisa ekspor dan lokal seperti pakaian dewasa (untuk wanita dan pria), ada juga pakaian anak-anak," terangnya.

Febry menutup, "Menyediakan berbagai ukuran mulai dari size normal, big size, dan jumbo size. Selain promo diskon 50 persen, kita juga menyediakan berbagai harga sale dimulai dari harga Rp15 ribu sampai Rp150 ribu."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini