Sukses

Catat Ketentuan Mendaki Gunung Merbabu Usai Karhutla, Kuota hingga Jalur Pendakian yang Dibuka

Kawasan Gunung Merbabu mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada 27 Oktober 2023 lalu. Akibat kejadian tersebut, Balai Taman Nasional (BTN) Gunung Merbabu memutuskan untuk menutup pendakian mulai 28 Oktober 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Kawasan Gunung Merbabu mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada 27 Oktober 2023 lalu. Akibat kejadian tersebut, Balai Taman Nasional (BTN) Gunung Merbabu memutuskan untuk menutup pendakian mulai 28 Oktober 2023.

Kurang dari sebulan, pihak BTN Gunung Merbabu pun merilis sebuah surat pengumuman terkait pembukaan jalur pendakian. Hal tersebut tertuang dalam surat pengumuman nomor: OG.07/T.35/TU/TEK/11/2023 yang ditandatangi oleh Kepala Balai Nurpana Sulaksono pada Jumat, 24 November 2023 di Boyolali.

Pengumuman itu juga dibagikan melalui unggahan di akun Instagram resmi BTN Gunung Merbabu @btn_gn_merbabu. Surat itu menjelaskan berdasarkan hasil evaluasi pasca-kebakaran hutan oleh BTN Gunung Merbabu bersama mitra pengelola jalur pendakian, ada beberapa hal yang disampaikan, yakni:

  1. Jalur Pendakian Selo dan Suwanting dibuka kembali mulai 1 Desember 2023
  2. Jalur Pendakian Selo dibuka dengan penerapan kuota 100 persen (578 orang/hari), dan Jalur Pendakian Suwanting dibuka dengan penerapan kuota 50 persen (164 orang/hari)
  3. Jalur Pendakian Wekas dan Thekelan saat ini ditutup sementara sampai dengan pulihnya kondisi jalur pendakian pasca-kebakaran
  4. Pengunjung yang mendaki Taman Nasional Gunung Merbabu agar mematuhi papan informasi dan larangan yang ada di sepanjang jalur pendakian
  5. Pengunjung yang mendaki Gunung Merbabu, harus booking online melalui www.tngunungmerbabu.org.

Kabar pembukaan jalur pendakian gunung yang berada di Boyolali, Magelang, Jawa Tengah tersebut pun disambut antusias. "Waini info yang ditunggu tunggu ❤️❤️❤️," bunyi salah satu komentar. Respons lainnya ada yang mengucap syukur hingga bertanya-tanya soal booking online.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jalur Pendakian Gunung Merbabu Sempat Ditutup

Dilansir dari Antara, Minggu, 29 Oktober 2023, nyala api kebakaran Gunung Merbabu terlihat di Jlarem, Gladagsari, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu, 28 Oktober 2023. Balai Taman Nasional Gunung Merbabu menutup semua jalur pendakian Gunung Merbabu akibat terjadinya karhutla di wilayah tersebut.

Hal tersebut disampaikan pihak Balai Taman Nasional Gunung Merbabu melalui surat pengumuman yang diterbitkan pada Sabtu, 28 Oktober 2023. "Sehubungan dengan adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan di wilayah Taman Nasional Gunung Merbabu, bersama ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut : 1. Seluruh jalur pendakian di Taman Nasional Gunung Merbabu DITUTUP mulai tanggal 28 Oktober 2023 sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan," bunyi surat pengumuman yang juga diunggah di akun Instagram @btn_gn_merbabu.

 "2. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka kuota booking online pendakian bulan November untuk sementara ditutup," lanjut surat tersebut.

Pada poin ketiga, pihak Balai menjelaskan bagi calon pendaki yang telah membayar booking online pendakian Gunung Merbabu, maka dapat menjadwal ulang/reschedule. Hal tersebut akan diinformasikan lebih lanjut melalui help desk pendakian atau call center.

3 dari 4 halaman

Dampak Karhutla di Kawasan Gunung Merbabu

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Gunung Merbabu, Jawa Tengah telah dinyatakan padam usai wilayah itu diguyur hujan pada Minggu malam, 29 Oktober 2023. Selanjutnya, Plt Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Nurpana Sulaksono, merangkum dampak kejadian tersebut.

Melalui unggahan video di akun Instagram BTNGMb, Rabu, 1 November 2023, ia menyebut, "Berdasarkan hasil pantauan citra satelit pada 30 Oktober 2023, (dampak) kebakaran di Taman Nasional Gunung Merbabu telah terdeteksi (berwarna hitam di gambar)."

Nurpana menyambung bahwa titik api karhutla berawal dari wilayah utara, lalu merambat sampai ke puncak Gunung Merbabu. "Di wilayah puncak Syarif," ujar dia. "Kemudian, menghanguskan vegetasi savana belukar yang ada di Taman Nasional Gunung Merbabu."

Ia mengatakan bahwa wilayah terdampak karhutla di kawasan Gunung Merbabu sebagian besar berada di Kabupaten Semarang. "Lalu, sebagian ada wilayah Kabupaten Boyolali dan sebagian kecil ada di wilayah Kabupaten Magelang," ucapnya. Merujuk analisis internal pihaknya, semula mereka memprediksi luas wilayah terdampak karhutla, yakni 848,5 hektare. luas wilayah terdampak karhutla tercatat 1.176,89 hektare. Lebih lanjut, Nurpana juga menyikapi kabar kematian satwa.

4 dari 4 halaman

Upaya Pemadaman Api

Ia berbagi, "Memang telah terjadi kematian satwa (sebagai) dampak kebakaran pada 27 sampai 29 Oktober (2023)." Seekor macaca dan kijang ditemukan pihaknya dan kelompok relawan. "Kijang itu kami temukan di jalur pendakian Thekelan," katanya.

Sementara macaca ditemukan di area Taman Nasional Gunung Merbabu yang masuk wilayah Kabupaten Boyolali. Plt Kepala BTNGMb juga memperlihatkan kerusakan di savana di wilayah taman nasional tersebut. "Namun, masih ada beberapa pohon," katanya.

Sebelumnya, kanal Surabaya Liputan6.com melaporkan per 31 Oktober 2023, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Semarang Mediarso Tri Soelistyo menyatakan, karhutla di kawasan Gunung Merbabu padam usai hujan deras mengguyur wilayah tersebut, Minggu malam.

Dari penyisiran yang dilakukan petugas, menurut dia, tidak ditemukan lagi titik api. Warga dari dua dusun di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang yang sempat diungsikan pun sudah diizinkan pulang. "Para pengungsi kami antar pulang ke rumah masing-masing," katanya.

Kebakaran kawasan hutan Gunung Merbabu dilaporkan pertama kali terjadi pada Jumat, 27 Oktober 2023 di Desa Sokowolu, Kabupaten Semarang. Sebelumnya, pemerintah melakukan water boombing untuk menangani kebakaran hutan di kawasan Gunung Merbabu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.