Sukses

Biksu Pakai Tas Mewah LV dan Bottega Veneta di Bandara China Tuai Perdebatan

Dua biksu terlihat membawa ransel dari merek mewah seperti LV dan Bottega Veneta di bandara Chongqing, China hingga menimbulkan kehebohan di media sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Dua biksu terlihat membawa ransel dari merek mewah di bandara Chongqing, China hingga menimbulkan kehebohan di media sosial. Mengutip dari The Thaiger, Rabu (6/9/2023), berbagai potret terbaru pun dibagikan di Weibo, platform media sosial Tiongkok.

Penampilan dua biksu berkepala plontos itu sama seperti biksu lainnya yang mengenakan jubah panjang sederhana berwarna abu-abu. Bedanya, mereka membawa tas mewah yang diketahui harganya di luar jangkauan kebanyakan orang awam, tapi tampaknya terjangkau oleh para biksu sehingga membuat banyak orang terkejut.

Sebelumnya, gambar-gambar tersebut dilaporkan diunggah di Facebook oleh orang Taiwan. Judul yang menyertai gambar tersebut menunjukkan kemewahan para biksu. "Salah satu dari dua master membawa Bottega Venneta, dan yang lainnya membawa LV."

Setelah diselidiki lebih lanjut, diketahui bahwa salah satu ransel yang dibawa para biksu tersebut tmemang berasal dari merek mewah Italia, Bottega Veneta. Model tas yang mereka tenteng dijual seharga 121.000 baht atau setara Rp52 juta di situs resmi Taiwan. Tas punggung biksu lainnya berasal dari merek mewah Prancis Louis Vuitton, dengan harga di situs resminya sebesar 158.000 baht atau setara Rp68 juta.

Ketika foto-foto itu diunggah, diskusi memanas di kalangan warganet. Beberapa orang bercanda bahwa para biksu yang memakai tas mewah lebih modern daripada mereka, sementara yang lain berkomentar bahwa masyarakat telah berubah. Namun, beberapa orang berspekulasi bahwa ransel yang dibawa oleh para biksu tersebut mungkin tidak asli tetapi mungkin merupakan salinan KW 1.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tumpang Tindih Fesyen dan Agama

Gambar-gambar tersebut telah memicu perdebatan sengit tentang pantaskah tokoh agama memiliki dan memamerkan barang-barang dengan harga mahal tersebut. Haruskah para bhikkhu, yang bersumpah untuk menjalani kehidupan ibadah yang sederhana, mampu membeli barang-barang mewah yang tidak mampu dimiliki kebanyakan orang?

Mengutip dari laman Esquire, Rabu (6/9/2023), pada pertengahan 2013, sekelompok biksu Buddha mendapat kecaman setelah sebuah video muncul secara online yang menunjukkan mereka menjalani kehidupan mewah yang lebih mirip dengan Dolly Parton daripada Dali Lama. Di dalamnya, trio biksu yang tampak menaiki jet pribadi terlihat mengenakan kacamata mencolok dan membawa tas dari merek Louis Vuitton.

Hal ini menjadi fenomena tumpang tindih antara fesyen dan agama, dimulai pada bulan Februari 2013 dengan sepatu pesanan Paus dan pakaian  milik Pat Robertson. Seorang juru bicara resmi dari Kantor Buddhisme Nasional mengutuk perilaku ini, menyebutnya "tidak pantas, tidak tenang, dan tidak mengikuti ajaran Buddha tentang kesederhanaan dan pengendalian diri."

Dan meskipun ada yang setuju bahwa orang-orang ini seharusnya mempertimbangkan dengan lebih baik pengorbanan yang diperlukan dalam hidup yang didedikasikan untuk panggilan yang lebih tinggi. Banyak juga yang memahami bahwa biksu juga bisa terpesona oleh barang-barang kulit dari merek Louis Vuitton. 

3 dari 4 halaman

Biksu Thailand Lakukan Ritual thudong

Sebelumnya, pada perayaan Waisak 2023 lalu para biksu dari Thailand mengunjungi Borobudur dengan berjalan kaki atau dikenal sebagai thudong. Ritual thudong ini mereka lakukan selama kurang lebih tiga bulan.

Saat sampai ke Candi Borobudur beberapa hari menjelang Waisak, banyak dari mereka yang menangis terharu. Mereka pun melakukan ibadah di Candi Borobudur.

Usai merayakan Waisak di Candi Borobudur, rombongan biksu atau bhikku itu pun pulang ke negaranya. Dalam video yang viral di TikTok, salah seorang biksu dengan akun @nuengn11 memberikan ucapan perpisahan untuk masyarakat Indonesia.

Selama di Indonesia, para biksu mendapat perhatian dari masyarakat Indonesia. Banyak yang menunggu mereka di pinggir jalan dan memberi makanan, minuman, hingga oleh-oleh.

Dengan keramahan dan kebaikan masyarakat Indonesia, para biksu merasa senang dan sangat dihargai. Saat tiba di Semarang, mereka sempat disambut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Setelah merayakan Waisak dan akan pulang ke negaranya, mereka pun mengaku jika Indonesia akan selalu ada di hati mereka.

4 dari 4 halaman

Masyarakat Indonesia Berkesan Bagi Biksu Thailand

Banyak juga yang penasaran apakah para biksu tersebut akan kembali berjalan kaki untuk pulang ke Thailand? Sempat beredar kabar bahwa mereka pulang naik pesawat terbang. Berita itu ternyata benar adanya. Para biksu pulang naik pesawat terbang dari Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) pada Selasa, 6 Juni 2023.

Bawaan para biksu terlihat menjadi jauh lebih banyak karena mendapat pemberian dari masyarakat Indonesia. Dalam video tersebut, tampak apabila rombongan biksu asal Thailand ini sudah berada di bandara. Mereka terlihat sedang mengantre untuk check in.

"Good bye, Indonesia kan selalu ada di hati kami," tulis pemilik akun. Video yang diunggah di TikTok beberapa jam yang lalu ini pun menjadi viral dan dikomentari banyak orang. Banyak dari mereka yang mengucapkan selamat tinggal dan mendoakan keselamatan rombongan biksu ini.

"Ternyata bnyak juga ya yg memberi cindera mata untuk para Banthe ,, semoga 3 Thun mendatang di tunggu kedatangan nya ya Banthe ati ati di jln,” ungkap seorang warganet.

"Selamat Jalan Banthe..Selamat sampai Tujuan..Indonesia selalu dikenang sebagai Bangsa yang Ramah...Salam Toleransi,” komentar warganet lainnya.

"Terimakasih sudah berkunjung...tunjukan pada dunia...bahwa indonesia itu indah dan damai...," kata warganet lainnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini