Sukses

Joe Biden Diklaim Rogoh Kocek hingga Rp1,5 Miliar untuk Jalani Operasi Plastik

Seorang ahli bedah plastik ternama di California, Gary Motykie, mengklaim bahwa Presiden Amerika Serikat Joe Biden menjalani prosedur operasi plastik, termasuk pengencangan wajah dan alis.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang ahli bedah plastik ternama di California, Gary Motykie, mengklaim bahwa Presiden Amerika Serikat Joe Biden menjalani prosedur operasi plastik, termasuk pengencangan wajah dan alis. Dalam video yang dibagikan di akun media sosialnya, Motykie menyebut Biden rela merogoh kocek tidak sedikit demi prosedur kecantikan tersebut.

"Saya memperkirakan Joe Biden menghabiskan hingga 100 ribu dolar AS (Rp1,5 miliar) untuk operasi plastik jika ia menjalani prosedur ini di sini, di Beverly Hills," kata ahli bedah plastik itu pada Jam Press, dikutip dari New York Post, Kamis (31/8/2023).

Melalui unggahannya, ahli bedah langganan selebritas Hollywood ini mengevaluasi dugaan transformasi tampilan Biden. Hal tersebut dilakukannya untuk membuktikan bahwa presiden ke-46 AS itu telah menjalani prosedur operasi plastik.

Klaim soal bedah plastik ini berdasarkan tudingan dari anggota kongres dari Partai Republik North Carolina Greg Murphy yang menyatakan bahwa Biden telah menjalani banyak operasi plastik. "Presiden Biden sekarang berusia 82 tahun. Saya pikir dia pasti menjalani operasi plastik," kata Motykie dalam klip di akun TikTok miliknya.

Ahli bedah yang berspesialisasi di operasi hidung hingga peremajaan wajah tersebut melanjutkan bahwa Biden tidak menjalani operasi bedah, baru-baru ini. Namun, suami Jill Biden tersebut dikatakan menjalani prosedur estetika bertahun-tahun lalu. Motykie menyebut, hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa Biden menunjukkan beberapa tanda-tanda operasi plastik, dimulai dari rambutnya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dugaan Ragam Prosedur Bedah

"Kita dapat melihat bahwa bahkan 30 hingga 40 tahun lalu, rambutnya mengalami penipisan yang cukup drastis," kata dokter tersebut. "Kemudian, kita melihat beberapa tanda bahwa dia menjalani prosedur transplantasi rambut atau operasi serupa di masa lalu."

Dikatakannya bahwa jejak prosedur kosmetika ini terlihat dari garis rambut Biden yang "tidak alami." Motykie kemudian beralih ke alis Presiden AS. Menurutnya, alis Biden memiliki penampilan tidak wajar pada bagian garis, mengingatkannya pada aktor Burt Reynolds maupun penyanyi Kenny Rogers.

Hal ini, menurut ahli bedah, menunjukkan bahwa pria asli Pennsylvania tersebut telah menjalani operasi pengencangan alis. "Pada pria, prosedur itu dapat membuat mereka terlihat sedikit feminin atau alisnya tampak sedikit aneh, dan kita melihatnya pada Presiden Biden," ujar dia.

Ia juga berspekulasi bahwa politisi tersebut telah menerima facelift. Hal ini ia simpulkan dari petunjuk lain, terutama telinga peri dan tarikan di sisi wajah Biden.

3 dari 4 halaman

Tanda Bekas Operasi

"Ketika dia menoleh ke samping pada sudut tertentu, kita dapat melihat beberapa tanda di telinga dan lehernya," jelas Motykie di samping foto Biden untuk merinci dugaan transformasi ini.

Operasi plastik lain yang menurut ahli bedah dilakukan Biden, termasuk blepharoplasty bagian bawah. Ini adalah prosedur peremajaan kelopak mata untuk menghilangkan kantung mata, serta perbaikan dengan botox dan filler selama bertahun-tahun.

"Saya pikir dia menjalani banyak operasi sepanjang kariernya," kata Motykie.

Video tersebut seolah membenarkan pendapat banyak warganet yang sudah lama curiga bahwa Biden menjalani operasi bedah. "Itu bukan operasi, itu pria yang sangat berbeda," kata salah satu warganet Instagram.

Warganet lain menulis, "Operasi plastiknya sangat buruk. Tapi dia pasti ketagihan untuk mencoba menghancurkan negara ini juga. Menunjukkan hal ini kepada suamiku dalam upaya putus asa untuk meyakinkan dia bahwa operasi plastik dapat membuat orang terlihat sangat berbeda."

4 dari 4 halaman

Tak Sarankan Operasi Revisi

Ahli bedah itu menyarankan Biden untuk tidak menjalani operasi revisi saat ini karena berpotensi menimbulkan peningkatan risiko komplikasi. "Hal ini disebabkan usianya dan kerumitan dalam upaya membalikkan beberapa teknik lama yang awalnya digunakan dalam operasi," kata ahli bedah tersebut.

Ia menambahkan bahwa meski ia terkadang mengoperasi pasien berusia lebih dari 75 tahun, hal itu bergantung pada prosedur yang diminati pasien dan kesehatan mereka secara keseluruhan. "Ada parameter khusus untuk menangangi pasien yang berusia di atas 45 tahun," jelas Motykie.

"Pasien harus menjalani EKG, rontgen dada, riwayat HMP, dan pemeriksaan fisik dengan izin medis, mammogram jika mempertimbangkan operasi payudara, serta pemeriksaan laboratorium ekstensif," ucapnya.

Menurut juru bicara resmi, kesehatan Biden sangat buruk. Kevin O'Connor, dokternya, berulang kali menyatakan melalui pemeriksaan fisik tahunan bahwa presiden dalam kondisi sehat secara mental dan fisik, bahkan termasuk referensi pemeriksaan oleh ahli saraf dan ahli ortopedi.

Namun, kritikus konservatif menunjukkan bahwa mereka gagal memasukkan laporan MRI dan tes kognitif lengkap.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini