Sukses

Penjelasan Ahli Podiatri tentang Jenis Sepatu yang Membahayakan Syaraf di Area Kaki

Beberapa jenis sandal bisa menyebabkan masalah pada kaki, mulai dari risiko jatuh hingga dapat meningkatkan risiko neuroma pada kaki.

Liputan6.com, Jakarta - Sandal dan sepatu merupakan hal penting bagi keseharian kita. Tanpanya, kaki akan sangat sakit jika dipakai berjalan. Walaupun demikian, dilansir dari Pinhome, fungsi alas kaki berbeda dari masa ke masa.

Hal ini berlaku juga kepada sepatu, yang ditemukan lima juta tahun lalu. Kesadaran akan kenyamanan dan kesehatan kaki mulai digandrungi oleh masyarakat ketika seorang podiatri, nama lain dari dokter spesialis kaki, Paul Macaulay, membagikan sebuah video di tiktoknya @paulthepodiatrist.

Video berdurasi 1 menit 25 detik itu diisi dengan Paul yang bercerita mengenai pengalamannya menggunakan beberapa sandal dan sepatu yang ternyata bisa membuat tidak nyaman bahkan membahayakan si pemakai. Dari daftar yang dia buat, slippers menempati urutan pertama sebagai jenis sandal yang tidak akan ia gunakan sebagai seorang dokter spesialis kaki.

"Karena ketika kamu memasukkan kakimu ke dalam lubang sandal itu, jari-jari kaki kamu harus menggenggam ujung dari sandal itu. Itu bisa menyebabkan claw toeing," kata Paul menjelaskan.

Ia menyambung, "Sandal dengan jenis seperti ini tidak memberikan kaki kamu dukungan apapun untuk berjalan.”

Dilansir dari Cleveland Clinic, Claw toes, atau bisa disebut jari kaki cakar, adalah kondisi di mana jari kaki seseorang bengkok seperti cakar dan menjadi tidak fleksibel. Jari kaki cakar bisa jadi turun-temurun, disebabkan oleh penggunaan sandal atau sepatu yang tidak pas.

Penyakit ini menyebabkan otot tidak seimbang sampai penyakit saraf. Seseorang akan merasakan sakit yang luar biasa, dan tentunya menyulitkan untuk berjalan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Stiletto Risiko Tinggi untuk Jatuh

Pada sepatu kedua, Paul menceritakan pengalaman pahit seorang rekannya yang mengalami cedera serius setelah terjatuh saat menggunakan Stiletto. Paul mengungkapkan bahwa Stiletto dengan bahan tipis dapat membuat seseorang lebih rentan terjatuh. Tinggi hak yang ekstra pada Stiletto juga menjadi penyebab potensial kecelakaan yang serius.

"Mungkin kita menginginkan tampilan yang cantik, tetapi jangan lupakan risiko yang melekat pada penggunaan Stiletto. Belakangan ini rekanku terjatuh saat menggunakan Stiletto. Jadi risikonya sangat tinggi dan tidak sepadan hanya untuk terlihat cantik," ungkap Paul dengan nada prihatin.

Stilleto memang menggunakan bahan yang tipis Stiletto juga biasanya terkenal dengan tinggi yang ekstra dibandingkan sepatu hak tinggi lainnya. Hal ini memberikan efek visual yang memanjangkan kaki dan memberikan postur tubuh yang lebih anggun.

Penggunaan sepatu Stiletto umumnya terkait dengan acara-acara formal atau malam hari seperti pesta, pernikahan, atau acara khusus lainnya. Dasar dari hak sepatu Stiletto biasanya terbuat dari besi atau campuran besi sedangkan batang dari hak sepatu terbuat dari besi atau karet. 

Selain itu, Paul juga mengomentari tentang jenis sepatu Skechers. Dia memberikan tiga alasan mengapa seseorang sebaiknya tidak menggunakan Skechers sebagai pilihan sepatu mereka.

3 dari 4 halaman

Sepatu yang Tertutup juga Berisiko

Salah satu alasan utamanya adalah karena Skechers rentan terhadap keausan dan kerusakan. Paul menyatakan bahwa sering kali kita tergoda untuk membeli Skechers baru secara berkala, yang pada akhirnya dapat menguras tabungan.

"Skechers rentan terhadap lusuh dan rusak lebih cepat dibandingkan jenis sepatu lainnya. Kita seringkali tergoda untuk membeli Skechers baru karena desainnya yang menarik, dan ini berarti mengeluarkan uang tambahan. Dalam jangka panjang, penggunaan Skechers bisa menjadi biaya yang cukup besar," jelas Paul.

Sementara Stiletto memiliki risiko jatuh yang tinggi, Skechers memiliki masalah keausan dan kerusakan yang mempengaruhi aspek finansial penggunanya. Peringatan ini menyadarkan kita akan pentingnya mempertimbangkan keselamatan dan kenyamanan ketika memilih sepatu. 

Terakhir, Paul memberitahu bahwa penggunaan sepatu Skechers, atau sepatu dengan desain yang sempit di bagian depan kaki atau memberikan tekanan yang berlebihan pada area jari kaki, dapat menjadi faktor risiko bagi perkembangan neuroma. Sepatu yang terlalu sempit atau memiliki ujung yang terlalu sempit dapat memampatkan saraf di area tersebut, sementara sepatu dengan tumpukan sol yang keras dapat memberikan tekanan ekstra pada saraf kaki.

4 dari 4 halaman

Podiatri: Profesi Langka di Indonesia

Melansir Alodokter, Neuroma pada kaki adalah kondisi medis yang terjadi ketika saraf yang mengalami tekanan atau iritasi berada di antara tulang metatarsal di kaki. Neuroma yang paling umum terjadi di area depan kaki, antara jari ketiga dan keempat.

Membahas podiatri, kata Yanita Nur Indah Sari dari SehatQ, di Indonesia, belum ada pendidikan khusus podiatri. Namun, tersedia banyak seminar yang membahas mengenai masalah kaki.

Podiatri adalah bidang kesehatan yang khusus menangani diagnosa, perawatan, dan pencegahan masalah kaki dan pergelangan kaki. Para podiatris ahli dalam merawat kondisi seperti infeksi kaki, deformitas kaki, cedera olahraga pada kaki, dan gangguan yang berkaitan dengan kaki dan pergelangan kaki.

Meskipun podiatri belum umum di Indonesia, ada beberapa praktisi podiatri yang bekerja di beberapa rumah sakit, klinik, atau pusat kesehatan tertentu di kota-kota besar. Namun, jumlahnya masih terbatas dan aksesibilitasnya mungkin tidak mudah di seluruh wilayah Indonesia. Perawatan masalah kaki dan pergelangan kaki biasanya dilakukan oleh dokter umum, dokter spesialis ortopedi, atau ahli terapi fisik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.