Sukses

6 Tempat Wisata di Kota Tua Semarang, Ada Gedung yang Punya Lift Pertama di Indonesia

Jika Anda tengah berada di Semarang, kurang lengkap rasanya kalau belum mengunjungi kawasan Kota Tua Semarang.

Liputan6.com, Jakarta - Semarang memang memiliki banyak bangunan peninggalan jaman kolonial. Hal ini terbukti dengan keberadaan Kota Tua atau Kota Lama Semarang yang jadi salah satu kawasan wisata andalan di ibu kota Jawa Tengah tersebut.

Kawasan yang terkenal dengan bangunan-bangunan Belanda yang masih kokoh berdiri ini dulu bernama Oude Stad. Kota Tua Semarang sendiri terletak di Jalan Letjen Suprapto No.31, Tanjung Mas, Kota Semarang.

Tidak hanya ramai dikunjungi para wisatawan, kawasan ini juga kerap digunakan sebagai lokasi syuting. Hal ini yang kemudian menjadi daya tarik tersendiri untuk dikunjungi. Dalam satu kompleks tersebut, wisatawan dapat menyusuri lorong-lorong unik khas masa kolonial.

Meskipun terkesan kuno, namun inilah yang justru menjadi daya tarik wisatawan. Beberapa bangunan masih berfungsi dengan baik. Bahkan ada yang bertransformasi sebagai tempat wisata baru dengan memanfaatkan bangunannya.

Menariknya lagi, bangunan-bangunan tua di Kota Tua Semarang masih berdiri kokoh di tengah gempuran modernisasi. Namun ada juga yang tampak terbengkalai, dan akhirnya menjadi gudang atau dibiarkan begitu saja.

Wisata Kota Tua Semarang buka selama 24 jam dan tidak ada tiket masuk. Jadi, bagi Anda yang tengah berada di Semarang, kurang lengkap rasanya kalau belum mengunjungi Kota Tua Semarang.

Dari sekian banyak tempat menarik di kawasan wisata Kota Tua Semarang, berikut enam di antaranya yang sempat disambangi Liputan6.com bersama tim Nurifood yang dipandu Bersukaria Tour pada Selasa, 16 Mei 2023.

1. Taman Srigunting

Salah satu ikon dari Kota Tua Semarang adalah Taman Srigunting. Letak taman ini tepat berada di samping Gereja Blenduk. Di sini, wisatawan bisa menikmati teduhnya taman yang berpayung pepohonan rindang.

Taman ini begitu unik dengan jalan setapaknya yang lurus serta melingkari pohon yang sudah berusia puluhan tahun. Di sela-sela jalan setapak, ada area yang ditumbuhi hijau rerumputan.  Di jalan setapak sendiri terdapat sepeda hias yang dapat dinaiki wisatawan tapi hanya untuk properti foto.

Anda bisa memberikan tips seikhlasnya setelah berfoto. Bangku-bangku taman juga ada di beberapa titik untuk tempat berteduh. "Taman ini sering jadi lokasi syuting atau pemotretan, termasuk syuting film seperti Ave Maryam dan Ayat-Ayat Cinta 2," terang Nadin dari Bersukaria Tour.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Gereja Blenduk

Gereja Blenduk juga termasuk salah satu ikon Kota Tua Semarang. Gereja ini bernama Blenduk karena atap kubahnya yang besar, dalam bahasa Jawa disebut “mblenduk”. Gereja ini memiliki warna keseluruhan putih dengan atap merah marun yang begitu kontras. Di depannya terdapat pilar-pilar tinggi yang terlihat megah.

"Gereja ini memiliki arsitektur gaya Eropa yang khas. Itu bisa dilihat dari pintu dan jendela yang ukurannya cukup besar. Gereja ini sudah berdiri sekitar tahun 1753," terang Nadin. Meskipun tua gereja ini masih aktif untuk beribadah dan bahkan kerap dipakai untuk menggelar pernikahan.

3. Gedung Marba

Di sekitar Taman Srigunting dan Gereja Blenduk, terdapat gedung unik lainnya bernama Marba. Konon, gedung ini dibangun oleh seorang saudagar kaya dari Yaman bernama Marta Bardjunet. Gedung ini disebut dengan Marba, yang merupakan akronim nama sang pendiri.

Gedung ini memiliki warna khas merah dan putih. Gedung yang berumur lebih dari 100 tahun itu berbentuk sangat megah, khas bangunan mewah Eropa. Tentu pada saat itu bangunan ini begitu mewah bahkan hingga sekarang masih tampak kemegahannya. Gedung ini pernah menjadi toko modern di masa lalu, serta sebagai kantor pelayaran ekspedisi kapal laut.

"Wisatawan sering memanfaatkan halaman depan Gedung Marba sebagai objek berfoto. Biasanya, wisatawan mengambil angle jarak jauh supaya keseluruhan gedung dapat terlihat," ungkap Nadin.

3 dari 4 halaman

4. Gedung Jiwasraya

Gedung yang konon berdiri sejak tahun 1859 ini memiliki sejarah panjang terkait teknologi lift. Gedung yang berada persis di depan Gereja Blenduk itu kini bernama Gedung Jiwasraya. Tidak semua masyarakat mengetahui jika di dalam gedung yang sudah berusia sekitar satu setengah abad itu, di dalamnya terdapat sebuah lift yang konon tertua dan pertama di Indonesia

Dengan merek Otis Elevator Company, lift tersebut masih terlihat utuh meski kini tidak lagi difungsikan. Dilihat dari sejarah bangunan, lift di Gedung Jiwasraya ini sudah ada sejak zaman Belanda, tepatnya sekitar tahun 1859nan.

Itu berarti bangunan lift tersebut merupakan yang tertua di Indonesia. Lebih tua dari lift yang ada di Kota Tua Kesawan di Medan, Sumatra Utara yang mulai dioperasikan tahun 1906.

Namun kapastian usia lift masih bisa diperdebatkan, karena memang tidak ada sumber sejarah otentik tentang pembangunan lift ini. Dulu gedung ini bernama De Nederlands Indies Leensverzekering dan Lifrente Maatschappij. Perusahaan ini bergerak di bidang Asuransi Jiwa Hindia Belanda dan Tunjangan Hidup yang beraktivitas pada 1916.

"Tapi pada 1957 perusahaan ini dinasionalisasi sejalan dengan program Indonesianisasi perekonomian Indonesia.Pada 17 Desember 1960, namanya diubah menjadi PT Perusahaan Pertanggungan Djiwa Sedjahtera. Tapi sudah beberapa bulan ini gedungnya kosong dan kabarnya akan dijual atau dijadikan kantor perusahaan lain," ungkap Nadin.

4 dari 4 halaman

5. Pasar Klitikan

Setelah puas mengelilingi kawasan Kota Tua Semarang, bagi Anda yang punya hobi koleksi barang-barang antik maka pasar ini cocok buat Anda. Di sini bisa ditemukan mangkok dan guci yang usianya sudah beradad-abad silam tapi masih bagus kualitasnya.

Selain berbagai macam jenis harganya pun juga bermacam-macam mulai dari Rp25 ribu hingga jutaan rupiah. Pastinya harga menyesuaikan kulitas dan nilai historis barang. Selain untuk koleksi pasar ini sangat menarik untuk dijadikan objek foto maupun background foto Anda.

6. Spiegel

Untuk istirahat sejenak setelah menikmati jalan-jalan di kota Tua Semarang Anda bisa nongkrong sambil bersantai di Spiegel Bar + Bistro. Tempat nongkrong ini berasal dari bangunan otentik yang difungsikan kembali sebagai kafe.

Pada zaman Belanda bangunan ini adalah sebuah toko yang menyediakan berbagai macam barang baik keperluan rumah tangga atau keperluan kantor dengan model terbaru. Spiegel diambil dari nama Tuan H. Spiegel yang menjadi manajer perusahaan itu dan akhirnya menjadi pemiliknya.

Kursi dan meja makannya juga bergaya klasik sehingga cocok untuk dijadikan tempat berkumpul bersama keluarga dan kerabat. Untuk urusan menunya, kafe Instagramable ini menyajikan aneka makanan dan minuman, seperti menu Nusantara, Western, Asia, kopi, mocktails, dan masih banyak lagi. Bagi Anda yang penasaran dengan kafe hits ini, Anda sudah bisa mengunjunginya dengan jam operasional setelah pandemi berakhir mulai pukul 12:00 hingga 22:00 WIB.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.