Sukses

Setelah Jalanan, Warganet Soroti Berbagai Fasilitas yang Rusak di Bandara Lampung

Jika masuk dari dari parkiran mobil Bandara Lampung, menurut pemilik akun ternyata tidak bisa memakai lift karena rusak.

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini jalanan rusak di Lampung sempat viral dan sampai menarik perhatian Presiden Jokowi (Joko Widodo). Terbaru, kembali viral tentang fasilitas umum di Lampung. Sebuah video yang memperlihatkan review tentang Bandara Raden Inten II di Lampung.

Review tersebut dibuat oleh seorang pengguna akun TikTok @astronot.kucing. Pengguna diketahui bernama Andreaz yang merupakan orang Lampung.  Dalam video disebutkan beberapa keluhannya sebagai seorang penumpang pesawat terhadap berbagai fasilitas di Bandara Lampung.

Jika masuk dari dari parkiran mobil, menurutnya ternyata tidak bisa memakai lift karena rusak. Ia menyebut lift tersebut sudah rusak sejak tahun 2019. Akibatnya, penumpang pesawat yang membawa koper terpaksa harus menaiki tangga.

Setelah itu, tangga untuk naik ke dalam bandara juga terlihat cukup kotor dan banyak debu. Selain itu ada sampah sisa bekas bungkus rokok yang tergeletak begitu saja. Kondisi bagian tangga yang kotor diketahui sudah seperti itu sejak dulu, berdasarkan hasil review pemilik akun.

Sementara, saat sudah di dalam bandara sejumlah kursi juga terlihat sudah usang dan kotor, bahkan ada yang hampir rusak kulit-kulit kursinya.  Selain itu, pemilik akun sebagai salah satu penumpang pesawat yang hendak naik dari Bandara Lampung juga mengeluh kepanasan di dalam bandara diduga karena AC tidak dingin.

Terakhir, WIFI bandara juga masuk ke dalam daftar keluhan sang pemilik akun karena disebut tidak bisa dipakai. Dalam video yang diperlihatkannya, tidak ada koneksi internet yang terhubung meski sudah mencoba menghubunginya ke ponsel.

"Ya udah lah ya untung ada bandara di Lampung,” tulis keterangan dalam unggahan video di akun @astronot.kucing tersebut pada Minggu, 7 Mei 2023. Unggahan itu mendapat berbagai komentar dari warganet, beberapa dari mereka sependapat dengan pemilik akun.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tangga dan Eskalator Bandara Lampung

"Aku jg pas pertama kali ke raden inten kaget sama tangga itu, kyk “ini serius lwt sini?” Kok seperti tidak meyakinkan," komentar seorang warganet.

"Yah bang masih untung bener diperbarui itu bandara, daripada jaman dulunya bang ampun dah,” komentar warganet lainnya.

"Pas dri parkir mobil lewatin tangga yg bau pesing," tulis warganet lainnya menambah keluhan lain tentang Bandara Lampung.

"Sama bang kt bawa koper berat2 naik tangga krn eskalatornya rsk trs g pernah dibenerin..kt sdh 3 tahun tinggal dilampung msh aja g dibenerin..🤦‍♀🤦‍♀," timpal warganet lainnya.

"Kalo soal WiFi mgkin hp masnya deh yg GK bisa 😁 ,laki saya tiap hari wifian aman2 aja 🤭," tulis warganet lainnya yang mengaku tidak ada masalah dengan Wifi Bandara Internasional Radin Inten II Lampung

Bandara Radin Inten II merupakan bandara terbesar sekaligus tersibuk di provinsi berjuluk Sai Bumi Ruwa Jurai itu. Namun ternyata Bandara Radin Inten II hanya satu dari sejumlah bandar udara yang berada di Lampung. Provinsi yang terletak di kaki Pulau Sumatera tersebut total memiliki empat bandara.

Melansir berbagai sumber, yang pertama tentunya adalah Bandara Radin Inten II. Bandara ini sebelumnya bernama Pelabuhan Udara Branti yang merupakan peninggalan Pemerintahan Jepang yang dibangun pada 1943 dan pada 1946 diserahkan kepada Pemerintahan Republik Indonesia. Pada 1997 nama bandara Branti diubah menjadi Radin Inten II.

3 dari 4 halaman

Bandara Lampung Lainnya

Nama bandara ini diambil dari nama tokoh yaitu Radin Intan II yang merupakan bagian dari Kesultanan (Kerajaan) Lampung terakhir yang juga salah seorang Pahlawan Nasional asal Lampung. Bandarra internasional ini berlokasi di Jalan Alamsyah Ratu Perwiranegara di Desa Branti Raya, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Bandara ini mengadopsi gaya futuristik dan memiliki gedung parkir berlantai empat di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura II.

Selain itu ada Bandara Muhammad Taufiq Kiemas yang berlokasi di Pekon Serai, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat. Sebelumnya, bandara ini bernama Bandara Pekon Serai dan resmi berubah nama menjadi Bandar Udara Muhammad Taufiq Kiemas, melalui Keputusan Menteri Perhubungan KP 811 Tahun 2016.

Penamaan tersebut karena sosok Muhammad Taufiq Kiemas merupakan tokoh nasional berasal dari Krui, Pesisir Barat tepatnya Pulau Pisang. Taufiq Kiemas merupakan seorang negarawan sekaligus politikus Indonesia dan Bapak Negara Indonesia periode 23 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004 alias suami dari Presiden Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri.

Lalu ada Bandara TNI Angkatan Darat Gatot Subroto atau Lanudad Gatot Subroto terletak di Way Tuba, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung. Bandara Gatot Subroto ini merupakan pangkalan udara TNI Angkatan Darat, dan menjadi markas Skadron 12/Serbu. Jadi tak heran, kebanyakan bandara ini hanya melayani penerbangan aktivitas militer maupun kegiatan negara.

4 dari 4 halaman

Bandara TNI AU

Bandara ini diresmikan Menhub Budi Karya Sumadi dan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa 6 April 2019. Pemprov Lampung diketahui pernah mengusulkan perubahan nama bandara menjadi Bandara Musanif Ryacudu. Nama itu diajukan guna memberikan penghormatan kepada pahlawan asal Lampung khususnya Way Kanan, Mayjen TNI (Purn) Musannif Ryacudu.

Terakhir ada Bandara Pangeran Mohammad Bunyamin. Berbeda dengan tiga bandara lainnya yang melayani penggunaan transportasi udara, Bandara Pangeran Mohammad Bunyamin difungsikan sebagai pangkalan udara (Lanud) militer TNI Angkatan Udara. Lokasinya terletak di Kampung Astra Ksetra, Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang.

Lanud Pangeran M Bunyamin diketahui berstatus Lanud 'tipe C' dan dipimpin oleh seorang Komandan berpangkat Letnan Kolonel. Lanud ini berada langsung di bawah Komando Operasi Angkatan Udara I.

Penamaan Lanud ini diambil dari nama seorang pahlawan TNI AU sekaligus Tokoh Lampung dari Kesultanan Adat Lampung Paksi Pak Skala Bekhak yaitu, Mayor POM (Purn) Mohammad Bun Yamin alias Pangeran M Bun Yamin. Sebelumnya, Lanud Pangeran M. Bunyamin bernama pangkalan TNI Angkatan Udara Astra Ksetra.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.