Sukses

Eva Celia Ungkap Alasan Awal Memilih Vegetarian

Eva Celia dan sang ibunda, Sophia Latjuba telah lama dikenal memilih untuk vegetarian.

Liputan6.com, Jakarta - Eva Celia dan sang ibunda, Sophia Latjuba telah lama dikenal memilih untuk vegetarian. Musisi berusia 30 tahun ini menyampaikan bahwa keputusan itu diambil berbarengan dengan ibunda dan suaminya, Demas.

"Sebenarnya banyak juga sih alasannya (vegetarian). Cuma buat gue awalnya waktu itu ada masalah hormon," kata Eva Celia saat menjadi bintang tamu di channel YouTube Vindes, dikutip Selasa (21/2/2023).

Pelantun "Against Time" tersebut menjelaskan bahwa inflamasi dikatakan disebabkan oleh daging merah. Itulah momen awal ia mengurangi konsumsi daging merah.

"Oh rasanya enakan, akhirnya keterusan. Cuma sebenarnya causes-nya banyak juga. Buat gue, elo dikasih kesempatan untuk memilih make a conscious choice, apa yang dimasukkan ke badan lo, choose wisely," terangnya.

Eva Celia melanjutkan, "Gue cuma dikasih badan satu sebisa mungkin gue jaga."

Dikatakan Eva, selama ini ia merasa makannya berantakan namun masih bisa bangun pagi dan bekerja. "Sekarang ingin berterima kasih ke badan gue dengan kasih hal-hal yang baik," tambahnya.

Sementara, perbedaan antara menjadi vegan versus vegetarian terutama berpusat pada peran hewan dalam produksi makanan. Kedua pola makan itu fokus pada makan lebih banyak makanan nabati, vegetarian diizinkan untuk memasukkan telur, madu, dan susu.

Sementara itu, vegan mengabaikan semua makanan hewani atau produk hewani. Beberapa di antaranya daging, unggas, susu, madu, dan telur, dilansir dari laman Insider.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Vegan vs Vegetarian

Kedua diet ini bisa sangat aman jika dilakukan dengan benar. Orang tidak perlu menjadi vegan atau vegetarian untuk mencapai tujuan manajemen kesehatan atau berat badan.

Meskipun satu pola makan belum tentu lebih aman daripada yang lain, tapi bagi mereka yang akan memulai, mungkin lebih sederhana untuk menjadi vegetarianisme terlebih dulu. Vegetarian sedikit lebih longgar, sehingga orang lebih mudah untuk mengonsumsi asupan nutrisi yang lebih seimbang.

Tak hanya Kesaktian Pancasila, 1 Oktober juga diperingati sebagai Hari Vegetarian Sedunia. Hari ini dirayakan untuk menumbuhkan kesadaran tentang manfaat sosial, kesehatan, dan lingkungan dari makan tanpa daging.

Sebenarnya, 1 Oktober merupakan dimulainya perayaan Bulan Kesadaran Vegetarian. Maka itu, Oktober merupakan bulan bagi para vegetarian. 

Dengan adanya Hari Vegetarian Sedunia, banyak orang yang beralih ke gaya hidup yang lebih sehat dan ramah lingkungan, dilansir dari laman Food NDTV, Rabu, 30 September 2020. Tak terkecuali sebagai selebritas dunia yang secara bertahap tak lagi mengonsumsi daging untuk memilih gaya hidup yang seimbang.

3 dari 4 halaman

Hari Vegetarian Sedunia

Hari Vegetarian Sedunia dicetuskan oleh Masyarakat Vegetarian Amerika Utara pada 1977. Hari Vegetarian Sedunia juga didukung oleh Persatuan Vegetarian Internasional pada 1978.

Menurut American Dietetic Association, pola makan vegetarian yang direncanakan dengan tepat, termasuk diet vegetarian total atau vegan, adalah menyehatkan, cukup bergizi dan dapat memberikan manfaat kesehatan dalam pencegahan dan pengobatan penyakit tertentu.

Vegetarian atau sebutan bagi orang-orang yang menjalani gaya hidup vegetarisme mungkin sering mendengar kabar burung seputar  kegiatan yang dijalaninya. Banyak yang mengira vegetarian akan mengalami kekurangan gizi dan pertumbuhannya terhambat akibat tidak mengonsumsi produk hewani.

Namun, tidak semua yang dikabarkan benar adanya. Bagi Anda yang seorang vegetarian jangan khawatir, sebab, banyak mitos yang beredar tidak sesuai kenyataannya.

Berikut ini beberapa mitos dan fakta seputar vegetarian yang perlu diketahui berdasarkan lansiran dari Eat Right, Jumat, 17 Januari 2020. 

1. Vegetarian Kekurangan Protein

Selama ini, daging telah diidentikkan sebagai sumber protein terbaik. Oleh sebab itu, sering kali orang yang menjalani diet vegan dianggap akan kekurangan protein.

Faktanya, ada banyak sumber protein nabati yang bisa dikonsumsi oleh orang-orang yang menjalani diet vegan ini, seperti kacang-kacangan yang memiliki banyak serat dan sedikit lemak jenuh.  

Namun, vegetarian harus mengonsumsi lebih banyak protein daripada orang yang tidak melakukan diet vegan. Pasalnya, protein yang terkandung di dalam biji-bijian dan kacang-kacangan memiliki kandungan yang lebih rendah daripada protein hewani. 

4 dari 4 halaman

Mitos Vegetarian

2. Vegetarian Mudah Terserang Osteoporosis

Susu bukan satu-satunya makanan yang dapat membantu membangun dan melindungi tulang yang kuat. Sejumlah nutrisi lainnya pun diperlukan untuk kesehatan tulang, kalsium, vitamin D, dan protein.

Masing-masing nutrisi tersebut dapat ditemukan dalam berbagai jenis makanan, seperti kangkung, brokoli, tahu kalsium, dan susu kedelai. Jika Anda berencana untuk menggantikan susu, pastikan untuk mengonsumsi asupan kalsium lainnya yang berasal dari sayuran hijau. Selain itu, rajin-rajinlah berolahraga, seperti yoga, lari, jalan cepat, dan latihan kekuatan untuk membantu pertumbuhan dan meningkatkan kekuatan tulang Anda.

3. Risiko Terkena Kanker Payudara

Salah satu untuk menggantikan protein dan kalsium bagi vegetarian ialah dengan mengonsumsi kedelai. Namun, banyak mitos yang mengatakan mengonsumsi kedelai dapat memicu risiko terkena kanker payudara.

Padahal, atidak ada hubungan antara kanker dengen kedelai. Faktanya, ada bukti yang menyebutkan bahwa mengonsumsi kedelai pada masa kanak-kanak dan remaja memiliki risiko lebih rendah untuk terserang penyakit kanker payudara.

4. Diet Vegan Sudah Pasti Sehat

Tidak semua label diet vegan dapat dikatakan sehat. Ada beberapa kue kering, keripik, dan sereal yang merupakan makanan vegetarian tetapi cenderung mengandung banyak gula dan minyak.

Solusi terbaik untuk memastikan makanan tersebut bagus untuk diet vegan Anda yaitu cek pada labelnya. Carilah tingkat lemah jenuh yang rendah. Komponen label nutrisi utama ini adalah indikator kesehatan makanan yang jauh lebih baik daripada vegetarian. Menjadi vegetarian yang sehat berarti harus menambahkan menu sayuran, buah-buahan, dan protein tanpa lemak ke dalam piring Anda.

5.  Tidak Cocok untuk Ibu Hamil, Atlet, dan Anak-anak

Pola makan vegetarian atau diet vegan terencana dapat memenuhi kebutuhan gizi orang-orang, baik wanita hamil, anak-anak, dan juga atlet. Meskipun mitosnya diet vegan tidak baik untuk beberapa orang di atas, faktanya tidak demikian.

Sebab, semuanya hanya tentang memastikan Anda mendapat nutrisi sesuai yang dibutuhkan oleh tubuh. Contohnya, ibu hamil membutuhkan lebih banyak zat besi. Zat besi tersebut bisa didapatkan melalui buncis, brokoli, kacang polong, dan sayuran hijau.

6.  Vegetarian Cenderung Kekurangan Energi

Tidak ada hubungannya diet vegan dengan kekurangan energi. Sebab, semuanya tergantung bagaimana Anda bisa mengatur zat gizi yang dikonsumsi.

Saat menjalani diet vegan dan kemudian merasa lemas, mungkin Anda kekurangan vitamin B12 atau zat besi. Anda bisa mengonsumsi bahan makanan yang sesuai dengan kebutuhan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.