Sukses

Apa Itu Oliebollen, Donat Jadul Belanda yang Identik dengan Perayaan Tahun Baru?

Oliebollen, yang identik dengan perayaan Tahun Baru, umumnya disajikan dengan isian kismis dan ditaburi gula halus di atasnya.

Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak, begitu banyak makanan identik dengan perayaan Tahun Baru. Dalam daftar panjangnya, ada oliebollen, donat jadul Belanda yang juga cukup familiar bagi orang Indonesia.

Melansir SBS, Senin (2/1/2023), oliebollen pada dasarnya adalah bola-bola goreng yang dibuat dari sejumlah bahan, seperti tepung, ragi, garam, air, dan gula. Camilan ini acap kali disajikan dengan isian kismis dan ditaburi gula halus di atasnya.

"Sepupu" donat ini adalah suguhan populer di Belanda dan secara tradisional dimakan pada malam Tahun Baru. Terjemahan literal oliebollen mungkin tidak terdengar begitu menggugah selera, yakni bola minyak. Tapi, jari-jari yang berminyak tidak membuat orang Belanda berhenti memakannya selama berabad-abad.

Namun, tidak ada konsensus tentang asal mula menu camilan ini. Banyak yang mengira oliebollen berasal dari zaman pagan, karena dimakan suku Jermanik yang merayakan Yule.

Satu cerita berlanjut bahwa suatu waktu, dewi pagan Perchta yang kejam terbang berkeliling dan membelah perut orang-orang yang ditemuinya untuk dimakan, dan makan oliebollen dipercaya jadi pencegah. Residu berminyak membuat pedang Perchta akan tergelincir di permukaan perut, menghindarkan mereka dari nasib malang tersebut.

Sementara itu, yang lain mengatakan bahwa kudapan bulat itu dibawa ke Belanda oleh orang-orang Yahudi yang melarikan diri dari Portugal pada Abad Pertengahan. Pasalnya pada abad ke-17, donat Belanda ini pertama kali disebutkan.

Sebuah resep oliebollen diterbitkan dalam buku masak Belanda, De verstandige kock sering sorghvuldige huyshoudster, yang berarti "juru masak yang bijaksana" atau "pengurus rumah tangga yang berhati-hati." Resepnya menyebut suguhan berminyak itu sebagai oliekoecken (kue minyak).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hangatkan Tubuh di Musim Dingin

Baru pada akhir abad ke-19, dan dimasukkan ke dalam kamus Belanda, oilebollen jadi nama resmi penganan tersebut. Sekitar periode yang sama, pelukis Belanda Aelbert Cuyp mengilustrasikan pot oliebollen.

Itu menggambarkan seorang wanita muda dengan pot oliebollen, yang mana karya tersebut saat ini dipajang di Museum Dordrechts. Jadi, orang hanya bisa berasumsi oliebollen telah dimakan orang Belanda selama beberapa waktu.

Suhu Belanda jadi sangat dingin selama musim dingin, dan oliebollen telah secara turun-temurun jadi cara jitu untuk menghangatkan tubuh. Menjelang periode perayaan, dari Natal sampai Tahun Baru, donat tradisional Belanda ini dijual banyak pedagang kaki lima, yang disebut oliebollenkraam, di seluruh negeri.

Camilan ini biasanya dijual dengan harga masing-masing sekitar satu euro (sekitar Rp16,6 ribu) atau lebih murah untuk dibeli dalam jumlah besar. Waktu terbaik untuk membeli satu, atau lebih, adalah ketika Anda tahu itu baru dimasak. Camilan ini akan jadi hangat dan lengket, yang mana Anda bisa mencium aroma khasnya.

3 dari 4 halaman

Versi Oliebollen di Negara Lain

Oliebollenkraam sering menjual makanan khas Belanda lain, seperti appelbeignets (kue goreng apel), appel bollen (pangsit apel), dan berbagai variasi oliebollen. Ada variasi lain dari donat tersebut di bagian lain benua. Mereka disebut sebagai croustillons di Perancis dan smoutebollen di Belgia.

Dylan Demets dari Belgia yang berbasis di Perth memberi tahu SBS Food bagaimana oliebollen jadi bagian dari perayaan Natalnya di Belgia. Demets berbagi, "Oliebollen terutama dimakan di sisi Flemish Belgia, tapi Anda dapat menemukannya di mana-mana sekarang saat ada karnaval di kota atau acara lain."

Makan oliebollen mengingatkan Demets dengan momen ketika ia berada di karnaval di Kortrijk, Flanders Barat bersama keluarganya. "Setiap kali sebelum berangkat, kami akan membeli beberapa (oliebollen) dan memakannya di dalam mobil dalam perjalanan pulang. Itu semacam tradisi kami," ia bercerita.

Di Jerman, camilan ini disebut berliner dan berisi selai. Di Italia, mereka dikenal sebagai fritole. Sedangkan di Serbia dan Bosnia disebut uštipci.

4 dari 4 halaman

Resep Oliebollen

Selain dibeli, oliebollen juga bisa Anda buat sendiri di rumah. Salah satu inspirasi resepnya datang dari pengguna Cookpad @dina_khansa24. Bahan-bahan yang dibutuhkan, yakni:

250 gram tepung terigu pro tinggi

1/2 sdt kayu manis dan baking powder

6 gram ragi instan

25 gram gula pasir

1 butir telur

100 gram pisang ambon

200 ml susu cair

1/2 sdt vanili esens

1 sdm margarin

Isian:

100 gram pisang ambon, potong kotak

Secukupnya gula halus

 

Langkah Pembuatan:

1. Haluskan pisang dan susu dengan blender, sisihkan.

2. Ayak tepung terigu, kayu manis bubuk, dan baking powder. Tambahkan ragi instan dan gula pasir, aduk rata. Masukkan telur, susu dan pisang yang sudah dihaluskan, aduk. Uleni 3--5 menit.

3. Tambahkan margarin dan garam, aduk rata. Beri potongan pisang, aduk rata. Tutup dan proofing selama 20--30 menit atau hingga mengembang.

4. Panaskan minyak, lalu masukkan adonan yang sudah dibentuk bulat-bulat. Goreng, angkat, dan tiriskan.

5. Taburkan gula halus di atasnya dan sajikan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.