Sukses

Beli Vape Sembarangan, Turis Asing di Bali Mengaku Nyaris Sekarat

Liputan6.com, Jakarta - Cerita tentang turis asing di Bali seperti tak pernah ada habisnya. Bali juga selalu manawarkan berbagai keindahan dan keunikan bagi siapa saja yang mengunjunginya. Tapi, seorang turis asal Australia mengalami pengalaman buruk saat liburan di Pulau Dewata.

Wanita bernama Annabelle Knight itu mengaku hampir “mati” gara-gara menggunakan vape atau rokok elektrik yang dibelinya dari seorang pria di Bali. Knight menceritakan pengalaman itu melalui video yang diunggah di akun TikTok miliknya, @annieknight78.

Video yang dibagikannya sempat viral di media sosial. Video itu bahkan sampai diberitakan oleh media ternama di luar negeri. Melansir dari New York Post, 30 September 2022, Knight saat itu sedang berlibur selama dua pekan dengan beberapa temannya di Bali.

Pengalaman buruk dialami Knight saat mengunjungi Finns Beach Club, sebuah klub pantai terpuler di Seminyak, Bali. Dia datang bersama sekelompok wanita lain. Saat asyik berjalan-jalan, dia didekati beberapa kali oleh seorang pria yang menawarkan vape.

Knight sempat menolak untuk membeli vape tersebut, tapi belakangan ia tergiur melihat orang lain yang sedang vaping. Ia pun memutuskan untuk membeli vape dari si pria tersebut.

"Saya melihatnya vaping dan saya seperti ingin salah satu dari mereka," katanya mengingat melambai ke penjual dan barter untuk membeli vape seharga Rp167 ribu. Menurut penuturannya, pria tersebut terlihat mabuk karena matanya yang merah menyala.

Knight juga menyoroti aksi si pria yang meminta kembali bungkus vapenya. Hal itu benar-benar membuat Knight bertanya-tanya, kenapa ia tidak menyadari gerak gerik aneh dari pria penjual vape itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Diberi Kesempatan Kedua

Sampai di penginapan pun tidak ada yang bisa ia lakukan, kecuali berbaring di tempat tidur. Dalam tempat tidurnya, Knight mencari nomor telepon polisi di Bali melalui ponselnya, tapi ia tidak menemukan apapun.

Khawatir hal lebih buruk lagi menimpa dirinya, wanita berusia 25 tahun ini memutuskan untuk pergi ke rumah sakit. "Saya berada di tempat tidur saya stres sepanjang malam karena saya takut tertidur, saya pikir saya akan mati," ungkapnya. Knight mengatakan pengalaman mengerikan itu akhirnya mereda dalam semalam, walaupun rasa sakit masih menghantuinya tapi itu jauh lebih baik dari sebelumnya.

Di akhir video Knight mengatakan tidak akan pernah vaping lagi. Dia juga sangat bersyukur masih diberikan kesempatan kedua untuk hidup.  Di awal video pun ia mengajak semuanya untuk tidak membeli vape dari seorang pria aneh jika pergi ke Bali. "Jika Anda pergi ke Bali, jangan membeli vape dari seorang pria cerdik di pantai karena saya melakukannya dan itu adalah malam terburuk dalam hidup saya," katanya sambil terus memperingatkan.

Beragam respons dan diskusi para pengguna Tiktok memenuhi isi kolom komentar. Beberapa dari mereka mengatakan memiliki pengalaman serupa saat di Bali. Yang lainnya berpendapat jika efek samping yang dialami oleh Knight sangat umum terjadi bagi vapers pemula.

Pelajaran penting yang didapat oleh turis asing itu adalah, jangan asal untuk membeli makanan, minuman, atau benda lainnya saat berlibur. Di TikTok, unggahan Knight tentang vape sudah dilihat lebih dari 630 ribu kali dan disukai lebih dari 58 ribu kali.

3 dari 4 halaman

Didekati Wanita Asing

Beberapa hari lalu, seorang turis Singapura mengaku jadi korban rasisme saat berlibur di Bali. Perempuan itu bercerita bahwa dirinya telah dipojokkan dan secara verbal "diserang" seorang wanita caucasian di toilet sebuah restoran di Pulau Dewata.  Dalam video TikTok yang diunggah pada Sabtu, 1 Oktober 2022, akun bernama Fuwari mengindikasikan bahwa kejadian tidak menyenangkan itu dialaminya di hari pertama berlibur ke Bali.

Perjalanan itu juga dilakoninya bersama sekelompok teman. Berbicara pada AsiaOne, yang dikutip Senin 3 Oktober 2022, perempuan berusia 24 tahun itu menyebut bahwa ketika tindak rasisme terjadi, ia hanya sedang bersama seorang temannya.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat, 30 September 2022, di Penny Lane, sebuah restoran populer di Canggu yang terkenal dengan dekorasinya yang "sangat Instagramable." Dalam video tersebut, Fuwari dan seorang temannya bercerita berfoto di sudut toilet ketika seorang wanita asing mendekati mereka.

"Ia mengatakan, 'apakah ini yang kalian semua lakukan dengan hidup kalian?'" kata Fuwari, yang ia jawab dengan sederhana, namun singkat, "Ya." Tidak menyerah, wanita itu melanjutkan untuk menanyakan apakah mereka adalah influencer dan "idol K-pop," yang Fuwari jawab dengan dingin dan sarkastik, "tidak, J-pop."

4 dari 4 halaman

Diduga Mabuk

Fuwari menjelaskan bahwa mereka sengaja menyendiri dan tidak ingin terlibat dalam percakapan dengan wanita itu. Ia menganggap wanita itu "jelas mencoba menggertak kami agar merasa tidak enak karena mengambil foto diri kami sendiri."

Sayang, taktik mereka tampaknya tidak berhasil. Wanita itu diceritakan terus mendesak Fuwari dan temannya Kaelia untuk "berbicara bahasa Jepang untuk saya." Wanita itu terus mengejek Fuwari untuk memberinya definisi, menyuarakan keraguannya bahwa keduanya bisa "berbahasa Inggris di rumah." Frustrasi, Fuwari mengatakan "Saya tidak berutang penjelasan padanya".

Dalam klip itu, Kaelia kemudian turun untuk berbagi bahwa Fuwari masih "berbicara dengan sangat baik" sepanjang waktu, sementara wanita itu "sangat kasar.  Klimaksnya ketika wanita itu menyatakan bahwa Fuwari dan Kaelia "tidak tahu bahasa Inggris," dan "Anda takut pada saya karena saya orang Inggris"."Bagus lah. Bangga jadi penjajah ya?" seru Fuwari dengan putus asa.

"Pada titik ini, kami sudah mengetahui bahwa itu adalah rasisme," Fuwari berbagi. Ia menambahkan bahwa hanya ketika ia mengeluarkan ponselnya untuk mulai merekam wanita itu, ia akhirnya pergi.  Reaksi terhadap video tersebut mendukung Fuwari dan Kaelia, dengan warganet menyatakan jijik pada perilaku wanita itu. Beberapa komentator mempertaruhkan tebakan bahwa wanita itu mungkin mabuk saat itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.