Sukses

Kopi yang Dipetik dari Gunung Halu Jawa Barat Disajikan di Bahrain

Indonesia adalah negara produsen dan eksportir kopi keempat terbesar di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Kopi termasuk salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produk kopi Indonesia pada tahun 2021 mencapai lebih dari 774 ribu ton. Hal itu menjadikan Indonesia sebagai negara produsen dan eksportir kopi keempat terbesar di dunia.

Kini dengan hadirnya kopi Arabica Specialty dari Gunung Halu dengan merk Rahyang Coffee produksi PT Rahyang Moolah Internasional makin menambah deretan varian kopi yang akan diekspor ke luar negeri.

Sebagai penjajakan pasar, kedutaan besar Indonesia untuk Kerajaan Bahrain memfasilitasi Rahyang Moolah Internasional untuk menggelar eksebisi di negara tersebut. Itu sebabnya Okke Gania, Yadien Syahbuddien dan Resha Kurniawan para pengelola Rahyang Moolah International merasa bersyukur dan berterima kasih kepada Duta Besar Indonesia untuk Bahrain, Adri Hermawan.

Adri telah mendukung program promosi Rahyang Coffee, sehingga kopi produksi Rahyang Coffee Plantation yang dipetik dari Gunung Halu, Jawa Barat.

Kopi tersebut bisa dipamerkan dalam acara Coffee Cupping and Tasting Session dengan sasaran pelaku usaha kopi di negara Bahrain dan Tradisional High Tea and Coffee bagi kalangan pejabat dan korps diplomatik yang ada di negara itu.

"Saya bersyukur acara di Bahrain bisa berjalan lancar. Dan tentu saja mengucapkan terima kasih kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk kerajaan Bahrain Bapak Adri Hermawan sehingga acara ini bisa terwujud.l dengan baik. Sehingga kopi produksi Rahyang Coffee Plantation bisa dikenal dunia," ungkap Okke Gania dari Rahyang Moolah International melalui sambungan telepon, baru-baru ini.

Tentu saja ini berkat kejelian Adri Hermawan yang melihat potensi kopi di tanah Air sekaligus melihat potensi kerja sama ekonomi industri kopi kedua negara.

"Budaya minum kopi dan berinteraksi di kafe merupakan bagian dari aktifitas keseharian masyarakat Bahrain dan juga Indonesia. Oleh karenanya, banyak potensi ekonomi yang bisa dikembangkan di Industri kopi kedua negara," tutur Ardi Hermawan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Industri Kopi

Dubes Ardi menyampaikan bahwa selain terkenal dengan kualitas biji kopinya, Indonesia juga dikenal dengan keunggulan sumber daya manusianya di industri kopi. "Sebagai informasi, terdapat lebih dari 25 orang barista indonesia yang bekerja di berbagai kafe dan Coffee yang ada di Bahrain," katanya.

Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Bahrain melirik potensi kerja sama ekonomi dari industri kopi kedua negara dengan menggelar Coffee Cupping and Tasting Session yang menyasar pelaku usaha kopi di negara itu.

"Budaya minum kopi dan berinteraksi di kafe merupakan bagian dari aktivitas keseharian masyarakat Bahrain dan juga Indonesia. Oleh karenanya, banyak potensi ekonomi yang bisa dikembangkan di industri kopi kedua negara," kata Duta Besar RI untuk Bahrain Ardi Hermawan.

Dubes Ardi mengatakan bahwa selain terkenal dengan kualitas biji kopinya, Indonesia juga dikenal dengan keunggulan sumber daya manusianya di industri kopi.

Melihat potensi kerja sama dari industri kopi di kedua negara, Kedubes RI Manama pada 21 Juni 2022 menggelar Coffee Cupping and Tasting Session yang menyasar pelaku usaha kopi.

3 dari 3 halaman

3 Metode

Selain itu, KBRI Manama juga pada 22 Juni 2022 menyelenggarakan Indonesian Traditional High Tea and Coffee bagi kalangan pejabat dan korps diplomatik yang ada di Bahrain. Lebih dari 75 orang pemilik kafe dan coffee roastery di Bahrain disebutkan tampak kagum saat mencicipi rasa kopi Indonesia.

Biji kopi yang disajikan merupakan kopi Jawa Gunung Halu yang diproduksi oleh Rahyang Coffee Plantation. Biji kopi yang disajikan telah diproses melalui tiga metode yang berbeda, antara lain fully washed atau dicuci bersih, natural processed atau diproses secara alami, dan honey processed dikupas kulitnya tanpa dicuci.

Ketiga metode tersebut memberikan cita rasa akhir yang berbeda satu sama lain meskipun biji kopinya berasal dari jenis yang sama. Rangkaian kegiatan promosi kopi tersebut disebutkan tidak hanya bertujuan untuk memamerkan biji kopi terbaik dan keahlian barista dari Indonesia, tetapi juga upaya KBRI Manama untuk mendorong masuknya produk kopi Indonesia ke pasar Bahrain.

Selain itu, kegiatan itu juga menjadi ajang untuk memfasilitasi kontak langsung antara produsen kopi Indonesia dengan para pelaku pasar di Bahrain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.