Sukses

Seputar Khutbah Jumat Bulan Ramadhan yang Perlu Diketahui

Berikut syarat, rukun, dan tata cara khutbah Jumat bulan Ramadhan yang perlu diketahui.

Liputan6.com, Jakarta - Khutbah Jumat bulan Ramadhan sebenarnya tak berbeda dengan khutbah Jumat, sebelum maupun sesudah Ramadhan, baik syarat dan rukunnya. Inti khutbah Jumat menyampaikan nasihat dan pesan untuk bertakwa kepada Allah SWT.

Sebelum naik ke atas mimbar, ada baiknya calon khatib mengenal ketentuan lainnya terlebih dahulu. Seperti misalnya syarat khutbah Jumat. Khutbah pada salat Jumat masuk dalam bagian rukun salat Jumat.

Berikut syarat khutbah Jumat yang perlu diketahui oleh calon khatib, yang dilansir dari dari Hot Liputan6.com.

1. Khatib harus laki-laki dan balig. Sejak zaman Rasulullah, yang bertugas menjadi seorang khatib biasanya sekaligus bertugas menjadi imam shalat. 

2. Khatib harus suci dari hadas besar maupun kecil, baik pada tubuh dan pakaiannya. Hadas kecil dibersihkan melalui wudhu, sedangkan hadas besar dibersihkan lewat mandi.

3. Khatib harus menutup aurat.

4. Khatib harus berdiri bila mampu.

5. Khutbah harus dilakukan pada saat dzuhur usai azan kedua shalat Jumat.

6. Isi rukun khutbah baik yang pertama dan kedua harus didengar oleh jemaah sekurang-kurangnya 40 orang jamaah pria.

7. Khatib harus duduk sebentar dengan tumaninah atau mengistirahatkan sebentar dirinya di antara dua khutbah.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Rukun Khutbah Jumat

Adapun rukun khutbah Jumat sebagai berikut:

1. Bacaan Alhamdulillah.

2. Khutbah shalat Jumat wajib (harus) dimulai dengan bacaan hamdalah yaitu lafadz memuji Allah SWT. Misalnya seperti lafadz Alhamdulillah, atau Ahmadullah, atau innalhamda-lillah.

3. Shalawat kepada Nabi SAW. Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW wajib (harus) dilafadzkan dengan jelas. Paling tidak ada ucapan shalawat seperti shalli ala Muhammad, atau as-shalatu ala Muhammad atau ana mushallai ala Muhammad. Salah satu contoh shalawat nabi, yakni: Allahumma sholli wa sallam alaa muhammadin wa alaa alihii wa ash haabihi wa man tabiahum bi ihsaani ilaa yaumiddiin.

4. Membaca dua kalimat Syahadat.

5. Ajakan untuk Taqwa kepada Allah SWT. Sederhananya adalah perintah, ajakan atau anjuran untuk bertakwa atau takut kepada Allah SWT. Mengenai lafadz-nya, khatib bisa memilih secara bebas.

Misalnya, "Takutlah kalian kepada Allah SWT.atau marilah kita bertaqwa serta menjadi hamba yang taat kepada Allah Yang Maha Esa." Contoh lainnya adalah dengan membaca, "yaa ayyuhalladziina aamanuu ittaqullaaha haqqa tuqaatihi wa laa tamuutunna ilaa wa antum muslimuun."

6. Membaca ayat suci Alquran di salah satu khutbah-nya. Paling tidak, khatib bisa membaca minimal satu kalimat dari ayat suci Alquran saat sedang khutbah.

 

 

3 dari 5 halaman

Tata Cara Khutbah Jumat

Berikut tata cara khutbah shalat Jumat sesuai sunah Rasul, yaitu:

1. Khatib berdiri di atas mimbar atau tempat yang lebih tinggi lalu mengucapkan salam. Kemudian, khatib dianjurkan untuk mengucapkan salam pada jamaah, sebagaimana disebutkan dalam hadits Jabir bin Abdullah, "Sesungguhnya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam jika telah naik mimbar biasa mengucapkan salam." (HR Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah)

2. Usai mengucap salam, suara azan akan dikumandangkan. Khatib dianjurkan untuk duduk mendengarkan dan menirukan hingga azan selesai.

3. Selanjutnya, khatib berdiri untuk berkhutbah. Sebelum memulai, ada baiknya membuka khutbah sesuai dengan rukun khutbah, yaitu dengan membaca alhamdulilah, sanjungan kepada Allah, syahadat, shalawat, bacaan ayat-ayat taqwa, dan perkataan amma bad.

4. Khatib dianjurkan untuk berdiri dan menghadapkan wajahnya pada para jemaah. Namun, jika khatib tidak dapat berdiri, khutbah dapat dilakukan dengan posisi duduk.

 

4 dari 5 halaman

5. Duduk di Antara Dua Khutbah

Duduk di antara dua khutbah. Usai menyampaikan khutbah pertama hendaknya khatib duduk sejenak untuk beristirahat sebelum menyampaikan khutbah kedua.

6. Khutbah Jumat ada baiknya tidak terlalu panjang. Khutbah hendaknya tidak boleh lebih lama daripada durasi shalat Jumat.

7. Dalam berkhutbah, khatib hendaknya melantangkan suara dan menyampaikan khutbahnya dengan jelas. Hal ini bertujuan supaya jemaah yang mendengarkan paham dengan kata-kata yang diucapkan.

8. Saat di akhir khutbah, hendaknya ditutup dengan kalimat permohonan ampun kepada Allah SWT. Kalimat permohonan ampun ini bisa disampaikan pada khutbah kedua.

5 dari 5 halaman

Infografis Ketentuan Takbiran dan Salat Idul Adha 2021

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.