Sukses

Bagaimana Kabar Rencana Pembukaan TCA di Batam dan Bintan?

Pembukaan travel corridor arrangement (TCA) di Batam dan Bintan sempat ditunda ke Juli karena dipengaruhi kasus Covid-19. Apakah rencana itu akan berjalan?

Liputan6.com, Jakarta - Travel corridor arrangement (TCA) bukan hanya akan berlaku di di Bali, tetapi juga Batam dan Bintan. Namun, rencana pelaksanaan di dua lokasi terakhir terus mundur dari jadwal yang semula akan dibuka pada 21 April 2021. Dengan meningkatnya kasus Covid-19 di daerah tersebut, bagaimana dampaknya terhadap rencana tersebut?

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menerangkan persiapan pembukaan perbatasan Batam dan Bintan untuk wisatawan mancanegara, khususnya dari Singapura, terus berjalan. Hal itu berlangsung disertai dengan monitoring dan evaluasi setiap minggu.

"Untuk saat ini, kawasan pariwisata Lagoi lebih fleksibel untuk jadi skala prioritas karena situasi pandemi yang terkendali dan memiliki grand design management visitor yang baik dan sedang dijajaki proof of concept-nya dengan negara Singapore," kata Sandi dalam keterangan tertulis kepada Liputan6.com, Selasa, 22 Juni 2021.

Di sisi lain, wilayah Nongsa, Batam, yang awalnya sepaket akan dibuka dalam konsep travel bubble, nasibnya masih belum jelas. "untuk kawasan pariwisata Nongsa di Batam, kita tunggu situasi pandeminya terkendali," sambung Sandi. 

Kesimpulan tersebut didasarkan pada koordinasi dan visitasi ke dua zona berkali-kali. Selain itu, pihaknya juga memantau situasi pandemi dan kebijakan Singapura yang menjadi negara target pasar. Sandi juga menegaskan bahwa status Covid-19 yang mengacu pada standar WHO menjadi prasyarat utama dalam pembukaan destinasi itu.

"Saat ini, Kementerian Luar Negeri sedang menyusun draf TCA untuk skala perioritas kawasan pariwisata Lagoi Bintan untuk dibahas dengan Singapura," ujar Sandiaga seraya menyebut bahwa TCA itu belum akan mengikutsertakan Malaysia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Zona Merah

Berdasarkan data di laman lawancorona.batam.go.id, per hari ini, Rabu (23/6/2021), jumlah yang dinyatakan positif Covid-19 mencapai 12.108 orang dengan tingkat kesembuhan sekitar 87 persen. Total pasien yang masih dirawat mencapai 1.299 orang, sementara 257 orang meninggal dunia.

Kasus yang ditemukan mayoritas bergejala, yakni sebanyak 5.522 orang. Meski begitu, jumlah berbanding tipis dengan pasien tanpa gejala, yakni 5.496 orang.

Hingga Senin, 21 Juni 2021, dikutip dari laman Batampos, seluruh wilayah di Kota Batam berada di zona merah. Jumlah kasus tertinggi masih di Kecamatan Batam Kota dengan 300 orang menjalani perawatan, disusul dengan kecamatan Sekupang sebanyak 205 dirawat, dan Batuaji sebanyak 187 orang. Sedangkan, di kawasan Nongsa yang menjadi rencana lokasi pembukaan TCA, 112 orang dirawat. 

Per hari ini, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Batam telah memeriksa 42.599 RT-PCR (reverse transcription polymerase chain reaction), dengan hasil 30.428 negatif dan 12.108 lainnya positif, sedangkan 63 sampel lain masih dalam proses. Sementara, jumlah yang di-rapid test mencapai 40.262 orang dengan hasil reaktif mencapai 3.414 orang.

3 dari 4 halaman

TCA Batam dan Bintan

Sebelumnya, Sandiaga Uno menyatakan pembukaan TCA terkonsentrasi di tiga destinasi, yakni Bali, Batam, dan Bintan. Evaluasi per minggu terus dilakukan terkait kesepakatan TCA Bintan-Batam dengan Singapura, termasuk soal kemungkinan ketentuan karantina bagi wisman.

"Banyak pembahasan yang harus diselesaikan karena ini merupakan kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah setempat, para stakeholder, dan masyarakat lokal," ucap Sandi.

Persiapan TCA, Sandi menjelaskan, juga soal memantau jumlah kasus harian COVID-19, penerapan protokol kesehatan, serta kepatuhan terdapat Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE). "Karena dengan menekan penularan, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa pulih sambil kita terus memantau kesiapan negara-negara, seperti Singapura, mapun negara kandidat TCA lain," tuturnya.

Vaksinasi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif pun terus didorong. Sedangkan, keputusan menggunakan IATA Travel Pass saat nanti perbatasan sudah dibuka untuk wisman diserahkan pada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), serta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

4 dari 4 halaman

4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.