Sukses

Museum Louvre Ditutup Akibat Stafnya Ketakutan Virus Corona

Staf dan manajemen menutup Museum Louvre di Paris, Prancis, karena ketakutan terhadap virus corona.

Liputan6.com, Jakarta - Museum Louvre di Paris, Prancis ditutup pada Minggu, 1 Maret 2020, setelah staf menolak untuk bekerja karena mereka ketakutan terhadap virus corona, kata serikat pekerja dan manajamen museum tersebut.

Sekitar 300 anggota staf bertemu di pagi hari dan memberikan suara "hampir dengan suara bulat" untuk tidak membuka Museum Louvre, kata Christian Galani dari serikat buruh CGT kepada AFP, seperti dikutip dari Straits Times, Senin (2/3/2020).

Menjelang Minggu sore, 1 Maret 2020, para pengunjung mendengar berita penutupan museum itu ketika mereka tiba di pintu masuk.

"Kami sangat kecewa," kata seorang turis, bagian dari kelompok Italia. "Minggu adalah hari yang sempurna untuk pergi ke museum," tambahnya dalam cuaca gerimis.

"Tidak ada yang memperingatkan kita dan tidak ada tertulis di website!" kata Stefania, pemandu mereka.

Pengunjung yang lain juga mengeluh bahwa mereka telah memesan tiket untuk sore itu dan tidak ada tanda-tanda penutupan museum itu.

Louvre, dekat tepi Sungai Seine di pusat kota Paris, menerima 9,6 juta pengunjung tahun lalu. Kebanyakan dari mereka adalah orang asing, termasuk Amerika, China, dan Eropa.

Manajemen Museum Louvre kemudian mengonfirmasi museum itu tutup sepanjang hari, dan mengatakan akan mengembalikan uang kepada mereka yang telah membeli tiket.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan akan terus memberi tahu Anda tentang situasi yang berkembang," kata pihak museum tersebut di website-nya. Manajemen museum tidak dapat memastikan apakah akan dibuka kembali pada Senin, 2 Maret 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pencegahan Virus Corona

Sabtu lalu, pemerintah mengumumkan beberapa langkah untuk mencoba dan menghentikan wabah coronq di Prancis, termasuk membatalkan semua pertemuan lebih dari 5.000 orang di ruang terbatas.

"Louvre adalah ruang terbatas yang menampung lebih dari 5.000 orang per hari," kata Galani, yang juga bekerja di museum. "Ada kepedulian yang nyata dari para staf."

Pekerja bertemu di pagi hari untuk membahas ketakutan ini, dan Galani mengatakan perwakilan manajemen tidak dapat meyakinkan staf untuk pergi bekerja.

Mereka menuntut langkah-langkah perlindungan, termasuk penyediaan gel pembersih tangan dan penghalang jendela untuk memisahkan kasir dari anggota masyarakat.

Pada Januari, pekerja juga memaksa penutupan satu hari dalam aksi mogok atas rencana reformasi pensiun pemerintah. Awal pekan lalu, museum mengakhiri pameran khusus Leonardo da Vinci dengan catatan pengunjung hampir 1,1 juta orang.

Prancis sekarang memiliki 130 kasus yang dikonfirmasi dari virus tersebut, Direktur Jenderal Kesehatan Prancis, Jerome Salomon mengatakan pada Minggu. Dua belas orang telah pulih total, 116 di rumah sakit, dan dua orang meninggal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.