Sukses

Dukung Justice For Audrey, Awkarin Siap Berangkat ke Pontianak

Awkarin menyampaikan bakal terbang ke Pontianak untuk memberi dukungan pada Audrey.

Liputan6.com, Jakarta - Tagar Justice For Audrey seketika ramai jadi perbincangan di media sosial. Hal tersebut menyusul terjadinya kasus bullying yang menimpa seorang seorang siswi SMP di Pontianak yang diketahui bernama Audrey.

Audrey menjadi korban pengeroyokan oleh 12 siswi SMA pada Jumat, 29 Maret 2019 sekitar pukul 14.30 WIB. Sejak peristiwa ini terjadi, dukungan tiada henti mengalir untuk Audrey. Satu di antaranya dari selebgram Awkarin.

Melalui Instagram Story di @awkarin, ia menyuarakan Justice For Audrey. Ada beberapa unggahan yang dibagikan, dimulai dengan video singkat berlatar warna merah maroon disertai tagar Justice For Audrey.

Selain itu, Awkarin juga siap berangkat ke Pontianak. "Doakan ya, jika diberi kesempatan dan waktu, aku akan ke pontianak, memperjuangkan hak Audrey dan hak asasi manusia," tulisnya pada Selasa, 9 April 2019.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Video Call Awkarin dengan Audrey

Awkarin mantap memberi dukungan untuk Audrey dengan segera bertolak ke Pontianak. Selain niatan yang disampaikan, ia juga membagikan screenshot direct message-nya dengan sang kawan @ eri.carl di Instagram Story.

"duo hepi akan segera kesana menghiburmu! huihii see you audrey!" demikian keterangan yang disertakan dalam unggahan pada Selasa, 9 April 2019 tersebut.

Perempuan berusia 21 tahun ini juga sempat melakukan video call dengan Audrey. "I'm coming for you my love see you soon! kita cerita cerita ya nanti! you're not alone. aku juga pernah jd korban bullying hold on sweetheart," tambahnya.

3 dari 3 halaman

Petisi Justice For Audrey

Simpati untuk Justice For Audrey juga hadir melalui petisi online yang ditujukan untuk Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

"Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPAD) berharap ini berakhir damai demi masa depan para pelaku. Kenapa korban kekerasan seperti ini harus damai?" kata pembuat petisi, Fachira Anindy, dalam petisi seperti dikutip dari Change.org.

Hingga berita ini diturunkan, petisi yang dibuat sekitar 21 jam lalu ini telah mendapatkan lebih dari 2,4 juta tanda tangan dan akan terus bertambah. Dukungan dan simpati warganet terus mengalir seiring dengan adanya petisi ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.