Sukses

Menikmati Dahsyatnya Ikan Rinuak, Kuliner Khas Danau Maninjau

Di tepian Danau Maninjau tepatnya di Kampung Gasang-Maninjau Kabupaten Agam Sumatera Barat, banyak berdiri warung-warung sederhana

Liputan6.com, Jakarta Saat melintasi Jalur Maninjau-Lubuak Basuang di Kota Bukittinggi tengoklah sisi kiri, sebuah pemandangan alam yang indah bisa Anda nikmati sambil melemaskan mata. Kalau belum puas juga menikmati keindahan Maninjau dari atas mobil, menepilah, dan rasailah udara yang sejuk di sekitar danau. Jika masih belum cukup juga, turun lalu mampirlah di warung-warung sederhana yang ada di tepian danau. Maka tak hanya mata yang akan dipuaskan oleh pesona alam Maninjau, tapi lidah serta perut pun akan dipuaskan oleh kuliner khas Danau Maninjau.

Di tepian Danau Maninjau tepatnya di Kampung Gasang-Maninjau Kabupaten Agam Sumatera Barat, berderet banyak warung sederhana yang menjual aneka makanan khas Danau Maninjau. Makanan seperti Palai Rinuak, Rinuak Goreng, Pensi, Bada Masiak, dan Bada Goreng bisa Anda nikmati di tempat ini. Menurut pemilik warung Uni Meli, Palai Rinuak dan Rinuak goreng adalah yang paling digemari pengunjung.

Rinuak adalah sejenis ikan tawar yang hidup di Danau Maninjau. Rinuak, dalam bahasa Minang berarti kecil. Sesuai namanya, Ikan Rinuak memiliki bentuk yang sangat kecil, berwarna putih kekuningan, mirip seperti Ikan Teri Medan. Ikan Rinuak sangat istimewa, karena hanya bisa hidup di Danau Maninjau. Bahkan setelah ditangkap oleh jaring nelayan lalu diangkat ke atas permukaan air, ikan ini langsung mati, tidak seperti ikan kebanyakan yang masih bisa bertahan hidup beberapa detik setelah ditangkap.

Sekalipun dipindah ke penampungan yang dipenuhi oksigen, Ikan Rinuak tetap tak akan bertahan kecuali hanya di Danau Maninjau. Karenanya Ikan Rinuak segar hanya bisa ditemukan di sekitar Danau Maninjau. Pengunjung yang ingin membawanya sebagai oleh-oleh, dapat membelinya dalam bentuk olahan seperti Palai Rinuak, Rinuak goreng, ikan asin Rinuak atau peyek Rinuak.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Makanan Khas

Makanan Khas
Berikut ini adalah beberapa makanan khas Danau Maninjau yang hanya dijumpai di sepanjang jalan lintas Maninjau-Lubuak Basuang tepatnya di Kampung Gasang.

1. Palai Rinuak (Pepes Rinuak)
Palai artinya pepes. Cara pembuatannya pun sama seperti pepes di Jawa. Uni Meli, pemilik warung membocorkan resep Palai Rinuak pada saya. Ikan Rinuak segar dicuci bersih lalu ditiris, kemudian diberi bumbu halus bawang merah, bawang putih, cabai, garam dan lada secukupnya, aduk rata lalu diamkan selama 30 menit. Kemudian tambahkan parutan kelapa dan daun bawang. Setelah itu dibungkus dengan daun pisang, dan ditata berjejer di atas seng lalu diletakkan di atas tungku untuk dibakar dengan nyala api kayu bakar. Palai Rinuak sangat pas dinikmati bersama nasi hangat.

2. Rinuak Goreng
Bentuknya mirip bakwan goreng. Cara pembuatannya pun sama seperti membuat bakwan. Ikan Rinuak segar, setelah dicuci bersih dan ditiris diberi bumbu bawang putih, lada, garam dan sedikit tepung beras. Kemudian digoreng, sesendok demi sendok dalam minyak panas. Bakwan Rinuak Goreng dijual dengan harga Rp 2.000/biji. Rasanya yang sangat gurih membuat saya terus menguyah hingga tak sadar 4 biji rinuak goreng telah masuk perrut.

Ikan rinuak goreng mirip bakwan goreng. Cara pembuatannya pun sama seperti membuat bakwan

3. Peyek Rinuak
Awalnya saya mengira peyek rinuak yang berbentuk bulat-bulat itu sudah matang. Namun setelah saya gigit, peyek rinuak itu masih mentah dan rasanya sangat asin. Uni Meli tertawa saat aku melepehnya. Peyek rinuak yang sudah diasinkan ini bisa bertahan lama, hingga beberapa bulan karena telah kering dan diasinkan. Biasanya pengunjung akan membelinya sebagai oleh-oleh. Selain peyek Rinuak asin, ada pula olahan peyek rinuak yang siap santap. Sama seperti peyek pada umumnya, harganya Rp 10.000/bungkus besar, Rp 5.000/bungkus kecil.

4. Pensi
Pensi adalah sejenis remis/ kerang air tawar yang juga hidup di Danau Maninjau memiliki cangkang pipih serta berdaging mungil yang gurih dan kenyal. Pensi dapat diolah dengan 2 cara, tanpa cangkang diolah menjadi gulai untuk lauk teman makan nasi. Sedangkan pensi yang masih memiliki cangkang dapat diolah dengan cara direbus atau ditumis bersama bumbu. Menikmatinya sama seperti menikmati kerang atau tutut, yakni dengan cara mengisap dagingnya agar keluar atau dengan cara dicungkil menggunakan tusuk gigi. Pensi Danau Maninjau diyakini masyarakat setempat mampu meningkatkan stamina.

5. Bada Masiak
Bada adalah jenis ikan yang hanya terdapat di Danau Maninjau, karena sampai saat ini belum dijumpai spesies yang sama persis di daerah lain. Bentuknya mirip seperti Ikan Bilih di Danau Singkarak. Jika dibandingkan dengan Ikan Bilih, Ikan Bada ini memiliki sisik yang lebih halus dan lebih terang, dengan hanya sebesar jari kelingking orang dewasa dan panjangnya hanya sekitar 5cm. Dari segi rasa Ikan Bada ini lebih manis dan gurih, bisa diolah menjadi beberapa jenis makanan seperti digoreng, digulai, dipepes dan yang paling spesial adalah di asapi atau di salai diatas bara api sehingga berwarna agak hitam kekuningan.

Ikan Bada yang keringkan ini lebih dikenal dengan nama “Bada Masiak” atau Bada Kering. Dan ini adalah salah-satu makanan hasil Danau Maninjau yang paling diminati terutama oleh masyarakat yang berasal dari luar Danau Maninjau. Di Jakarta, jangan heran jika satu porsi nya lebih mahal dari Rendang atau pun Dendeng. Karena untuk harga mentahnya di Maninjau Rp 90.000/kilogram
Penasaran ingin mencoba? Mari datang....

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.