Sukses

Potret Kota Wisata yang Berubah Jadi Kota Hantu

Sebelum berubah, berbagai tempat ini awalnya adalah tempat wisata, pertambangan, dan kota yang dipenuhi banyak orang.

Liputan6.com, Jakarta Tiap sudut kota tentu memiliki sisi menyeramkannya sendiri. Di kota-kota hantu yang ada di berbagai belahan dunia, alam telah mengubah berbagai bangunan yang lama ditinggalkan para penghuninya. Tidak ada yang bisa menebak siapa yang tinggal di dalamnya sekarang. Namun yang jelas, berbagai bangunan tersebut ditinggalkan karena bencana alam, dan sebagian lagi sengaja ditinggalkan begitu saja.

Seperti dilansir dari weather, Senin (14/3/2016), berikut 6 bangunan yang ditinggalkan para penghuninya dan menjadi potret kota hantu paling menyeramkan di dunia.

Rumah UFO di Sanzhi, Taiwan

foto: weather

Rumah UFO Sanzhi ditinggalkan pemiliknya hanya beberapa tahun setelah konstruksi bangunan itu baru saja selesai dibangun. Pemilik bangunan tersebut bangkrut, sebelum rumah yang rencananya menjadi vila di pinggir pantai ini benar-benar berdiri. Ada rumor lain mengatakan, penghentian pembangunan tersebut dikarenakan ditemukannya ribuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan. Meski kabar tersebut tidak pernah terbukti hingga sekarang, bangunan kosong rumah UFO di Sanzhi telah berubah menjadi situs mangkrak yang menyeramkan. Bahkan untuk menghilangkan kesan angker, pemerintah Taipei pada 2008 telah menghancurkan tempat ini dan mengubahnya menjadi bangunan baru.

Bodie, California

foto: weather

Pada 1859, dua penambang menemukan sumber emas, sayangnya salah satu penambang mati beku dalam badai salju musim dingin. Kematiannya menjadi bayangan bagi masa depan tambang emas Bodie di kemudian hari. Pada 1870-an tejadi demam emas yang menyebabkan di kota Bodie tumbuh 8.500 orang penambang dan lebih dari 2.000 bangunan didirikan. Namun pada 1892, kebakaran menghancurkan bagian dari kota, dan kebakaran lain yang terjadi pada 1932 menghancurkan hampir semuanya, hingga tersisa 10 persennya saja. Hari ini Bodie menjadi kota yang dikunjungi wisatawan, bukan lagi sebagai tambang emas, melainkan kota hantu yang telah ‘membusuk’.

Hashima Island, Jepang

foto: weather

Pulau kecil Hashima pernah menjadi kawasan paling padat penduduknya di muka bumi. Berada 9 mil di lepas pantai Jepang, pulau ini awalnya menjadi rumah bagi ribuan pekerja batubara Jepang yang bekerja dari kurun waktu 1800-an sampai 1974. Setelah ditinggalkan dan pulau benar-benar kosong, kawasan ini dibiarkan begitu saja. Gelas kopi di meja, dan sepeda berkarat yang bersandar di dinding, menjadi pemandangan yang dahulu ramai kini menjadi seperti kota hantu.

Kennecoot, Alaska

foto: weather

Kennecott adalah kota pertambangan tembaga yang berdiri di awal abad ke-20. Kawasan ini awalnya memiliki rumah sakit, toko umum, sekolah area skeating, hingga lapangan tenis. Namun setelah tidak mungkin lagi menjadi kawasan tempat tinggal, kota pertambangan ini ditinggalkan begitu saja menjadi kota hantu yang jarang dikunjungi orang.

Varosha, Siprus

foto: weather

The Varosha yang berada di Siprus awalnya menjadi kota yang ramai dikunjungi wisatawan karena terkenal dengan pemandangan pohon palemnya yang berjajar rapi. Ratusan hotel, rumah, dan berbagai bisnis bermunculan seiring dengan berkembangnya Varosha sebagai salah satu tujuan wisata. Namun wajah kawasan ini berubah total pada 1974, saat Turki melakukan invasi ke Siprus. Kini Varosha adalah kawasan yang penuh ular dan tikus, dan sebagian tanahnya dipenuhi kaktus. Hotel mewah yang pernah melayani banyak orang ini kini telah runtuh menjadi puing-puing. Tak satu pun orang warga yang datang kembali, karena tidak satu pun orang diizinkan masuk ke wilayah ini.

Holland Island, Maryland

foto: weather

Holland Islanf merupakan salah satu pulau kecil yang ada dalam gugusan kepulauan Chesapeake Bay di Maryland. Pada 1910, pulau ini dihuni lebih dari 360 orang. Ada sekitar 60 bangunan dan rumah, namun beberapa dekade setelahnya pualu ini tenggelam. Sama halnya dengan berbagai pulau lainnya, Holland Island juga terbuat dari lumpur dan tanah liat, bukan dari bebatuan, sehingga mudah terkikis. Pada 2010 hampir semua rumah tenggelam, dan hanya menyisakan satu bangunan yang kini dianggap rumah hantu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini