Sukses

Buku Alor Underwater: Mimpi Tertunda yang Kini Jadi Kenyataan

Buku Alor Underwater berisikan ratusan foto keindahan alam bawah laut Alor.

Liputan6.com, Jakarta- Alor Underwater, sebuah buku yang berisikan ratusan foto keindahan alam bawah laut Alor sukses diluncurkan hari ini, Senin (15/12/2014) di gedung Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Jakarta. Buku Alor Underwater yang peluncurannya dihadiri oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Frans Lebu Raya ini ternyata sempat menjadi sebuah mimpi yang tertunda dan kini, mimpi yang tertunda tersebut akhirnya menjadi kenyataan.
 
"Proses dan konsep pembuatan buku Alor Underwater ini sendiri sudah memakan waktu empat tahun. Pinneng, salah satu fotografer dari Indonesia yang karyanya turut hadir di buku Alor Underwater bersama dengan EO terkait lah yang mengawali pembuatan buku ini. Mereka sudah ingin mengajukan ide Alor Underwater ini sudah dari empat tahun yang lalu, namun ternyata tidak semudah itu. Dan setelah didukung sepenuhnya oleh pak Gubernur NTT yang sekarang, Frans Lebu Raya, juga kerjasama dengan Dinas Pariwisata NTT yang enak, maka semuanya dapat terwujud," ucap Gemala Hanafiah, salah satu fotografer wanita yang juga terpilih di dalam proyek Alor Underwater.
 
Apa yang dilakukan oleh Gemala dan teman-temannya dari komunitas fotografer bawah air ini hanyalah bagian kecil dari apa yang seharusnya memang menjadi tugas dan tanggung jawab  Kementerian Pariwisata.
 
"Alor Underwater ini cuma bagian kecil dari apa yang memang harus dilakukan oleh Kementerian Pariwisata. Tiap daerah itu mempunyai potensii pariwisata yang berbeda-beda, bagaimana orang bisa tahu jika keindahan tersebut tidak ditunjukkan. Alor Underwater inilah menjadi salah satu caranya untuk mempromosikan keindahan yang ada di Alor," ucap Gemala.
 
Dengan diluncurkannya buku ini, Gemala dan teman-temannya pun menyambut gembira. "Senang banget bisa terlibat di sini, yang awalnya kami ingin buat acara yang sederhana, nggak nyangka bisa buat acara yang sebesar ini dan akhirnya bisa menghasilkan karya yang sebagus ini," tutur Gemala.
 
Lebih lanjut, proses pemotretan alam bawah laut Alor untuk keperluan buku ini dilakukan selama tujuh hari di bulan September 2014 lalu di sekitar perairan Kabupaten Alor.  Untuk perdananya, buku ini akan dicetak sebanyak 200 eksemplar, buku ini kemudian untuk selanjutnya menjadi suvenir bagi tamu-tamu kehormatan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya. (Ars/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.