Sukses

Napi yang Kabur Dari Rutan Kelas II B Sampang Diduga Bawa Istri Orang

Diketahui tahanan tersebut melarikan diri, disaat petugas melakukan pengecekan di ruangan sel yang bersangkutan dalam kondisi kosong

Liputan6.com, Jakarta Rutan Kelas II B Sampang Jawa Timur bersama polisi terus mengejar narapidana yang kabur lewat pos penjagaan belakang beberapa waktu lalu.

Informasi yang berhasil dihimpun, tahanan bernama Nawahi (40) dikabarkan membawa kabur seorang wanita bersuami asal Desa Masaran, Kecamatan Banyuates, Sampang.

Napi tersebut diketahui merupakan warga Desa Pangereman, Kecamatan Ketapang, Sampang. Kepala Rutan Kelas II B Sampang Madura Gatot Tri Rahardjo mempertegas pelarian Nawahi setelah suami dari wanita yang di bawa kabur oleh pelaku menghilang tanpa jejak.

"Menurut keterangan yang kami dapati suami wanita itu sudah mencari tapi tidak ketemu juga," ungkapnya, Sabtu (19/2/2022).

Hal itu diperkuat dengan laporan sang suami kepada kepolisian setempat. Menurut pengakuan suami, sang istri sebelumnya menggadaikan kendaraan miliknya.

Namun, setelah mendapatkan uang dari hasil gadai motor, sang istri langsung pergi tanpa jejak. Dari informasi, Nawahi membawa kabur wanita itu pada Rabu (16/2/2022).

Hal itu juga diketahui oleh sejumlah tetangga wanita itu hingga akhirnya membuat kabar menggemparkan dilingkungan wanita tersebut.

"Sampai sekarang suaminya masih terus mencari, kami bersama kepolisian juga bergerak untuk menangkap kembali narapidana yang kabur itu," ujarnya.

Diketahui tahanan tersebut melarikan diri, disaat petugas melakukan pengecekan di ruangan sel Nawahi dan mendapatkan yang bersangkutan sudah tidak ada ditempatnya.

"Jam 24.00 kami masih lakukan pengecekan dan masih melihat Nawahi masih ada didalam sel, tapi setelah itu kami menemukan pintu sel dirusak dan melihat Nawahi sudah tidak ada dalam sel," ungkapnya.

Masih kata dia, napi kabur melalui pos penjagaan yang posisinya ada dibelakang rutan. Saat itu sedang tidak ada petugas yang berjaga, karena diakuinya bila Rutan Kelas II B Sampang mengalami kekurangan personel.

"Kami akui kalau jumlah personel kurang, jadi pos penjagaan yang ada dibelakang saat itu tidak ada yang jaga," bebernya.

Saksikan video pilihan berikut ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.