Sukses

Siswa dan Guru Positif Covid-19, MAN Surabaya Belajar Daring Lagi

Empat siswa yang isolasi di asrama haji sudah diperbolehan pulang hanya saja, mereka wajib menjalani perawatan lebih lanjut di rumah

Liputan6.com, Jakarta Angka positif covid-19 di beberapa daerah Jawa Timur terus bertambah. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Surabaya terpaksa kembali memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) setelah siswa dan guru terkonfirmasi positif covid-19.

Diketahui, sedikitnya ada 63 orang baik siswa maupun guru terkonfirmasi positif covid-19. Mereka terdiri dari 58 siswa dan lima guru.

Kepala MAN Surabaya, Fathorrakhman mengatakan, banyaknya kasus konfirmasi positif di sekolahnya diduga berasal dari salah seorang wali murid yang melapor jika anaknya positif covid-19.

"Sekolah pun melakukan tes swab PCR satu kelas, yakni kelas 12 MIPA 6 pada Jumat (28/1). Hasilnya ada 15 siswa dan dua guru terkonfirmasi positif COVID-19," katanya dilansir Antara, Kamis (3/2/2022).

Kemudian, kata dia, sekolah melakukan tes swab PCR kepada 363 siswa kelas 12, serta 25 guru serta karyawan pada Senin (31/1/2022). Dari hasil Swab PCR, ditemukan 46 orang positif COVID-19.

Dari temuan tersebut, pihak sekolah langsung menghubungi satgas harian Covid-19 Surabaya dan puskesmas setempat. Dari jumlah tersebut, sebanyak 11 siswa yang positif menjalani isolasi di asrama haji.

"Sisanya isolasi mandiri," ujarnya.

Fatur mengatkan, saat ini kondisi siswa telah terpantau semakin membaik. Bahkan, empat siswa yang isolasi di asrama haji sudah diperbolehan pulang.

Hanya saja, mereka yang diperbolehkan pulang itu wajib menjalani perawatan lebih lanjut di rumah. Siswa dan guru yang memilih isolasi mandiri di rumah dikabarkan kondisinya juga terus membaik.

"Dikiranya hanya demam biasa. Tapi setelah tes swab PCR kok positif, akhirnya kita segera isolasi," kata dia.

Sementara untuk siswa kelas 10 dan 11, sekolah telah mengirimkan surat ke para wali murid kalau diterapkan PJJ alias pembelajaran daring. Model pembelajaran ini akan digunakan hingga Senin (7/2).

Bahkan, kata dia, tidak menutup kemungkinan model pembelajaran jarak jauh akan diperpanjang tergantung perkembangan yang ada.

"Kami akan buat model blanded learning dengan sistem bertahap kalau diperbolehkan tatap muka lagi," tuturnya.

Saksikan video pilihan berikut ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.