Sukses

Tren Fesyen Minimalis ala Farah Button

Farah Button menjadi satu-satunya brand ready to wear yang masuk dalam gelaran Jogja Fashion Trend yang didukung Bank Indonesia.

Liputan6.com, Yogyakarta - Tren fast fashion menjadi istilah yang semakin populer saat ini. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan betapa cepatnya produksi fesyen di dunia.

Sayangnya, fast fashion dianggap menyebabkan berbagai masalah lingkungan, mulai dari polusi air akibat penggunaan bahan pewarna murah yang beracun, hingga tumpukan limbah tekstil. Dari hal tersebut, munculah tren fashion yang menolak fast fashion, yakni minimalist fashion yang memiliki konsep berkelanjutan.

Konsep fesyen minimalis yang berkelanjutan juga menginspirasi brand fesyen read to wear asal Yogyakarta, Farah Button. Dalam acara Jogja Fashion Trend 2023 yang digelar di Pakuwon Mall Yogyakarta pada Kamis (14/07), Sutardi selaku pemilik dan perancang brand Farah Button memperkenalkan konsep busana minimalis, comfortable dan feminim.

"Agar pakaian kami dapat terus digunakan, atau konsep fesyen berkelanjutan"

Farah Button menunjukkan perkembangan positif di tahun ke-8 eksistensinya. Betapa tidak, UMKM yang diproduksi seluruhnya di Yogyakarta ini kini merambah pasar internasional hingga ke Tokyo Jepang dan Hawai.

Tak heran bila kemudian Farah Button menjadi satu-satunya brand ready to wear yang masuk dalam gelaran Jogja Fashion Trend yang didukung Bank Indonesia. Delapan koleksi fashion ditampilkan di atas catwalk Pakuwon Mall Yogyakarta.

Sutardi, sosok di balik Farah Button mengungkap brand lokal yang dikreasikannya sejak 2015 ini kini melebarkan sayap dengan signifikan. Setelah membuka gerai di Bali pada 2022 lalu, Farah Button semakin dikenal di pasar internasional.

"Kami senang sekali bahkan yang dari Hawai akan datang lagi untuk restok pada bulan Agustus nanti," kata Sutardi di sela Jogja Fashion Trend di Pakuwon Mall Yogyakarta.

Farah Button sendiri dimulai dari garasi rumah oleh Sutardi, dan kini memiliki ratusan model pakaian modern perempuan. Tak kurang Farah Button menggerakkan 300 penjahit di Yogyakarta ketika mengeluarkan model terbaru ataupun produksi ulang.

"Jadi kami memang brand lokal yang mudah-mudahan bisa mengharumkan nama Yogyakarta ke kancah internasional," ucap Sutardi

Farah Button kini memiliki cukup banyak gerai di wilayah DIY, Jawa Tengah hingga Bali. Teranyar, mereka membuka gerai baru di Tegal Jawa Tengah setelah Bali pada tahun lalu. Sementara terkait menjadi satu-satunya brand ready to wear lokal yang menampilkan karya di Jogja Fashion Trend 2023, Sutardi mengaku sangat bangga dan bersemangat atas apresiasi publik pada produk fashion lokal.

Ia berharap capaian Farah Button bisa menginspirasi anak-anak muda atau siapapun yang ingin berkarya menelurkan brand lokal berkualitas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini