Sukses

Pemprov Jateng Perpanjang PPKM dan Teruskan PTM, Ganjar: Prokes Tak Bisa Ditawar

Ganjar meminta PTM tetap berjalan, dengan catatan penerapan protokol kesehatan tak bisa ditawar. Sebab saat ini, kemunculan hepatitis akut misterius membayangi anak-anak.

Liputan6.com, Semarang - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) akan terus menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Hal itu sesuai dengan instruksi dari Presiden Jokowi bahwa pemerintah akan memperpanjang kebijakan PPKM dan tetap meneruskan PTM.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, untuk di Jateng PPKM tetap berjalan sesuai dengan status level daerah masing-masing. "Relatif kan sudah banyak yang level 1. Ya kita jaga saja tempat-tempat pariwisatanya minimal maskernya dipakai, patroli dilakukan," kata Ganjar usai menerima Kapolda Jateng dan Pangdam IV Diponegoro dalam rangka silaturahmi di Ruang Rapat Gedung A lantai dua, kantor gubernur, Rabu (11/5).

Mantan anggota DPR RI itu juga menyebut kondisi perkembangan pandemi Covid-19 di Jateng membaik. Ganjar cukup optimis bahwa situasi Covid-19 mulai terkendali. Penambahan kasus juga tidak dalam jumlah yang luar biasa. 

Ganjar menilai kesuksesan pengendalian Covid-19 juga bisa dilihat selama Ramadhan. "Indikasi-indikasi tidak tambah. Jadi kemungkinan betul-betul ini terjadi herd immunity atau vaksinnya cukup efektif dan karena kedisiplinan (masyarakat)," katanya.

Politikus PDI Perjuangan itu pun yakin, perubahan status pandemi menjadi endemi pun tinggal menunggu pernyataan resmi dari pemerintah pusat. "Semua menjadi faktor dan saya berdoa sih endeminya hanya butuh statement saja. Tapi suasananya sudah suasana endemi," katanya.

Sementara terkait dengan PTM, Ganjar meminta tetap berjalan. Dengan catatan penerapan protokol kesehatan tak bisa ditawar. Sebab saat ini, kemunculan hepatitis akut misterius membayangi anak-anak.

"PTM jalan saja sambil kita berjaga untuk yang hepatitis, wabil khusus yang anak. Tapi PTM jalan terus sampai saat ini dan belum ada laporan luar biasa terkait hal itu," tegasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini