Sukses

Fenomena Aneh di Laut Antartika yang Bikin Bingung Ilmuwan, Apakah Pertanda Kiamat Makin Dekat?

Sebagaimana informasi ilmuwan yang meneliti kondisi bawah laut Antartika ditemukan keanehan-keanehan yang terjadi. Apakah hal ini merupakan tanda kiamat?

Liputan6.com, Cilacap - Para peneliti bertanya-tanya perihal fenomena aneh yang terjadi di laut Antartika. Apakah hal ini merupakan tanda kiamat?

Memang pembahasan perihal kiamat semakin menarik jikalau ilmuwan turut serta memberikan pandangannya seputar peristiwa akhir zaman ini.

Terlebih jika pembahasan kiamat perspektif sains dikaitkan dengan informasi-informasi Al-Qur'an dan hadis-hadis Rasulullah SAW untuk mebahas kejadian-kejadian ganjil yang diduga merupakan tanda-tanda kiamat.

Kembali ke fenomena aneh yang terjadi di laut Antartika ini. Sebagaimana informasi ilmuwan yang meneliti kondisi bawah laut Antartika ditemukan keanehan-keanehan yang terjadi.

Peneliti menemukan, seiring kenaikan suhu bumi, hanyutan angin barat atau yang disebut Antarctic Circumpolar Current (ACC) kini mencapai puncak arus terkencang sepanjang masa.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Berdampak pada Meningkatnya Kekuatan Angin

Menukil CNBC Indonesia, ACC merupakan arus air laut terbesar di dunia yang arahnya bergerak searah jarum jam jika dilihat dari Kutub Selatan, dari arah barat ke timur di sekitar Antartika. 

Kekuatan arusnya setara dengan semua arus sungai yang ada di muka Bumi. Kekuatan arus ACC memang tercatat fluktuatif sejak 5,3 juta tahun lalu.

ACC sendiri memegang peran penting, pasalnya dinilai sebagai salah satu yang dapat menjaga temperatur bumi tetap dingin.

Namun, kencangnya ACC turut berdampak pada kekuatan angin yang makin kuat. Bahkan, peningkatannya mencapai 40% di Kutub Selatan.

Meski peran ACC selama ini adalah menjaga suhu Bumi tetap dingin, tetapi arusnya yang terlalu kencang menciptakan energi berlebih. Alhasil, arus air yang dibawa angin kencang mampu berdampak pada es di ujung Kutub Selatan. 

"Jika Anda meninggalkan es batu di udara, butuh waktu lebih lama untuk mencair," kata seorang peneliti, Dr Gisela Winckler, dalam pernyataan resminya.

"Jika Anda meletakkan es batu di air hangat, proses mencairnya akan lebih cepat," kata dia.

Peneliti ingin menyelidiki apakah angin yang lebih kencang turut dipengaruhi pemanasan global akibat aktivitas manusia. Untuk menjawabnya, beberapa tim peneliti dari berbagai negara menelusuri sejarah ACC melalui inti sedimen yang terbenam di dasar samudra.

Inti sedimen ini sulit dikumpulkan, sebab medannya menantang bagi para penyelam. Namun, para peneliti berhasil mengumpulkan beberapa sampel.

Dari situ diketahui bahwa ketika ACC lebih lambat, partikel kecil mendominasi sedimen. Namun, ukurannya jadi lebih besar ketika arus makin kencang.

Jutaan tahun lalu, ACC makin kuat ketika temperatur Bumi lebih dingin. Namun, 800.000 tahun terakhir, ACC makin kuat ketika suhu Bumi memanas.

3 dari 5 halaman

Fenomena Aneh sebagai Tanda Kimat Perspektif Islam

Allah telah memberikan petunjuk mengenai tanda-tanda kiamat, melalui Al-Qur'an maupun Nabi Muhammad SAW. Tanda tersebut di antaranya berupa fenomena alam yang tidak biasa atau aneh.

Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis Muslim yang diriwayatkan dari jalur Huzaifah bin Asid Al-Ghifari menyebutkan 10 tanda kiamat akan muncul. Di antara 10 tanda yang disebutkan Rasulullah SAW ada fenomena alam janggal seperti terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya, dan munculnya api dari arah negeri Yaman tepatnya Lembah Aden.

Berikut ini empat fenomena alam aneh yang akan menjadi bagian dari tanda-tanda terjadinya hari kiamat sudah dekat mengutip Republika:

1. Gerhana Matahari dan Bulan

Menurut tokoh Nahdlatul Ulama, KH Muhammad Alvin Nur Choironi, sebagaimana dikutip dari laman NU.or.id memberi penjelasan atas hal itu. Penggelut kajian tafsir dan hadits serta alumnus Pesantren Luhur Darus Sunnah ini memaparkan, dari banyak hadis tanda kiamat, hanya beberapa hadis saja yang dijadikan oleh ulama sebagai tanda kiamat.  

عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ، قَالَ اطَّلَعَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ ‏"‏ مَا تَذَاكَرُونَ ‏"‏ ‏.‏ قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعَةَ ‏.‏ قَالَ ‏"‏ إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ ‏"‏ ‏.‏ فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صلى الله عليه وسلم وَيَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلاَثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ

Diriwayatkan dari Hudzaifah bin Asid Al-Ghifari, RA, dia berkata, “Nabi Shalallallahu alaihi wassalam datang kepada kami dan kami sedang memperbincangkan sesuatu. Nabi bertanya: “Apakah yang kalian perbincangkan?” Kami menjawab : “Kami memperbincangkan hal kiamat.”

Nabi bersabda: “Sesungguhnya kiamat itu tidak akan terjadi sebelum kalian melihat sepuluh tanda-tandanya. Lalu beliau menyebut: Asap (kabut), Dajjal , binatang besar, matahari terbit dari tempat terbenamnya, turunnya Isa anak Maryam, ya’juj ma’juj, tiga kali gerhana: sekali ditimur, sekali dibarat, sekali dijazirah Arab dan terakhir api yang keluar dari negeri Yaman menghalau orang banyak ketempat mereka berkumpul.”  

Hadits itu ialah hadits yang diriwayatkan Hudzaifah bin Asid Al-Ghifari seperti yang telah dijelaskan di atas. Di antara dari 10 tanda itu termasuk tiga peristiwa gerhana bulan, yaitu gerhana yang terjadi di sebelah timur, gerhana yang terjadi di sebelah barat, dan gerhana yang terjadi di semenanjung Arab.

4 dari 5 halaman

2. Terbitnya Matahari dari Ufuk Barat

Hadis dari Huzaifah bin Asid Al-Ghifari itu menyampaikan bahwa Hari Kiamat tidak akan terjadi hari sampai terjadi salah satuny adalah terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya.

Ustaz Ahmad Sarwat, pendiri Rumah Fiqih Indonesia (RFI), menjelaskan dalam artikelnya di laman RFI, bahwa dari 10 fenomena yang disebutkan hadits itu belum ada satu pun yang terjadi.

Matahari pun belum terbit dari tempat terbenamnya hingga saat ini. Maka dapat dikatakan, tanda-tanda kiamat kubra belum terjadi. Kalau sudah terjadi, maka kiamat kubra akan langsung segera terjadi saat itu juga. "Kita tetap harus percaya akan terjadinya hari kiamat, sebagaimana diceritakan di dalam banyak dalil yang sahih, namun kita juga tidak perlu terlalu mendramatisir keadaan. Apalagi sekadar dijadikan komoditi materi kajian," tuturnya.

5 dari 5 halaman

3. Api dari Lembah Aden

Salah satu tanda kiamat yang disampaikan Nabi Muhammad SAW dalam hadis riwayat Hudzaifah itu, adalah api yang muncul dari Lembah Aden, kemudian manusia akan digiring ke tempat perkumpulan mereka. Api ini akan menemani manusia di mana pun mereka berada. Api juga akan tetap ada ketika siang dan terus menemani para manusia di mana saja manusia beristirahat.

Sementara dalam buku Israfil AS dan Peristiwa Kiamat oleh Mansur Abdul Hakim menyebut Kiamat akan menimpa manusia, begitu tiupan Israfil yang membinasakan akan menimpa mereka. Ketika terjadinya hal itu, akan keluar api dari Yaman yang akan mengumpulkan manusia ke suatu tempat berkumpul (Mahsyar).  

Saat ini kota Aden di Yaman berada di atas lereng gunung berapi yang besar yang dapat meledak sewaktu-waktu. Dalam riwayat Al-Tirmizi, Rasulullah SAW bersabda, “Api itu akan keluar dari dasar lereng Aden, mengerah manusia. Api itu akan diam ketika manusia tertidur, api itu berjalan ketika manusia berjalan.”

Laut di mana terletak kota Aden juga dinamakan Teluk ‘Aden atau Laut Hadramaut. Di sana terdapat lembah bernama Lembah Barhut, yang terletak di lereng kota Aden. Masyarakat sekitar menyebutnya Wadi an-Nar (Lembah Api).  

Berdasarkan keterangan-keterangan di atas fenomena aneh atau ganjil ini merupakan tanda-tanda kiamat. Meskipun demikian, tidak semua fenomena aneh atau ganjil ini menjadi tanda-tanda kiamat. Wallahu A'lam.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.