Sukses

Top 3 Islami: Keanehan saat Mbah Kholil Bangkalan Bawa Gula Madura, Lucunya Santri Gus Iqdam 'Garangan'

Peristiwa menakjubkan yang terjadi saat Syaikhona Kholil Bangkalan disuruh membawa gula madura oleh gurunya ini menjadi salah satu dari tiga artikel yang paling menyita perhatian pembaca kanal Islami Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Syaikhona Kholil Bangkalan adalah ulama terkemuka asal Madura, Jawa Timur. Kealimannya kaliber dunia.

Banyak di antara santri-santrinya yang di kemudian hari alim dan menjadi sosok berpengaruh, sebagaimana gurunya, Mbah Kholil Bangkalan.

Karomah Mbah Kholil juga telah terlihat sejak muda. Salah satunya adalah ketika disuruh oleh gurunya, Kiai Asyik untuk membawa gula madura.

Peristiwa menakjubkan yang terjadi saat Syaikhona Kholil Bangkalan disuruh membawa gula madura oleh gurunya ini menjadi salah satu dari tiga artikel yang paling menyita perhatian pembaca kanal Islami Liputan6.com, Kamis (24/8/2023).

Dua artikel lainnya yakni mengenai berbagai kisah lucu santri-santri Gus Iqdam yang kerap disebut dengan panggilan akrab 'Garangan' dan petuah Buya Yahya mengenai dosa besar istri ke suami.

Selengkapnya mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Keanehan Terjadi Ketika Mbah Kholil Bangkalan Diminta Gurunya Bawa Gula Madura

Ulama kharismatik asal Madura, Jawa Timur, Syaikhona Kholil Bangkalan menimba ilmu agama ke berbagai guru. Salah satunya ia pernah menjadi santri KH Asyik. Keanehan terjadi ketika Mbah Kholil nyantri ke pesantren yang diasuh KH Asyik. 

Dikisahkan, suatu ketika guru Mbah Kholil, KH Asyik akan mengadakan tasyakuran yang cukup besar di pesantrennya. Acara selamatan ini membutuhkan gula madura yang sangat banyak. Beliau ingin gula madura karena terkenal kualitasnya.

Mengetahui Mbah Kholil asal Madura, maka KH Asyik meminta santrinya itu untuk pulang ke Madura dan membawakan gula tersebut. Dalam benaknya, orang Madura akan lebih mudah mendapatkan gula yang diinginkannya.

‘Kholil, Kamis malam Jum’at saya ingin mengadakan tasyakuran, bisakah kamu pulang dan membawakan gula madura untuk dibawakan ke sini?” tanya KH Asyik kepada santrinya, Mbah Kholil, dikutip dari laman Syaichona.net, Rabu (23/8/2023).

“Iya, kiai’,” ucap Mbah Kholil menyanggupi dengan hormat dan patuh pada sang guru.

Selengkapnya baca di sini

3 dari 4 halaman

2. Ragam Kisah Kocak Jemaah Gus Iqdam 'Dekengane Pusat', Ada yang Mendadak Pingsan dan Bikin Kalang Kabut

Dari puluhan ribu jemaah Majelis Ta'lim Sabilu Taubah yang diasuh Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam mencuat sejumlah kisah yang menarik.

Bukan hanya kisah taubatnya Meydawati (Mey) pengamen yang pemabuk, atau kisah penyanyi Bojonegoro yang menggeruduknya yang menjadi perhatian masyarakat.

Banyak kisah-kisah unik yang ada dalam pengajian yang dipimpin Gus Iqdam 'dekengane pusat' itu. Di antaranya adalah kisah pingsannya jemaah Pak Jumari.

Jumari pingsan bukan karena sakit, akan tetapi karena penyebab lainnya.

Kisah Pak Jumari ini unik, tersiar dalam akun TikTok shdkalmdjo, dalam tayangan tersebut Gus Iqdam bercerita jika Pak Jumari beberapa saat sebelumnya pingsan. Kejadian tersebut kontan membuat Gus Iqdam khawatir bukan kepalang.

Selengkapnya baca di sini

4 dari 4 halaman

3. Hati-Hati, Ini Dosa Istri yang Paling Dibenci Allah Kata Buya Yahya

Seorang istri harus berhati-hati dalam melayani suami. Jangan sampai perbuatan seorang istri menjadi ladang dosa yang dibenci Allah SWT. Apa dosa istri yang yang paling dibenci Allah SWT?

Pertanyaan tersebut juga muncul dari seorang wanita yang bertanya kepada KH Yahya Zainul Ma’arif atau Buya Yahya saat mengikuti kajian Al Bahjah. Tentu saja pertanyaan ini muncul agar seorang istri bisa berhati-hati dalam melayani suami.

“Buya saya mau tanya. Dosa seperti apakah dan dosa sebesar apakah dosa seorang istri yang paling dibenci oleh Allah?” demikian pertanyaannya seperti ditayangkan dalam YouTube Al Bahjah TV dikutip Rabu (23/8/2023).

Sebelum menjawab inti pertanyaan, Buya Yahya menyinggung dosa secara umum. Ia menuturkan bahwa pada dasarnya Allah SWT benci dan tidak senang dengan hamba-Nya yang berbuat dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar.

Sekecil apapun dosa jangan dianggap remeh. Sebab, dosa besar itu adalah ketika meremehkan dosa-dosa kecil sehingga tidak menyadari ia melakukan dosa tersebut.

“Karena dia tidak menyadari (akan) sering melakukan dosa itu berulang-ulang, itu bahaya sekali,” kata Buya Yahya.

Selengkapnya baca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.