Sukses

Koper Jemaah Haji Asal Jakarta Sampai di Madinah, tapi Pemiliknya Batal Terbang

Haryanto memastikan, koper jemaah haji yang lebih dulu sampai di Madinah itu tetap aman hingga bertemu kembali dengan pemiliknya.

 

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 391 jemaah haji Kloter 5 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG-05) sudah tiba di Bandara Internasional Amir Mohammed bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Kamis (25/5/2023) pagi waktu Arab Saudi. Sedianya jemaah haji yang diterbangkan ke Madinah dalam kloter ini berjumlah 393 orang, namun ada dua orang yang batal.

Namun jumlah koper jemaah haji yang tiba di Madinah bersama Kloter JKG-05 tetap berjumlah 393 orang. Itu artinya dua koper milik jemaah yang batal terbang hari ini telah sampai lebih dulu ke Tanah Suci daripada pemiliknya.

Terkait hal ini, Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah PPIH Arab Saudi, Haryanto mengatakan, bahwa fenomena seperti ini sudah biasa terjadi pada tahapan pemberangkatan jemaah haji ke tanah suci.

"Biasanya itu terjadi karena pada saat keberangkatan itu ada jemaah sakit, kemudian jemaah itu ditinggal, sementara barangnya sudah terlanjur masuk bagasi," kata Haryanto saat ditemui di Terminal Haji Bandara AMAA Madinah.

Nantinya, koper-koper yang berangkat lebih dulu daripada pemiliknya itu akan dititipkan ke kloternya. Selanjutnya, jemaah yang tertunda keberangkatannya karena sakit tersebut akan diterbangkan bersama kloter berikutnya.

"Ketika (jemaahnya) tiba di Saudi akan digabungkan lagi dengan kloternya," katanya.

Haryanto memastikan, koper yang lebih dulu sampai di Madinah itu tetap aman hingga bertemu kembali dengan pemiliknya.

"Koper aman karena biasanya akan dibawa oleh ketua regu di kloter itu, atau diamankan oleh petugas kita di kantor Daker atau Kantor Sektor. Kemudian ketika jemaah haji itu tiba maka akan disampaikan," ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

7 Calon Haji Asal Jatim Gagal Berangkat

Sebanyak tujuh jemaah calon haji 2023 asal Jatim gagal berangkat ke Tanah Suci. Mereka yang gagal berangkat tersebut tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 2 dan 3 Embarkasi Surabaya.

Husnul merinci lima orang jemaah yang gagal berangkat dari kloter 2 Embarkasi Surabaya berasal dari Kabupaten Bangkalan dan Kota Surabaya.

"Dari Bangkalan empat orang gagal berangkat karena sakit. Salah satunya adalah pendamping haji," ujarnya.

Seorang lainnya yang gagal berangkat dari Kloter 2 berasal dari Kota Surabaya karena meninggal dunia sebelum tiba di Asrama Haji Embarkasi Surabaya. 

Sedangkan, dua jamaah dari kloter 3 Embarkasi Surabaya yang gagal berangkat berasal dari Kabupaten Bangkalan. 

"Dua orang yang tidak berangkat dari kloter 3 Embarkasi Surabaya ini merupakan pasangan suami istri. Karena suami sakit maka istrinya menunda keberangkatannya," ucap Husnul.

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya itu juga mengungkapkan dalam proses pemberangkatan kloter 1, 2 dan 3 yang berlangsung hari ini menyita barang-barang milik jamaah yang dilarang menurut aturan penerbangan internasional. 

"Dari jamaah calon haji kloter 1, 2 dan 3 Embarkasi Surabaya ditemukan cairan, gel, atau aerosol dengan volume lebih dari 100 mililiter seperti infus, air mineral, susu kaleng, pasta gigi, parfum, deodoran dan body lotion," katanya. 

PPIH Embarkasi Surabaya juga menyita barang bawaan berupa tembakau atau rokok yang jumlahnya melebihi ketentuan dari jamaah kloter 1, 2 dan 3.

Husnul mengingatkan untuk barang seperti tembakau atau rokok, setiap jemaah dibatasi maksimal hanya diperbolehkan membawa 200 batang.

Video Terkini