Sukses

Gandeng Yayasan Pejuang Subuh, IWAPI Santuni Ribuan Dhuafa

Gandeng Yayasan Pejuang Subuh Pondok Indah (YPSPI), Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi), santuni lebih dari 2.500 anak yatim piatu dan dhuafa dari berbagai daerah, Sabtu (15/4/2023).

Liputan6.com, Jakarta - Gandeng Yayasan Pejuang Subuh Pondok Indah (YPSPI), Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi), santuni lebih dari 2.500 anak yatim piatu dan dhuafa dari berbagai daerah, Sabtu (15/4/2023).

"Kegiatan kemanusiaan tahunan Iwapi ini atau biasa kami sebut Berbagi Kasih Iwapi dilakukan di setiap bulan Ramadan, sebagai bentuk kepedulian kami kepada masyarakat yang membutuhkan," ungkap Ketua Iwapi, Nita Yudi, saat ditemui seusai acara.

Untuk tahun ini, kali keduanya Iwapi menggandeng Yayasan Pejuang Subuh Pondok Indah (YPSPI) untuk berbagi kepada mereka yang membutuhkan. Sehingga, bantuan yang akan diserahkan tepat sasaran, terlebih sepekan jelang Idul Fitri, diharapkan menjadi pemenuh kebutuhan mereka.

Selain itu, dikatakan Aisha, sebagai Ketua Panitia Berbagi Kasih Iwapi Ramadhan tahun 2023, giat ini juga merupakan program kolaborasi beberapa WKU DPP Iwapi , WKU Perdagangan, WKU Hubungan Internasional, WKU UMKM dan Koperasi serta WKU Humas.

"Pemberian bantuan berupa bingkisan pangan, tas sekolah dan dana tunai akan diberikan langsung kepada 500 dhuafa dan 500 anak yatim, lalu ada 2.500 paket sembako juga yang akan dibagikan," kata Aisha.

Agar lebih merata, pemberian bantuan dilaksanakan di beberapa tempat dan tanggal yang berbeda. Untuk hari ini, bertempat di Masjid Raya Pondok Indah. Lalu, bantuan juga diberikan kepada petugas kebersihan di jalanan seputar Jakarta. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sandiaga Uno Dorong Pengusaha Wanita Melek Ekonomi Digital

Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia atau IWAPI memperingati hari jadinya ke-48 tahun. Kali ini, tema yang akan diangkat adalah 'Peran Penting IWAPI di Usia ke 48 Tahun Dalam Mensukseskan Ketahanan dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023', Jumat 10 Februari 2023.

Dalam usianya ke-48 tahun, IWAPI mendapat tantangan dan peran baru dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. Sandiaga mengatakan, pihaknya ingin menyentuh langsung peran IWAPI dalam membangun ekonomi negara, terutama mengembangkan UMKM.

"Saya ingin menyentuh peran IWAPI, kita perlu menambah 4,4 juta lapangan pekerjaan baru, itu berarti perlu ada 1 juta wirausaha baru, karena satu wirausaha itu sekitar 3 sampai 4 lapangan kerja, ini sudah terukur pada RPJMN, saya berada dibawah pak Teten, kementerian Koperasi, bertanggungjawab untuk usaha mikro," tutur Sandiaga Uno dihadapan ribuan anggota IWAPI, Jumat (10/2/2023).

Dia pun menginginkan, IWAPI mengambil peran sebagai mitra pengembangan kewirausahaan secara nasional, hingga 2024 mendatang. Dengan begitu, rasio kewirausahaan di Indonesia bisa meningkat dari saat ini baru 3.7 persen.

Ditambah, UMKM lokal juga harus didorong dengan penguatan digitalisasi dan e-commers. Sebab saat ini peluangnya, Indonesia menjadi pertumbuhan digitalisasi dan e-commers terbesar se Asia Fasifik.

3 dari 3 halaman

Platform IWAPI Digital

Sementara, menjawab tantangan tersebut, dihari yang sama IWAPI meluncurkan platform IWAPI Digital. Sebagai penyedia layanan untuk lebih dari 30 ribu anggota, lalu bisa dijadikan sebagai market place, website IWAPI, komunitas platform yang menyediakan vitur pelatihan kewirausahaan.

"Juga bisa dijadikan pertemuan antara pemodal dengan UMKM, semua bisa dilakukan di IWAPI Digital. Ini sebagai langkah kami mengembangkan UMKM agar naik kelas di tengah perkembangan teknologi ekonomi yang sangat pesat," tutur Ketua Umum IWAPI, Nita Yudi.

Dengan meluncurkan platform baru tersebut, Nita Yudi mengatakan, perempuan pengusaha yang menjadi anggota IWAPI yang tersebar di 34 provinsi, siap memajukan ekonomi dalam negeri. Termasuk menjangkau pasar di luar negeri atau mancanegara.

Sebab menurutnya, walaupun masa pandemi COVID-19 sudah terlewati selama dua tahun lebih, ada tantangan ekonomi baru di masa endemi yang dimulai pada tahun 2023 dan seterusnya. Termasuk kewaspadaan akibat ketidakpastian ekonomi global akibat geopolitik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.