Sukses

Makna, Kajian Hadis dan Contoh Perilaku Ikhlas dalam Kehidupan Sehari-Hari

Ikhlas adalah sikap yang menjadikan niat hanya untuk Allah SWT dalam melakukan amalan dan ibadah. Bukan riya atau sombong karena mengharap pujian manusia.

Liputan6.com, Jakarta - Ikhlas dalam ajaran Islam adalah hal yang sangat penting, karena menjadi penentu diterima atau tidaknya amal perbuatan seseorang. Amalan dapat menjadi baik apabila dilakukan dengan ikhlas, namun bisa menjadi maksiat apabila memiliki niat lain.

Allah SWT berfirman:

قُلۡ اِنَّمَاۤ اَنَا بَشَرٌ مِّثۡلُكُمۡ يُوۡحٰٓى اِلَىَّ اَنَّمَاۤ اِلٰهُكُمۡ اِلٰـهٌ وَّاحِدٌ‌  ۚ فَمَنۡ كَانَ يَرۡجُوۡالِقَآءَ رَبِّهٖ فَلۡيَـعۡمَلۡ عَمَلًا صَالِحًـاوَّلَايُشۡرِكۡ بِعِبَادَةِ رَبِّهٖۤ اَحَدًا

Artinya: “Katakanlah (Muhammad): Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (QS. Al Kahfi: 110).

Secara bahasa, ikhlas artinya membersihkan, bersih, jernih, suci, baik berupa materi maupun immateri. Sedangkan menurut istilah, ikhlas adalah membersihkan hati agar lebih khusyuk ketika menjalankan ibadah, dan tidak ada yang lain selain-Nya.

Sehingga dapat diartikan ikhlas adalah sikap yang menjadikan niat hanya untuk Allah SWT dalam melakukan amalan dan ibadah. Bukan riya atau sombong karena mengharap pujian manusia.

Saksikan Video Pilihan ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hadis Tentang Perilaku Ikhlas

1. H.R Muslim

.عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص : اِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ اِلىَ اَجْسَامِكُمْ وَلاَ اِلىَ صُوَرِكُمْ وَ لٰكِنْ يَنْظُرُ اِلىَ قُلُوْبِكُمْ. مسلم

Artinya : “Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Rasulullah SAW pernah bersabda,“Sesungguhnya Allah tidak melihat (menilai) bentuk tubuhmu dan tidak pula menilai kebagusan wajahmu, tetapi Allah melihat (menilai) keikhlasan hatimu”.

2. H.R Bukhari dan Muslim

وَ رَوَى اْلبُخَارِيُّ وَ مُسْلِمٌ: لَوْ اَنَّ اَحَدُكُمْ يَعْمَلُ فىِ صَخْرَةٍ صَمَّاءَ لَيْسَ لَهَا بَابٌ وَ لاَ كَوَّةٌ لَخَرَجَ عَمَلُهُ كَائِنًا مَا كَانَ. متفق عليه

Artinya: “Seandainya salah seorang di antara kamu melakukan suatu perbuatan di dalam gua yang tidak ada pintu dan lubangnya, maka amal itu tetap akan bisa keluar (tetap dicatat oleh Allah) menurut keadaannya”.

3. HR. An-Nasa’I no. 3140, dishahihkan Al-Albani

إِنَّ اللَّهَ لا يَقْبَلُ مِنْ الْعَمَلِ إِلا مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amalan kecuali yang murni hanya untuk-Nya, dan dicari wajah Allah dengan amalan tersebut.”

4. H.R Bukhari dan Muslim

عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رضي الله عنه قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ : إنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ – وَفِي رِوَايَةٍ : بِالنِّيَّةِ – وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى ، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ، فَهِجْرَتُهُ إلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا ، فَهِجْرَتُهُ إلَى مَا هَاجَرَ إلَيْهِ

Artinya: ”Dari Umar Ibnul Khaththab RA, ia berkata; Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Amal itu tergantung dengan niatnya, dan bagi setiap orang balasannya sesuai dengan apa yang diniatkannya. Barangsiapa berhijrah dengan niat kepada Allah dan RasulNya, maka ia mendapatkan balasan hijrahnya kepada Allah dan RasulNya, dan barangsiapa berhijrah dengan niat kepada keuntungan dunia yang akan diperolehnya, atau wanita yang akan dinikahinya, maka (ia mendapatkan balasan) hijrahnya kepada apa yang ia niatkan tersebut”.

3 dari 3 halaman

Contoh Perilaku Ikhlas dalam Kehidupan Sehari-Hari

1. Tidak riya

Pada sebagian orang tertentu, membeli sesuatu dan memamerkannya kepada orang lain adalah hal yang menyenangkan. Namun, hal tersebut ternyata bertentangan dengan sikap ikhlas. Melakukan sesuatu dengan niat untuk dipuji bukanlah termasuk ke dalam perilaku ikhlas.

Untuk itu, saat membeli sesuatu hendaknya didasari pada kebutuhan dan bukan memiliki maksud tersembunyi agar mendapatkan pujian dari orang lain. Saat melakukan suatu kebaikan pun demikian. Kebaikan tersebut dilakukan dengan ikhlas tanpa bermaksud untuk riya.

2. Ikhlas dalam bekerja

Seseorang yang ikhlas dalam bekerja akan melakukan setiap pekerjaan dengan semaksimal mungkin dan penuh tanggung jawab. Orang yang ikhlas umumnya merasa setiap pekerjaan yang dilakukan merupakan bentuk ibadah kepada Allah SWT berdampak pada masalah di kemudian hari.

3. Memberi sedekah

Lebih lanjut, perilaku yang mencerminkan sikap ikhlas berikutnya adalah memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan tanpa berharap mendapatkan ganti yang lebih besar. Misalnya saja, saat memberikan uang kepada pengamen, memberikan makanan kepada peminta-minta dan lainnya.

Terkadang, saat memberikan sesuatu, ada yang berharap akan diberikan balasan berkali lipat dalam bentuk harta dengan cepat. Tentunya hal ini bukan termasuk ikhlas karena masih mengharapkan adanya imbalan yang akan diterima dari tindakan yang sudah dilakukan.

4. Belajar tanpa mengeluh

Belajar merupakan suatu kewajiban yang harus dijalankan seumur hidup. Kadangkala belajar adalah hal yang tidak menyenangkan untuk dilakukan dan mengeluh terus-menerus. 

Meski demikian, setiap orang hendaknya belajar dengan baik dan mengikuti alurnya. Dengan mempelajari sesuatu secara ikhlas maka ilmu pun lebih mudah terserap secara otomatis.

5. Beribadah karena Allah SWT 

Selanjutnya, contoh sikap ikhlas yang perlu diterapkan yaitu melakukan ibadah semata-mata karena Allah. Misalnya saja, melakukan puasa dengan niat menjalankan kewajiban agama bukan karena ingin dianggap soleh atau soleha oleh orang lain. Dengan begitu, ibadah yang dilakukan akan menjadi lebih berkah dan tidak merasa terbebani.

6. Membantu tetangga

Saat tetangga mengalami kesulitan dan meminta bantuan hendaknya segera membantunya dengan syarat mampu melaksanakannya. Contoh sederhana, ketika tetangga meminta bantuan untuk mengantarkannya ke rumah sakit karena tidak memiliki kendaraan. 

Jika sedang dalam waktu luang dan tidak memiliki kegiatan yang hendak dilakukan di saat yang sama maka sebaiknya membantu tetangga tersebut. Namun, setelah itu  jangan mengharapkan tetangga untuk membayar bensin kendaraan atau membelikan sesuatu sebagai balas jasa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.