Sukses

Quraish Shihab Jelaskan Sebab Kisah dalam Al-Qur’an Tak Sebutkan Nama, Waktu, dan Tempat

Quraish Shihab menerangkan, bahwa kisah di dalam Al-Qur’an menjelaskan kejadian masa lalu di mana terdapat pelajaran di sana. Dalam setiap kisah seharusnya ada sesuatu yang bisa ditangkap untuk menjadi pedoman dalam kehidupan manusia.

Liputan6.com, Jakarta - Cendekiawan Muslim Indonesia dan juga Pendiri Pusat Studi Al-Qur'an, Prof Muhammad Quraish Shihab menyebutkan bahwa ada sebab-sebab mengapa kisah di dalam Al-Qur’an tidak menyebutkan nama, waktu dan tempat secara spesifik. 

Kalau pun ada penyebutan nama, maka itu adalah gelarnya seperti Fir’aun, Dzulkarnain. Sehingga hampir tidak disebutkan nama, waktu, tempat dan kejadiannya secara utuh. Lantas, apa alasannya?

"Hal ini agar tidak ada orang yang menduga bahwa kejadian itu karena seseorang, di tempat tertentu dan pada waktu tertentu. Sehingga kisah di dalam Al-Qur’an yang tidak disebut tokohnya, tempatnya, dan lain-lain, masih dapat terulang lagi di kemudian hari. Tapi jika disebut maka tidak akan terulang, seperti kisah Maryam melahirkan Isa," tutur Quraish dalam acara Shihab dan Shihab, Jumat (24/3/2023) seperti dilansir dari laman resmi nu.or.id

Penulis Tafsir Al-Misbah itu juga menerangkan, bahwa kisah di dalam Al-Qur’an menjelaskan kejadian masa lalu di mana terdapat pelajaran di sana. Dalam setiap kisah seharusnya ada sesuatu yang bisa ditangkap untuk menjadi pedoman dalam kehidupan manusia.

Di dalam Al-Qur’an mengisahkan para nabi dan tokoh-tokoh baik yang durhaka seperti Qorun, Fir'aun, maupun tokoh-tokoh non-nabi yang taat kepada Tuhan seperti Dzulkarnain.

"Ada pula kisah tentang perempuan yaitu Maryam, dan lain-lain. Pada umumnya para ulama berkata bahwa kisah-kisah yang ada di dalam Al-Qur’an adalah benar-benar terjadi," ucap Quraish Shihab.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Quraish Shihab: Al-Qur'an Kitab Dakwah

Prof Quraish menegaskan bahwa Al-Qur’an bukanlah kitab ilmiyah tapi kitab dakwah, sehingga bisa jadi pengulangan kisah-kisah di dalamnya karena yang dihadapi adalah orang lain. Atau bisa jadi orang yang sama tapi belum mantap pemahamannya.

"Sehingga perlu digarisbawahi jika ada pengulangan di dalam Al-Qur’an, maka ada sesuatu yang berbeda dan baru. Meskipun kisahnya sama tapi ada sisi-sisi yang berbeda," jelas cendekiawan muslim ini.

Sehingga menurut Quraish Shihab, kisah-kisah di dalam Al-Qur’an adalah peristiwa yang bisa diambil pelajarannya dan dapat dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari saat ini.

3 dari 3 halaman

Quraish Shihab: Sambut Ramadhan dengan Hati Lapang, Maka Akan Tenang dan Bahagia

Di sisi lain, Cendekiawan Muslim Quraish Shihab, lewat program Cahaya Hati menerangkan apa itu hakikat dari ibadah puasa Ramadhan yang tengah dijalankan oleh umat muslim.

Marhaban Ya Ramadhan. Menurut Quraish Shihab, kata Marhaban diambil dari rahb, yang artinya lapang. 

"Kata ini dimaksudkan hati lapang menerima mu wahai bulan Ramadhan. Lapang, karena kehadirannya membawa manfaat dan mengingatkan pada dua hal, yang merupakan tujuan dari puasa kita. Pertama, mengingatkan bahwa manusia terdiri dari nafsu, akal, serta jiwa dan raga," jelas Quraish dalam renungannya diprogram Cahaya Hati. 

Cendekiawan muslim ini juga menjelaskan berbagai tujuan dari berpuasa dewasa ini. Menurutnya ada yang berpuasa dengan mogok makan sebagai bentuk aksi protes. Ada yg berpantang dari makanan tertentu juga untukkesehatan.

"Semua puasa-puasa itu intinya Shaum atau Shiam. Shaum berati menahan diri tdak berbicara, sedangkan shiam dalam istilah agama artinya menahan diri tidak makan dan minum, tidak berhubungan seks sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari," kata Quraish Shihab. 

Semua puasa-puasa tersebut, lanjut Quraish, mengingatkan kita adanya jasmani, rohani, akal dan jiwa serta adanya hari kebangkitan. Dimana semua orang akan mendapatkan hasil, ganjaran atau sanksi dari apa yang telah dilakukan semasa hidup.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.