Sukses

Soal Mudik Wajib Booster, Wagub DKI Jakarta: yang Bohong Pasti Akan Ketahuan

Riza mengingatkan warga Jakarta tidak memanipulasi data vaksinasi saat akan melakukan perjalanan mudik.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengimbau agar warga Jakarta membiasakan bersikap jujur setiap pemerintah mengeluarkan kebijakan. Imbauan ini, seiring pengingat agar calon pemudik Jakarta tidak memanipulasi data booster dan hasil tes swab antigen atau PCR.

"Saya sudah mengingatkan agar kita harus hidup terbiasa dengan jujur dan melaksanakan sesuai aturan dan ketentuan hidup disiplin dan tertib," ujar Riza di Balai Kota Jakarta, Rabu (20/4/2022).

Dia berujar, bahwa pemerintah dapat mendeteksi segala kecurangan yang dilakukan warga terkait hasil tes swab antigen ataupun penerimaan vaksinasi Covid-19.

"Tidak mudah bagi siapa saja yang ingin membohongi atau memanipulasi pasti akan ketahuan. Kita tahu praktik-praktik itu selama ini itu pasti terungkap dan akan diberi sanksi dan kena itu siapa saja," tandasnya.

Sebelumnya, Riza mengingatkan warga Jakarta tidak berlaku curang saat melakukan perjalanan mudik. Contoh tindakan curang yang dimaksud adalah memanipulasi data untuk memenuhi syarat perjalanan mudik seperti hasil tes antigen atau telah mendapatkan vaksin dosis ketiga, booster.

Sebagaimana diketahui, pemerintah memberikan syarat bagi pelaku perjalanan mudik agar telah mendapatkan vaksinasi booster. Jika baru mendapatkan vaksin dosis kedua, maka wajib melampirkan tes swab antigen atau PCR dengan hasil nonreaktif terhadap Covid-19.

"Kepada warga Jakarta yang mudik untuk memastikan mendapatkan vaksin ketiga atau booster. Jangan sampai berbohong atau memanipulasi data," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa (19/4).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tunda Mudik Bila Kondisi Tidak Fit

Riza mengatakan, jika kondisi badan sedang tidak cukup baik untuk melakukan perjalanan jauh, maka sebaiknya perjalanan mudik ditunda di hari berikutnya sampai badan cukup kuat melakukan perjalanan jauh.

Agar mendapatkan hasil pasti, Riza juga menyarankan agar melakukan tes antigen atau PCR.

"Kalau dirasa kurang sehat atau kurang fit segera antigen atau PCR atau periksa ke dokter," ujarnya.

Epidemiolog Iwan Ariawan menilai keputusan pemerintah membolehkan masyarakat mudik saat Lebaran tahun ini dengan mempertimbangkan penyebaran virus relatif terkendali, cakupan vaksinasi Covid-19 sudah tinggi baik di daerah asal maupun tujuan.

Iwan menilai, antibodi masyarakat, terutama di Jawa dan Bali, sudah tinggi sehingga mudik dirasa cukup aman.

 

3 dari 3 halaman

Covid-19 Belum Hilang

Namun, Iwan mengingatkan masyarakat bahwa Covid-19 belum hilang. "Jadi ya tetap harus dilaksanakan syarat-syarat perjalanan. Kalau mau enak ya booster, sehingga tidak harus PCR, yang didatangi juga lebih aman. Protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan," kata Iwan saat dihubungi wartawan, Selasa (19/4/2022).

Iwan juga mendorong pemerintah daerah agar terus menegakkan aturan. Akan banyak orang berkumpul, terutama di kawasan wisata. "Harus diperhatikan benar bagaimana protokol kesehatannya, PeduliLindungi harus tetap dijalankan."

Iwan memprediksi, kenaikan kasus Covid-19 setelah Lebaran tidak akan seperti setelah liburan-liburan sebelumnya. Kuncinya: masyarakat mengikuti aturan, pemerintah daerah menegakkan aturan. "Kalau itu dilakukan dengan baik ya bisa mengurangi risiko," tegas Iwan.

 

Reporter: Yunita Amalia/Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.