Sukses

Puasa Bagi Orang Tua di Bulan Ramadan, Ini Ketentuan dan Cara Menebusnya

Puasa orang tua di bulan Ramadan kerap dipertanyakan hukum dan ketentuannya

Liputan6.com, Jakarta Puasa bagi orang tua di bulan Ramadan kerap dipertanyakan hukum dan ketentuannya. Puasa Ramadan merupakan ibadah wajib bagi umat muslim yang telah memasuki usia baligh. Di sini orang tua termasuk dalam kategori orang yang telah memasuki usia baligh. Namun, dalam satu kondisi tertentu puasa orang tua dapat menjadi tidak wajib. 

Jika sekiranya orang yang telah memasuki lanjut usia tidak dapat menjalankan puasa Ramadan, maka puasa orang tua tidak wajib dilakasanakan. Meski puasa orang tua tidak diwajibkan, sebuah keharusan untuk mengganti puasa dengan membayar fidyah.

Hukum mengenai puasa orang tua di bulan Ramadan telah diungkapkan dan disepakati oleh mayoritas ulama. Orang tua masuk dalam 4 golongan orang yang tidak diwajibkan untuk berpuasa.

Berikut ulasan mengenai puasa orang tua dan bagaimana ketentuan dan hukum puasa orang tua yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber Senin (13/5/2019):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kewajiban puasa Ramadan

Puasa pada bulan Ramadan merupakan pelaksanaan dari rukun Islam yang keempat dalam ajaran Islam. Menurut ajaran Islam puasa pada bulan Ramadan merupakan puasa yang wajib dilaksanakan selama 1 bulan penuh rahmat.

Puasa Ramadan hukumnya merupakan fardhu (wajib) untuk Muslim dewasa. Puasa Ramadan dapat tidak dilakukan jika seseorang mengalami halangan untuk melakukannya seperti sakit, dalam perjalanan, sudah tua, hamil, menyusui atau menstruasi. Jika sesorang tak dapat berpuasa saat Ramadan, maka diharuskan untuk mengganti puasa tersebut pada hari-hari yang lain.

Kewajiban berpuasa sudah tertuang jelas pada firman Allah dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 183 yaitu:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga menegaskan tentang kewajiban berpuasa dalam sabdanya:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ، وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu, dan barangsiapa sholat di malam lailatul qodr karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu)

Jadi arti puasa Ramadan secara umum adalah menahan lapar, haus serta kegiatan yang membataklan puasa yang wajib dilakukan umat Muslim dewasa pada bulan Ramadan.

3 dari 4 halaman

Puasa orang tua di bulan Ramadan

Salah satu syarat wajib puasa adalah kemampuan untuk melaksanakannya. Para ulama sepakat bahwa orang tua dengan kondisi tidak mampu berpuasa, dapat tidak berpuasa dan tidak ada qodho baginya. Namun, bagi orang tua yang tidak berpuasa mereka cukup membayar fidyah sesuai dengan jumlah puasa yang ditinggalkan. Pendapat ini merujik pada firman Allah dalam QS. Al Baqarah ayau 184 yang berbunyi:

وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ

“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.” (QS. Al Baqarah: 184)

Imam Ibnu Qasim Al Ghazi di dalam kitab Fathul Qarib menyebutkan

والشيخ والعجوز والمريض الذي لا يرجى برؤه ان عجز كل منهم عن الصوم يفطر ويطعم عن كل يوم مدا ولا يجوز تعجيل المد قبل رمضان ويجوز بعد فجر كل يوم

Orang tua, tua renta dan orang sakit yang tidak diharapkan kesembuhannya jika masing-masing dari mereka tidak mampu berpuasa maka ia berbuka dan memberi makan (sebagai pengganti puasa) setiap harinya satu mud. Tidak boleh menyegerakan membayar denda mud tersebut sebelum Ramadan dan boleh (dibayarkan) setelah fajar (Ramadan) setiap harinya.

Orang tua yang di maksud disini yaitu orang lanjut usia yang sudah sangat renta, lemah, pikun dan tidak mampu dalam menjalankan puasa ramadan. Dan jika masih mampu dan tidak menyebabkan kekhawatiran terhadap kesehatan atau kondisinya, maka orang tersebut masih memiliki kewajiban untuk berpuasa.

4 dari 4 halaman

Cara membayar fidyah bagi orang tua

Dalam bahasa Arab kata “fidyah” adalah bentuk masdar dari kata dasar “fadaa”, yang artinya mengganti atau menebus. Adapun secara terminologis (istilah) fidyah adalah sejumlah harta benda dalam kadar tertentu yang wajib diberikan kepada fakir miskin sebagai ganti suatu ibadah yang telah ditinggalkan.

Orang tua yang tidak dapat melaksanakan puasa, diwajibkan untuk membayar fidyah. Fidyah boleh dibayar setiap hari di bulan Ramadan atau membayar satu kali, baik di awal atau di akhir bulan Ramadan. Fidyah tidak boleh dibayarkan sebelum Ramadan tiba.

Ibnu Hajar Al Haitami dalam kitab Tuhfatul Muhtaj menjelaskan fidyah diserahkan kepada fakir miskin. Selain golongan ini, tidak boleh menerima fidyah. Jika diberikan selain kepada fakir miskin, maka tidak sah. Si pembayar wajib kembali membayar fidyah kepada fakir miskin.

Sementara terkait pembayarannya, Imam Ar Ramli dalam Fatawa Ar Ramli memberikan perincian mengenai hal ini. Cara membayar fidyah ada 3, yaitu:

1. Cara membayar fidyah di akhir Ramadan.

Semisal, orang tidak sanggup berpuasa dari awal sampai Ramadan hampir selesai. Cara membayar fidyah cukup dibayar sekali dengan jumlah sebagaimana puasa yang ditinggalkan.

2. Cara membayar fidyah setiap hari begitu tidak puasa.

Dianjurkan fidyah diberikan setelah terbit fajar. Misalnya, seseorang tidak bisa puasa di hari pertama Ramadan. Maka ketika terbit fajar pertama Ramadan, fidyah dibayarkan.

3. Cara membayar fidyah setelah Ramadan selesai.

Bisa dengan sekaligus atau dicicil setiap hari sampai lunas seperti puasa yang ditinggalkan.

Dalil-dalil yang kuat menunjukkan besarnya fidyah yang biasa diberikan kepada fakir miskin sekarang ini adalah 1 mud atau 0,6 Kg atau 3/4 liter beras untuk satu hari puasa. Fidyah boleh dilaksanakan dengan uang, jika sekiranya lebih bermanfaat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini