Sukses

Prabowo Puji SBY Soal Tangguh, JK Bilang Tak Ada yang Spesial

Menurut JK, renegosiasi kontrak memang rutin dilakukan setiap 4 tahun sekali. "Jadi tidak ada yang spesial."

Liputan6.com, Jakarta - Dalam debat capres dan cawapres final, capres Prabowo Subianto mengapresiasi keberhasilan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sukses menaikkan harga jual gas alam cair (LNG) Tangguh ke China pada Juli 2014.

Akibat kenaikan harga tersebut, Indonesia mendapatkan penambahan penerimaan negara Rp 250 triliun.

"Saya ingin memberi tanggapan sambil juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintahan SBY yang 1 Juli lalu berhasil menandatangani renegosiasi kontrak Tangguh, dari kontrak yang merugikan Indonesia, akhirnya harga bisa naik dan sekarang diuntungkan Rp 250 triliun sampai selesai," kata Prabowo dalam debat capres dan cawapres final 2014 di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (5/7/2014).

Namun demikian, pernyataan Prabowo langsung disanggah oleh cawapres Jusuf Kalla alias JK. Menurutnya, renegosiasi kontrak memang rutin dilakukan setiap 4 tahun sekali.

JK mengatakan, pada 2008 sewaktu masih menjabat sebagai Wapres dia bertemu dengan Presiden China Hu Jintao. Dari pertemuan tersebut, mereka siap negosiasi ulang.

Tapi begitu dia meninggalkan pemerintahan, tidak ada negosiasi apapun yang dilaksanakan oleh pemerintah.

"Jadi tidak ada yang spesial. Kalau naiknya iya, kita terima kasih. Tapi memang kontrak itu begitu supaya tidak ada celah terjadi kerugian," tandas JK. (Ein)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.