Sukses

Polisi Selidiki Kebakaran Klenteng - Gedung SD Rusak Parah

Dari 6 ruang kelas yang ada, 5 di antaranya rusak parah. Bahkan 3 ruangan sudah tidak bisa dipergunakan sama sekali.

Liputan6.com, Jakarta - Aparat dari Polres Banyuwangi dan Polda Jawa Timur menyelidiki penyebab terbakarnya Klenteng Hoo Tong Bio. Tim penyidik tidak menemukan bukti adanya hubungan pendek arus listrik yang menyebabkan kebakaran. Berita itu mengawali Kilas Indonesia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (17/6/2014).

Untuk sementara dugaan kebakaran adalah sabotase. Namun demikian, untuk memastikan dugaan tersebut masih harus menunggu hasil analisa dan uji laboratorium sepekan kemudian. Sementara itu, sejumlah jemaat juga terus mendatangi klenteng yang dibangun 1784 itu untuk menyampaikan duka cita.

Di Bandung, Jawa Barat, Rumah Sakit Borromeus bersama dinas kesehatan setempat meneliti penyebab keracunan makanan yang menimpa puluhan karyawan rumah sakit tersebut. Sisa makanan berupa nasi kotak dan kue yang belum habis dikonsumsi diperiksa ke laboratorium. Makanan yang diduga meracuni karyawan itu berasal dari perusahaan katering.

Sementara di tempat lain, ratusan pedagang Pasar Sagerat Kota Bitung, Sulawesi Utara mendatangi kantor walikota. Mereka menagih janji walikota yang akan merelokasi seluruh pedagang Pasar Giriana ke Pasar Sagerat.

Sudah setahun ini janji relokasi tak juga dipenuhi hingga membuat pedagang mengalami kerugian. Aksi itu sempat diwarnai kericuhan. Namun kericuhan berhenti setelah Walikota Bitung Hany Sondakh menemui pedagang dan berjanji akan memenuhi janjinya.

Di lokasi lain, bangunan Sekolah Dasar Rancaputat, Sumberjaya, Majalengka, Jawa Barat kondisinya sangat memprihatinkan. Selain rusak pada penyangga genteng, atap ruangan juga sudah banyak yang tidak utuh lagi. Buruknya kondisi infrastruktur sekolah membuat proses belajar mengajar terganggu.

Dari 6 ruang kelas yang ada, 5 di antaranya rusak parah. Bahkan 3 ruangan sudah tidak bisa dipergunakan sama sekali. Pihak sekolah telah melaporkan gedung yang rusak sejak 2 tahun terakhir. Namun belum ada tindak lanjut dari pemerintah setempat. Sekolah mengungsikan sebagian murid ke tempat lain agar proses belajar terus berlangsung. (Mvi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini