Sukses

Jokowi: Siapa pun Cawapresnya, Jangan Kecewa dan Sakit Hati

Jokowi meminta para relawannya, suka atau tidak suka dapat menerima siapa pun tokoh yang nanti akan menjadi cawapresnya.

Liputan6.com, Jakarta - Walau dikabarkan telah mengerucut pada 2 nama, bakal cawapres yang akan mendampingi Joko Widodo (Jokowi) sampai saat ini belum juga diumumkan. Namun, Jokowi meminta para relawannya, suka atau tidak suka dapat menerima siapa pun tokoh yang nanti akan menjadi cawapresnya.

"Saya ingin siapa pun orangnya yang kita putuskan nanti, tolong jangan kecewa, jangan sakit hati," ujar Jokowi di Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Sabtu (17/5/2014).

Jokowi juga meminta pengertian dari para relawannya agar dapat memahami pertimbangan-pertimbangan yang harus diambil saat memilih sosok cawapres yang akan mendampinginya 5 tahun ke depan.

"Karena (memilih cawapres) ini ada hitung-hitungan politik, ada hitung-hitung pasca-pilpres 5 tahun ke depan nanti, ada hitung dengan pemenangan, hitung-hitungan jangka panjangnya," ujar Jokowi.

Tidak hanya faktor popularitas dan tingginya elektabilitas, penunjukan cawapres menurut Jokowi harus melihat faktor kinerja dan kapabilitas agar dapat membantunya menjalan roda pemerintahan.

"Kan (cawapres sekarang) ada yang bagus untuk pemenangan, ada yang nggak bagus untuk pascanya, ada yang bagus untuk elektabilitas. Menilai itu tidak gampang," lanjut Gubernur DKI Jakarta itu.

Pertimbangan-pertimbangan itulah menurut Jokowi yang dimunculkan agar dirinya benar-benar mendapatkan cawapres yang terbaik. "Kita ingin milih yang terbaik untuk tanggal 9 Juli maupun setelah pilpres. Nanti akan kita putuskan," ucapnya.

Sebelumnya, Jokowi memastikan pengumuman nama cawapres yang dikabarkan saat ini telah mengerucut pada 2 nama, yaitu Abraham Samad dan Jusuf Kalla tidak akan mundur lagi.

"Nanti akan kita putuskan. Sebetulnya tinggal 2 hari. Mungkin mau hari ini, mungkin sore nanti. Tapi maksimal besok sudah diumumkan," janjinya.

Mantan walikota Solo itu mengaku terus bergerilya politik tanpa mengenal waktu. Ini demi mencapai kesepakatan politik dengan partai lain maupun konsolidasi di internal partainya, PDIP.

"Saya akan ngomong apa adanya, sehari 2 hari saya ini harus ke sana ke mari, temu ini ketemu itu, ketemu semua. Ini harus saya jalani. Ada yang bisik, Pak, wapresnya siapa? Ya saya harus sampaikan apa adanya, sampai detik ini saya belum putuskan," ujar Jokowi. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.