Sukses

Pendirian PDIP-Hanura di DPR Banyak Sama, Peluang Koalisi Terbuka

Kesamaan itu misalnya terlihat dalam sikap fraksi di DPR soal kenaikan BBM, Century dan hak angket mafia pajak.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Hanura Wiranto duduk bersebelahan dalam acara pengukuhan Hendropriyono sebagai Guru Besar Intelijen. Kedua elite partai itu memang terlihat canggung saat berbincang, tapi ideologi 2 partai itu dinilai banyak kesamaan.

"Kalau sikap PDIP dan Hanura di DPR banyak kesamaan soal kenaikan BBM, Century dan hak angket mafia pajak," kata Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu (7/5/2014).

Dengan kesamaan sikap politik itu, Maruarar menilai, terbuka peluang koalisi antara PDIP dan Hanura. "Hubungan kita baik dengan semua partai, ada beberapa posisi pertarungan politik yang secara ideologis sama," imbuh Maruarar.

Namun, saat ditanya soal kemungkinan koalisi dengan Hanura, Megawati bungkam. Sementara Wiranto meminta awak media agar menerjemahkan sendiri perbincangan dirinya dengan Presiden RI era 2001-2004 itu. Ia hanya menggarisbawahi tugasnya sebagai Ketua Umum Hanura agar melakukan lobi-lobi politik.

"Terjemahkan sendiri saja. Saya komunikasi karena memang sudah kenal dekat pada pemerintah Gus Dur, saya jadi Menkopolhukam," kata Wiranto.

Hanura memang belum menentukan sikap meski Rapimnas yang digelar partai tersebut telah usai, Selasa 6 Mei malam. Keputusan Rapimnas Hanura hanya menetapkan agar Wiranto agar terus melakukan lobi-lobi politik dengan partai lain.

"Forum Rapimnas kemarin memberi mandat ketum untuk melakukan lobi politik dan mengambil keputusan koalisi ke mana. Intinya, Hanura akan ambil bagian pada pemerintahan ke depan," tandas Wiranto.

Mantan Panglima TNI itu menegaskan, sampai saat ini Hanura masih terbuka dengan semua partai manapun. "Sabar saja, belum ada keputusan. Kalau kebijakan pro-rakyat kita koalisi. Kalau tidak menguntungkan rakyat, kita oposisi," pungkas Wiranto. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini