Sukses

Wasekjen PKS: Drama Jokowi Mirip Boneka

Menurut Wasekjen PKS Fahri Hamzah, Jokowi bukanlah seseorang yang telah merdeka sehingga tak layak memimpin Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta- Wasekjen PKS Fahri Hamzah menyindir capres PDIP Joko Widodo atau Jokowi. Fahri menyebut Jokowi mirip boneka.

"Memang drama Jokowi mirip boneka. Janganlah jadi pemimpin 260 juta rakyat kalau tidak independen," kata Fahri dalam pesan singkat di Jakarta, Jumat (4/4/2014).

Menurut Fahri, Jokowi bukanlah seseorang yang telah merdeka, sehingga tak layak memimpin Indonesia yang sudah merdeka 68 tahun.

"Ini negara berdaulat dan kita tak mungkin dipimpin orang yang tidak merdeka," cetus Fahri.

Sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyampaikan sejumlah sajak satire atau sindiran. Mulai dari Airmata Buaya, Sajak Seekor Ikan, Sandiwara, termutakhir pada Kamis 3 April kemarin berjudul Sajak Tentang Boneka.

Menurut Fadli, puisi-puisi yang ia buat bukan untuk menyindir atau menyerang pihak-pihak tertentu. Ia justru heran dengan pihak-pihak yang merasa tersindir dengan puisi yang dibuatnya.

"Dalam puisi kita berbicara tentang nilai, bukan orang. Kita bicara tentang karakter dan nilai yang ditinggalkan. Ini adalah politik yang lebih substansi. Jika ada pihak yang merasa tersindir atau diserang, masyarakat dapat menilai sendiri," ucap Fadli.

'Sindiran' Capres Boneka

Elit-elite Partai Demokrat dalam kampanye terbatas kemarin menyatakan jangan ada capres boneka. Pemimpin Indonesia ke depan tak boleh diintervensi kepentingan asing maupun kepentingan oknum atau kelompok tertentu.

"Kalau saya jadi presiden, tidak mau jadi boneka asing atau boneka dalam negeri. Indonesia negara besar masa indonesia jadi boneka. Amerika tak boleh ikut campur dalam menentukan pemimpin indonesia, itu hak penuh rakyat Indonesia," ujar peserta Konvensi Capres Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo.

Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul pun menilai imbauan jangan ada capres boneka tersebut ada benarnya juga. "Jadi rakyat perlu awasi semua capres yang didukung parpol, sebenarnya yang dikatakan Prabowo harus dihormati. Bahkan rekam jejak juga perlu dilihat. Perkataan Prabowo harus disambut positif, jangan capres atau presiden jadi boneka," kata Ruhut.

Hal senada juga diungkapkan oleh Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Melani Suharli. Ia menilai pemimpin Indonesia perlu jiwa nasionalis seperti Bung Karno "Insya Allah nggak ada capres boneka. Kita hendaknya bersaing secara santun," pungkas Melani.

(Shinta Sinaga)

Baca Juga:

Fadli Zon Sentil Capres Boneka Lewat Sajak

Survei: Isu Capres Boneka Tak Berhasil Jatuhkan Jokowi

Mega: Jokowi Bukan Boneka, Tak Dikendalikan Kepentingan Apapun

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.