Sukses

Mengenal 9 Penyebab Nyeri Payudara, Belum Tentu Gejala Tumor atau Kanker

Nyeri payudara seringkali dicurigai sebagai gejala kanker atau tumor, namun sebenarnya kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor lain.

Liputan6.com, Jakarta Nyeri payudara atau mastalgia adalah kondisi umum yang sering dialami oleh wanita. Gejalanya dapat bervariasi, mulai dari rasa sakit menusuk hingga sensasi kencang di area payudara, terutama di bagian luar bagian atas payudara yang bisa menjalar ke arah ketiak dan lengan. Kondisi ini biasanya terjadi dalam siklus menstruasi dan bisa bertahan selama beberapa hari sebelum atau selama haid.

Nyeri payudara seringkali dicurigai sebagai gejala kanker atau tumor, namun sebenarnya kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor lain. Mulai dari perubahan hormonal selama siklus menstruasi, perubahan hormonal akibat kehamilan atau menopause, hingga faktor-faktor seperti kebiasaan minum kopi atau konsumsi makanan tertentu.

Penanganan nyeri payudara perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Jika nyeri disebabkan oleh perubahan hormonal yang normal, beberapa langkah seperti mengenakan bra yang nyaman, mengonsumsi obat pereda nyeri yang direkomendasikan dokter, atau mengurangi konsumsi kafein dapat membantu mengurangi gejalanya. 

Namun, jika nyeri payudara sangat mengganggu atau disertai dengan gejala lain seperti perubahan bentuk atau tekstur payudara, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Berikut ulasan lebih lanjut tentang penyebab nyeri payudara yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (17/4/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Fluktuasi Hormon

1. Fluktuasi Hormon

Fluktuasi hormon, terutama estrogen dan progesteron, menjadi penyebab utama nyeri pada payudara pada wanita. Biasanya, nyeri payudara terjadi 3-5 hari sebelum menstruasi dimulai karena hormon-hormon ini meningkat. Selain itu, selama kehamilan, peningkatan produksi hormon juga dapat menyebabkan mastalgia, yang sering kali menjadi tanda awal kehamilan. 

Pada fase menopause dan pubertas, fluktuasi hormon juga bisa menjadi penyebab nyeri pada payudara. Makanan yang tinggi lemak dan karbohidrat dapat meningkatkan kadar hormon estrogen dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat menyebabkan pembengkakan dan nyeri pada payudara. Keseimbangan nutrisi dalam diet dapat memengaruhi kesehatan hormon dan kesejahteraan payudara.

2. Perubahan Payudara Fibrokistik

Perubahan pada payudara fibrokistik, meskipun tidak berbahaya, dapat menyebabkan gejala tidak nyaman termasuk nyeri pada payudara. Payudara fibrokistik adalah kondisi non-kanker yang umum, ditandai dengan payudara yang terasa lebih kencang, kelembutan, benjolan atau kista, puting sensitif, dan rasa gatal. Gejala ini bisa memburuk sebelum menstruasi dan biasanya membaik setelah menopause.

3. Ukuran Payudara

Wanita dengan payudara besar cenderung lebih sering mengalami nyeri pada payudara. Hal ini disebabkan oleh tekanan yang lebih besar pada struktur payudara akibat ukuran yang besar, yang juga dapat menyebabkan nyeri di bagian leher, bahu, dan punggung.

3 dari 4 halaman

4. Peradangan Payudara

Mastitis atau peradangan pada jaringan payudara sering dialami oleh wanita yang sedang menyusui. Kondisi ini dapat menyebabkan payudara terasa sakit dan bengkak. Penyumbatan pada saluran ASI sering menjadi pemicu utama mastitis. Infeksi seperti abses payudara juga dapat menyebabkan nyeri pada payudara.

5. Penggunaan Bra Tidak Sesuai Ukuran

Penggunaan bra yang tidak sesuai ukuran dapat mengakibatkan tekanan berlebih pada payudara, terutama jika bra terlalu kecil. Hal ini dapat menyebabkan rasa nyeri pada payudara. Selain itu, penggunaan bra dengan kawat saat berolahraga juga dapat meningkatkan risiko nyeri pada payudara. Penting untuk memilih bra dengan ukuran yang tepat dan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan.

6. Cedera pada Bagian Dada

Cedera pada area dada, seperti akibat olahraga yang berlebihan, dapat menjadi penyebab nyeri pada payudara. Otot dada yang mengalami tarikan yang kencang dapat memicu rasa nyeri. Sebelum melakukan olahraga yang intens, disarankan untuk melakukan pemanasan dan peregangan otot dada untuk mengurangi risiko cedera dan nyeri.

4 dari 4 halaman

7. Cedera Bagian Tubuh Lain

Cedera yang terjadi di bagian tubuh lain, seperti otot di sekitar dada, bahu, atau punggung, dapat mempengaruhi payudara dan menyebabkan rasa nyeri. Sebagai contoh, cedera pada otot di sekitar dada dapat memicu ketegangan yang berdampak pada payudara, menyebabkan nyeri.

8. Obat-Obatan

Beberapa jenis obat, seperti kontrasepsi hormonal (KB hormonal), antidepresan, dan obat-obatan untuk penyakit jantung, dapat menyebabkan rasa nyeri pada payudara sebagai salah satu efek sampingnya. Perubahan hormonal yang disebabkan oleh konsumsi obat-obatan tersebut dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi payudara.

9. Operasi Payudara

Proses operasi pada payudara seperti mastektomi atau prosedur bedah lainnya, dapat menyebabkan rasa nyeri pada payudara. Nyeri pasca-operasi biasanya berlangsung sesuai dengan proses pemulihan tubuh pasien, dan durasinya dapat bervariasi tergantung pada jenis operasi dan kondisi individu.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.