Sukses

Ruam Merah pada Kulit Bisa Terjadi Karena Alergi atau Iritan, Simak Cara Mengatasinya

Ruam kulit bukanlah suatu diagnosis penyakit, melainkan suatu gejala kulit.

Liputan6.com, Jakarta Ruam merah pada kulit merupakan kondisi yang umum terjadi pada banyak orang. Ruam ini ditandai dengan munculnya kemerahan pada permukaan kulit dan sering kali disertai dengan sensasi gatal yang tidak nyaman. Ruam merah dapat muncul di berbagai bagian tubuh, seperti tangan, kaki, wajah, atau bahkan seluruh tubuh.

Gejala yang biasanya terkait dengan ruam merah ini meliputi kemerahan yang terlihat jelas pada kulit, adanya bintik-bintik merah atau gatal di area yang terkena, serta rasa gatal atau perih yang mengganggu. Ruam merah pada kulit ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari alergi, infeksi, reaksi obat, hingga penyakit kulit tertentu.

Untuk mendiagnosis ruam merah pada kulit, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik serta meminta riwayat medis pasien. Jika diperlukan, dokter juga dapat melakukan tes tambahan, seperti tes darah atau skrining alergi, untuk mencari penyebab yang mendasarinya.

Penting untuk menghindari menggaruk ruam kulit, karena hal ini dapat memperburuk kondisi kulit. Selain itu, menjaga kebersihan kulit dan menghindari faktor pemicu dapat membantu mengurangi risiko ruam merah pada kulit. Berikut ini penyebab dan cara mengatasi ruam merah pada kulit yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (2/4/2024). 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ruam Merah pada Kulit dan Gejalanya

Ruam kulit adalah sebuah perubahan yang signifikan dalam tekstur maupun warna kulit, sering kali disebabkan oleh peradangan. Gejala yang muncul dari kulit bisa beragam, mulai dari rasa gatal, benjolan, mengelupas, bersisik, hingga iritasi. Penampakan ruam ini seringkali ditandai dengan kulit yang memerah, berwarna ungu, atau abu-abu, terutama pada individu dengan warna kulit yang lebih gelap.

Meskipun ruam dapat terjadi pada area tubuh yang kecil, dalam beberapa kasus, ruam dapat menyebar dan menutupi area yang lebih luas. Ada berbagai macam gangguan yang bisa menjadi penyebab dari ruam pada kulit, di mana menjadi pertanda dari masalah kesehatan yang lebih serius. Gejala yang ditimbulkan oleh ruam kulit dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, dengan masalah ini sering kali menyerang area-area seperti tangan, siku dan lipatan kulit seperti bagian dalam siku atau lutut.

Beberapa gejala umum yang dapat diamati pada ruam kulit antara lain:

  1. Perasaan gatal yang intens.
  2. Kemerahan pada kulit.
  3. Kulit yang kering, bersisik, atau mengelupas yang kemudian dapat mengeras dan kasar akibat garukan.
  4. Kemunculan lepuhan kecil yang berisi cairan.
  5. Potensi adanya infeksi pada area kulit yang terluka.

Ruam kulit sendiri bukanlah suatu diagnosis penyakit, melainkan merupakan gejala dari masalah kulit yang mendasarinya. Kondisi ini seringkali ditandai oleh kemerahan pada kulit yang disebabkan oleh peradangan atau perubahan pigmen kulit.  Ada banyak penyakit yang dapat menunjukkan gejala ruam kulit, seperti dermatitis, ruam popok, infeksi jamur, impetigo, cacar air, campak, kurap, rubella, alergi, lupus dan masih banyak lagi. Penting untuk diingat bahwa ruam kulit dapat terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak, namun penyebab dan faktor risikonya dapat berbeda. Sebagai contoh, ruam yang disebabkan oleh infeksi jamur pada anak-anak biasanya terjadi karena daerah selangkangan yang lembap akibat popok basah yang dibiarkan terlalu lama atau jarang diganti. Sementara itu pada orang dewasa, faktor risiko lebih sering terkait dengan kelembapan yang disebabkan oleh keringat dan pakaian yang lembap.

3 dari 4 halaman

Penyebab

1. Dermatitis kontak

Dermatitis kontak merupakan kondisi kulit yang ditandai dengan kemerahan pada permukaan kulit, yang disertai dengan rasa gatal. Kondisi ini biasanya terjadi karena adanya reaksi alergi, atau iritasi pada kulit akibat kontak dengan bahan tertentu. Dermatitis kontak terbagi menjadi dua jenis, yaitu dermatitis kontak alergi dan dermatitis kontak iritan. Dermatitis kontak alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan, terhadap suatu bahan yang menyentuh kulit.

Sementara itu, dermatitis kontak iritan terjadi akibat iritasi langsung pada kulit akibat bahan yang bersifat kasar atau beracun. Gejala dari dermatitis kontak biasanya meliputi kemerahan atau ruam pada kulit yang gatal, kulit kering, bersisik, atau mengelupas. Bagi sebagian orang, reaksi ini dapat terjadi dengan cepat, sedangkan pada orang lain dapat memerlukan waktu lebih lama setelah paparan bahan tertentu.

 

2. Ruam popok

Ruam popok sering kali terjadi pada bayi yang masih mengenakan popok. Kemerahan pada permukaan kulit disertai dengan rasa gatal dapat membuat bayi merasa tidak nyaman dan rewel. Ruam popok biasanya terjadi karena kulit bayi terpapar oleh urine, atau tinja yang tertahan di dalam popok.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan ruam popok antara lain kulit bayi yang sensitif, friction (gesekan) yang terjadi karena gesekan popok dengan kulit, serta kelembaban yang tinggi di sekitar area popok. Selain itu, penggunaan popok yang terlalu ketat atau terlalu longgar juga dapat menyebabkan ruam popok.

3. Sengatan dan gigitan serangga

Sengatan dan gigitan serangga adalah salah satu penyebab umum ruam merah pada kulit. Ruam merah tersebut sering disertai dengan rasa gatal yang mengganggu. Sengatan dan gigitan serangga dapat terjadi akibat serangan kutu, nyamuk, semut, lebah, atau serangga lainnya yang memiliki sifat menggigit atau menyengat.

Reaksi tubuh terhadap sengatan atau gigitan serangga ini dapat berbeda-beda pada setiap individu. Pada sebagian orang, gigitan serangga hanya akan menyebabkan sedikit kemerahan dan gatal yang ringan. Namun, untuk orang lain, kemerahan dan gatal bisa menjadi lebih parah dan menyebabkan gejala alergi yang lebih serius.

4. Infeksi jamur

Infeksi jamur pada kulit adalah kondisi yang umum terjadi dan dapat menyebabkan ruam merah pada permukaan kulit yang disertai rasa gatal. Infeksi jamur pada kulit sering terjadi di area yang lembab dan hangat, seperti lipatan kulit, selangkangan, dan kaki. Infeksi jamur pada kulit bisa disebabkan oleh berbagai jenis jamur, termasuk dermatophyte, yeast, dan kulat.

Faktor-faktor seperti kelembaban berlebih, kurangnya sirkulasi udara, kontak langsung dengan jamur, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat membuat seseorang rentan terhadap infeksi jamur kulit. Gejala infeksi jamur pada kulit meliputi ruam merah yang dapat menjadi gatal dan terasa iritasi. Ruam ini juga dapat menyebar dengan cepat ke area kulit lainnya. Infeksi jamur pada kulit juga seringkali terjadi bersamaan dengan kulit yang terkelupas atau terasa sakit.

5. Cacar air

Cacar air adalah infeksi yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Salah satu gejalanya adalah munculnya ruam merah pada kulit yang disertai dengan gatal. Ruam ini biasanya terjadi pada permukaan kulit yang luas, seperti wajah, leher, dan tubuh. Infeksi cacar air dapat menular melalui udara atau kontak langsung dengan penderita.

Hal ini membuat infeksi ini mudah menyebar di tempat-tempat dengan kepadatan populasi yang tinggi, seperti sekolah atau tempat kerja. Bagi sebagian orang, cacar air dapat menjadi penyakit yang ringan dan tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun, untuk mengurangi rasa gatal dan mempercepat proses penyembuhan, beberapa langkah dapat diambil, seperti menghindari menggaruk ruam dan menjaga kebersihan kulit.

 

6. Kurap

Kurap adalah suatu kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya ruam merah pada permukaan kulit, yang disertai dengan rasa gatal. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi jamur pada kulit yang dapat menular dari orang ke orang, melalui kontak langsung atau menggunakan barang-barang pribadi yang terinfeksi. Gejala yang umum terjadi pada kurap adalah munculnya ruam merah berbentuk lingkaran, atau oval yang terasa gatal-gatal.

Ruam ini bisa muncul di berbagai bagian tubuh, seperti kulit kepala, leher, lengan, atau kaki. Meskipun umumnya tidak berbahaya, kurap bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan mengganggu kesehatan kulit. Jika sudah terlanjur terkena kurap, segera periksakan diri ke dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Dokter biasanya akan memberikan obat antijamur dalam bentuk krim atau tablet yang harus digunakan sesuai petunjuk.

4 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Ruam Merah pada Kulit

Minyak Kelapa

Minyak kelapa terbukti efektif dalam mengurangi peradangan pada kulit, karena meningkatkan kadar antioksidan. Antioksidan ini bekerja dengan stabilisasi radikal bebas dalam tubuh dan menetralkan atom reaktif yang dapat menyebabkan peradangan, termasuk masalah gatal akibat ruam. Selain itu, minyak kelapa juga berfungsi sebagai pelembap kulit, khususnya untuk kulit yang cenderung kering.

Daun Peppermint

Daun Peppermint, atau yang biasa dikenal sebagai daun mint, juga bisa digunakan sebagai cara mengobati ruam merah pada kulit. Terutama bagi ruam yang disebabkan oleh gatal akibat alergi, daun mint bisa memberikan efek menyejukkan. Dalam sebuah studi pada tahun 2016, minyak daun mint terbukti dapat mengurangi rasa gatal yang parah. Namun, penting untuk tidak mengoleskan minyak peppermint secara langsung pada kulit yang teriritasi, karena dapat menyebabkan sensasi panas terbakar. Sebaliknya, campurkan minyak daun mint dengan pelembap yang biasa Anda gunakan sebagai obat tradisional untuk gatal ringan akibat alergi.

Minyak Pohon Teh (Tea Tree Oil)

Minyak pohon teh, atau yang biasa disebut tea tree oil, memiliki sifat antiperadangan yang dapat membantu mengobati ruam merah pada kulit. Minyak ini juga efektif dalam menyembuhkan infeksi yang menyebabkan gatal hingga ruam. Namun, disarankan untuk tidak menggunakan minyak pohon teh secara langsung pada kulit yang gatal karena alergi. Sebagai gantinya, campurkan minyak pohon teh ke dalam pelembap yang biasa Anda gunakan dan oleskan pada area kulit yang mengalami gatal dan ruam beberapa kali dalam sehari.    

Daun Kemangi

Daun kemangi terkenal karena kandungan zat anti-gatalnya, seperti kapur barus dan thymol. Ini menjadikannya sebagai pilihan yang efektif untuk meredakan keinginan untuk menggaruk saat kulit mengalami rasa gatal. Tidak mengherankan jika daun kemangi sering diandalkan sebagai bagian dari cara mengobati ruam merah pada kulit.

Sifat antimikroba dan antibakteri dari daun kemangi juga membuktikan efektivitasnya dalam mengatasi beberapa jenis ruam merah pada kulit, termasuk psoriasis dan panu. Caranya cukup sederhana, cukup balurkan kemangi segar yang sudah ditumbuk halus pada kulit yang bermasalah, lalu biarkan selama sekitar tiga puluh menit.

Lidah Buaya

Lidah buaya memiliki sifat mendinginkan yang dapat memberikan efek nyaman pada kulit yang mengalami ruam merah. Gel lidah buaya tidak hanya meredakan iritasi, tetapi juga membantu menjaga kelembapan kulit dan mencegah iritasi berkembang menjadi infeksi.

Selain itu, gel lidah buaya dapat merangsang pertumbuhan sel kulit sehingga proses penyembuhan ruam kulit dapat berlangsung lebih cepat. Meskipun tergolong aman, disarankan untuk melakukan uji coba terlebih dahulu pada kulit sensitif dengan mengoleskan sedikit gel lidah buaya pada bagian punggung tangan. Jika dalam 24 jam tidak terjadi reaksi yang serius, maka lidah buaya dapat digunakan dengan aman.

Cuka Apel

Cuka apel memiliki sifat antiseptik, anti-jamur dan anti-bakteri yang dapat membantu mengurangi rasa gatal, terutama pada kulit yang kering. Bahkan dalam kasus yang lebih parah, cuka apel juga dapat membantu menenangkan kulit. Caranya cukup mudah, cukup teteskan cuka sari apel ke kapas atau kain lap, lalu oleskan pada area kulit yang terkena iritasi, gatal, atau ruam. Anda juga dapat mencampurkannya dengan tanah liat untuk efek yang lebih baik.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.